Solok (ANTARA) - Siang itu cuaca di kawasan Lapangan Merdeka Kota Solok tampak cerah. Secerah semangat salah seorang anggota kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Solok Creative Center saat menjelaskan produk-produk mereka di tempat pameran kepada setiap pengunjung yang datang.
Salah seorang anggota Pokdarwis Solok Creative Center, Kelurahan IX Korong, Kota Solok yang sering disapa Pak Cai (40) itu, tampak fasih menerangkan produk-produk mereka ke setiap pengunjung yang datang. Sehingga membuat sejumlah pengunjung semakin tertarik dengan informasi yang disampaikan.
Salah satu produk mereka yang paling menarik hati pengunjung ialah daur ulang limbah disulap menjadi suatu produk yang unik dan bernilai jual tinggi.
Diantaranya seperti suvenir dari botol bekas, hiasan dinding cantik terbuat dari tisu bekas, tas, hiasan meja cantik terbuat dari kertas koran bekas, dan beragam produk lainnya yang dijual mulai dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
"Kebanyakan produk yang kami hasilkan tidak membutuhkan banyak biaya, cukup bahan yang ada saja dan diolah menjadi produk yang unik," kata dia.
Ia mengatakan sistem penjualan produk tersebut selain melalui pameran juga menggunakan sosial media dan melalui teman. Sehingga mereka tidak cemas lagi mencari tempat pemasarannya.
Selain produk hasil daur ulang limbah, Pokdarwis Solok Creative Center, juga menyediakan tanaman hias bagi para ibu rumah tangga yang ingin bertanam bunga di rumahnya atau tanaman hias untuk ditanam di kantor.
"Kebanyakan orang Solok kalau mau beli bunga mesti jauh-jauh ke Lubuk Minturun dulu, di daerah Padang. Nah sekarang mereka tidak mesti repot lagi ke Padang karena kita sudah menyediakan untuk daerah Kota Solok," ucap Cai.
Tanaman hias yang mereka sediakan mencakup semua tumbuhan diantaranya berbentuk terna, merambat, kaktus, semak, perdu, ataupun pohon bonsai juga ada, dan sejumlah tanaman hias lainnya.
Tidak hanya itu saja, Pokdarwis itu juga menyediakan alat memanah hasil buatan mereka sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan untuk kegiatan pelatihan memanah.
"Bahkan kami juga punya produk atau oleh-oleh khas Solok berupa makanan yang mampu memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung ke Solok," kata dia saat mengikuti Festival Ekonomi Kreatif dalam rangka menyambut hari jadi Kota Solok yang ke-51 tersebut dimulai dari tanggal 15 hingga 18 Desember 2021.
Beragam produk yang dipamerkan oleh para pelaku usaha serta Pokdarwis binaan Dinas Pariwisata Kota Solok saat festival tersebut diantaranya berupa batik tanah liek motif khas Solok, tanaman hias, suvenir, tas, dan beberapa produk lainnya hasil kreatifitas mereka sendiri.
Bangkit dari Pandemi COVID-19
Semenjak Corona mewabah nyaris melumpuhkan berbagai sektor di Indonesia begitu pula di Kota Solok, salah satunya bidang pariwisata dan ekonomi.
Kendati demikian, tidak mematahkan semangat para penggiat Pokdarwis Solok Creative Center yang telah berdiri sejak akhir 2016 lalu.
"Sebelumnya kami sempat terkendala mengadakan pameran atau kegiatan lainnya karena tidak boleh menggelar acara yang memicu kerumunan akibat COVID-19," ucap Pak Cai.
Kendati demikian tidak menghalangi mereka untuk terus berkarya dan menghasilkan kreatifitas. Selama pandemi mereka mempersiapkan bahan untuk produk. Kemudian pada 2020 mulai bangkit lagi dengan memperkuat menejemen, visi dan misi bagaimana caranya memajukan Kota Solok nanti melalui ekonomi kreatif.
Salah seorang anggota pokdarwis Solok Creative Center memperlihatkan hasil produk tanaman hiasnya saat pameran (ANTARA/Laila Syafarud)
Solok Sejuta Potensi
Banyak hal bisa dikembangkan di Kota Solok yang dijuluki sebagai Kota Beras Serambi Madinah itu seperti di bidang pendidikan, olahraga, sosial budaya, apa lagi di pertanian, pariwisata, dan ekonomi salah satunya ekonomi kreatif. Sebagai upaya untuk meningkatkan kembali perekonomian daerah setempat.
Kendati demikian tentu potensi-potensi tersebut harus digali dengan segala usaha dan semangat dari pemerintah daerah maupun masyarakat setempat untuk terus mengembangkannya.
Selain itu, untuk mewujudkan Kota Solok agar lebih maju lagi ke depannya bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Melainkan PR bagi semua pihak termasuk masyarakatnya.
"Untuk mewujudkan Kota Solok agar lebih maju lagi ke depannya kami akan terus berusaha untuk membantu pemerintah daerah, khususnya menghasilkan karya-karya inovatif bidang ekonomi dan pariwisata," ujar Pak Cai.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat di Kota Solok, bahkan tidak hanya masyarakat yang ada di Kelurahan IX Korong saja agar bergabung bersama Pokdarwis Solok Creative Center untuk belajar dan mengembangkan potensi diri masing-masing.
"Tidak harus punya keahlian khusus, bahkan bagi masyarakat yang punya hobi seperti hobi berkebun, menulis, menari, dan hobi lainnya juga bisa bergabung bersama kami dan kita belajar bersama-sama membuka peluang ekonomi kreatif," ujar dia.
