Sawahlunto (ANTARA) - PT. Bukit Asam Pertambangan Ombilin  (PTBA-PO) memberikan bantuan mesin pengolah biji kopi kepada Kelompok Tani Tunas Baru Desa Muaro Kalaban, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. 


General Manager PTBA-PO Yulfaizon di Sawahlunto, Rabu, mengatakan mesin pengolah biji kopi itu berfungsi untuk membuat bubuk kopi. 


"Kami dalam tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) membantu petani kopi ini dengan tujuan agar terjadi peningkatan hasil panen dari awalnya hanya biji sekarang sudah menjadi bubuk. Ini memberikan dampak naiknya harga jual, sehingga kesejahteraan petani ikut terbantu," jelas dia.


Ia menyebut selain bantuan mesin pengolah biji kopi yang diserahkan secara simbolis pada Senin (03/01) itu, PTBA-PO juga membantu petani kopi Keltan Tunas Baru dengan membawa mereka studi banding ke perkebunan dan pengolahan kopi di Semende Provinsi Sumatera Selatan.


Ketua Keltan Tunas Baru Abi Candra menyampaikan terima kasih kepada PTBA-PO, sebab bantuan yang diberikan sangat meningkatkan produktifitas dan nilai jual.


"Dulu kami mencoba untuk mengolah biji kopi ini menjadi bubuk dengan menggunakan blender. Tentu saja tidak maksimal hasilnya, kini dengan mesin dari PTBA-PO ini tentu jadi optimal," katanya.


Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sawahlunto, Heni Purwaningsih mengatakan total luasan lahan yang digarap Keltan Tunas Baru ini adalah 8 hektar. 


"Mereka rutin panen sekali dua minggu. Kalau untuk satu musim panen atau sekali enam bulan, itu hasil panennya bisa mencapai 1,5 ton," katanya.


Wali Kota Sawahlunto, Deri Asta menyampaikan terima kasih kepada PTBA-PO dan mengatakan bantuan mesin pengolah biji kopi itu telah melengkapi bantuan lainnya dari Pemkot Sawahlunto. 


"Ini sinergi dalam mendukung optimalisasi pertanian kopi Keltan Tunas Baru. Dari Pemkot Sawahlunto itu ada beberapa bantuan, diantaranya membuka akses jalan menuju lahan pertanian tersebut," katanya.


 

Pewarta : Yudha Ahada
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024