Sawahlunto (ANTARA) - Wali Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Deri Asta menemui Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI, Reni Yanita di Jakarta, Rabu, untuk meminta dukungan keberlanjutan pengembangan sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Makanan Ringan di Sawahlunto.
Deri Asta, melalui keterangan tertulisnya di Sawahlunto, Rabu, mengatakan dalam pertemuan itu, ia juga meminta dukungan untuk revitalisasi mesin dan peralatan UPTD Tekstil.
"Kami meminta Dirjen IKMA agar dapat mendukung itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) terutama untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola sentra maupun untuk peningkatan kapasitas kelembagaan IKM yang berada di dalam sentra ini," kata dia.
Ia menyebut, keberadaaan sentra IKM Pengolahan Makanan Ringan dan UPTD Tekstil itu akan sangat strategis sekali dalam percepatan pembangunan IKM Kota Sawahlunto khususnya dalam hal peningkatan kualitas dan daya saing produk IKM sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
"Kami berterimakasih kepada Dirjen IKMA atas perhatian dan dukungan kepada Kota Sawahlunto selama ini. Dimana Kota Sawahlunto telah menerima dukungan berupa alokasi DAK fisik sebesar Rp24,3 miliar dan non-fisik sebesar Rp2,7 miliar melalui Dirjen IKMA," jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Mukhsis, menyebut pembangunan/revitalisasi Sentra IKM Pengolahan Makanan Ringan tahun 2022 akan berfokus pada makanan berbahan ubi dan talas, sayur dan buah, coklat sampai daging dan ikan.
"Sementara untuk UPTD Tekstil, kita meminta dukungan dari Dirjen IKMA agar menjadi lokomotif peningkatan produksi serta peningkatan kualitas tekstil dan produk tekstil di Sumatera Barat. Seperti produk sepatu, sendal dan tas serta terwujudnya peningkatan kualitas pewarnaan benang bagi kebutuhan tenun," kata dia.
Menanggapi permintaan dukungan dari Pemkot Sawahlunto itu, Dirjen IKMA Reni Yanita mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti.
"Berdasarkan eskpose dan usulan dari Wali Kota Sawahlunto dan jajaran beliau tadi, kami menerima dan segera identifikasi untuk tahapan selanjutnya," kata dia. (Yudha Ahada)
Deri Asta, melalui keterangan tertulisnya di Sawahlunto, Rabu, mengatakan dalam pertemuan itu, ia juga meminta dukungan untuk revitalisasi mesin dan peralatan UPTD Tekstil.
"Kami meminta Dirjen IKMA agar dapat mendukung itu melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) terutama untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola sentra maupun untuk peningkatan kapasitas kelembagaan IKM yang berada di dalam sentra ini," kata dia.
Ia menyebut, keberadaaan sentra IKM Pengolahan Makanan Ringan dan UPTD Tekstil itu akan sangat strategis sekali dalam percepatan pembangunan IKM Kota Sawahlunto khususnya dalam hal peningkatan kualitas dan daya saing produk IKM sehingga dapat menjangkau pasar yang lebih luas.
"Kami berterimakasih kepada Dirjen IKMA atas perhatian dan dukungan kepada Kota Sawahlunto selama ini. Dimana Kota Sawahlunto telah menerima dukungan berupa alokasi DAK fisik sebesar Rp24,3 miliar dan non-fisik sebesar Rp2,7 miliar melalui Dirjen IKMA," jelasnya.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Mukhsis, menyebut pembangunan/revitalisasi Sentra IKM Pengolahan Makanan Ringan tahun 2022 akan berfokus pada makanan berbahan ubi dan talas, sayur dan buah, coklat sampai daging dan ikan.
"Sementara untuk UPTD Tekstil, kita meminta dukungan dari Dirjen IKMA agar menjadi lokomotif peningkatan produksi serta peningkatan kualitas tekstil dan produk tekstil di Sumatera Barat. Seperti produk sepatu, sendal dan tas serta terwujudnya peningkatan kualitas pewarnaan benang bagi kebutuhan tenun," kata dia.
Menanggapi permintaan dukungan dari Pemkot Sawahlunto itu, Dirjen IKMA Reni Yanita mengatakan pihaknya akan segera menindaklanjuti.
"Berdasarkan eskpose dan usulan dari Wali Kota Sawahlunto dan jajaran beliau tadi, kami menerima dan segera identifikasi untuk tahapan selanjutnya," kata dia. (Yudha Ahada)