Dengan demikian ia berharap nantinya Pokdarwis tersebut tidak hanya sekadar kelompok yang bergerak di bidang pariwisata saja. Akan tetapi, ke depannya juga mampu menjadi kreatif centernya Kota Solok dengan menyediakan semuanya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Apa lagi kita juga punya batik dengan memiliki motif khas Kota Solok, dan masih banyak lagi potensi di negeri ini yang belum tergali," kata dia.
Ia berharap ke depannya seluruh Pokdarwis Kota Solok dapat berkolaborasi bersama-sama dalam mengembangkan pariwisata di Kota Beras Serambi Madinah itu.
Solok termasuk salah satu kota yang sangat banyak potensinya. Bahkan jika boleh memberi julukan maka Solok ini dapat dijuluki sebagai kota sejuta potensi, salah satunya di bidang pariwisata.
Bahkan hampir semua objek wisata ada di Kota Solok seperti wisata alam berupa sawah Solok, agrowisata payo, dan masih banyak wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi. Apa lagi jika dipadukan dengan ekonomi kreatif maka memiliki peluang yang besar untuk membangkitkan kembali Kota Solok dari pandemi.
Wakil Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra meninjau stan pelaku usaha ekonomi kreatif memperlihatkan hasil produk daur ulang limbah saat festival ekonomi kreatif (ANTARA/Laila Syafarud)
Menuju Kota Solok yang Diberkahi
Wakil Wali Kota Solok Dr Ramadhani Kirana Putra mengaku pandemi COVID-19 sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan pembangunan yang menyebabkan keterpurukan perekonomian, dan ini tentu saja sangat berdampak pada UMKM, pelaku Ekraf dan pariwisata.
"Namun kita tidak boleh lemah dan patah semangat menghadapi situasi ini. Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk lebih kreatif lagi. Yakinlah bahwa kekuatan UMKM yang dimulai dari kegiatan para komunitas, nanti akan menjadi inspirasi dan new power dalam perekonomian,” ucapnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Solok sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Solok. Tentunya dengan memberikan peluang, ruang dan kegiatan-kegiatan yang produktif, sehingga di kemudian hari memberikan manfaat dan berkah bagi pelaku UMKM dan Ekraf di Kota Solok.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk membantu UMKM dan pelaku ekonomi kreatif dalam memperkenalkan produk, karya dan kreatifitasnya supaya keberadaan mereka dapat diketahui oleh masyarakat umum secara luas ialah dengan mengadakan festival ekonomi kreatif.
Selain itu, demi terwujudnya Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera melalui pengembangan berdagangan dan jasa yang modern. Pemerintah Kota Solok telah melakukan berbagai hal diantaranya di bidang kesehatan, yakni seluruh masyarakat ber-KTP Kota Solok akan terfasilitasi dalam BPJS Kesehatan secara gratis melalui dana APBD Kota Solok.
Ditargetkan pada akhir Desember 2021 nanti masyarakat Kota Solok sudah tercover BPJS Kesehatan 100 persen. Saat ini, kata Dhani sudah 96 persen terselesaikan, itu berarti tinggal empat persen lagi.
Selanjutnya, Pemkot Solok juga mengupayakan pembangunan Rumah Sakit (RS) Banda Panduang, dengan anggaran Rp100 milyar ditargetkan 100 persen pembangunan fisik akan segera selesai. Diharapkan RS Banda Panduang segera beroperasi.
Tidak hanya itu saja, semenjak 2016 lalu Pemkot Solok juga telah memperbaiki masjid-masjid yang ada di daerah itu bahkan sudah dibangun ulang masjid sebanyak delapan unit dan pada tahun 2021 ada tiga masjid.
Hal itu bertujuan untuk mewujudkan Kota Solok sebagai kota madani yang diwujudkan dengan program pengembangan model “Mesjid Paripurna” sebagai pusat pemberdayaan dan kesejahteraan umat serta optimalisasi program tahfidz Qur’an.
Dibidang pendidikan, untuk menjadikan Solok cerdas maka Pemkot Solok juga telah menjaring 200 orang anak-anak calon mahasiswa yang nantinya akan diseleksi menjadi 25 orang. Kemudian dari 25 orang tersebut akan mengikuti seleksi nasional dan akan disekolahkan gratis ke Timur Tengah.
Kota beras serambi madinah
Siapa yang tak kenal dengan Kota Solok atau daerah yang dijuluki sebagai Kota Beras Serambi Madinah. Kenapa tidak, sepanjang jalan hampir dihiasi dengan hijaunya hamparan sawah. Bahkan saat ini kota itu tengah diperjuangkan sebagai lumbung beras nasional.
Tidak itu saja, beras Solok pun sudah dikenal hingga ke luar daerah Sumbar seperti yang tertuang dalam sebuah lirik lagu minang yang diciptakan Nuskan Sjarif, yakni "Bareh Solok bareh tanamo (beras Solok beras ternama).
Beras Solok sebetulnya hampir sama dengan beras pada umumnya. Namun yang menjadikan beras ini berbeda dengan beras lainnya ialah pada rasanya yang khas, sehingga beras ini menjadi terkenal tidak hanya di Sumatera Barat saja, namun hingga ke luar daerah.
Untuk mengembangkan potensi daerah tersebut Pemkot Solok pun terus memprioritaskan jaminan mutu dan kemurnian beras Solok dengan cara didaftarkan ke Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI karena mempunyai karakteristik khusus dibanding beras yang lain.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa mengatakan beberapa bulan lalu Kementerian Hukum dan HAM turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan terhadap Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis-Bareh Solok (MPIG-BS).
Selain itu, Kota Solok dan Kabupaten Solok saat ini, bahkan telah menerima sertifikat IG untuk komoditas Beras Anak Daro (Kota Solok) dan Cisokan (Kabupaten Solok). Beras Solok didaftarkan ke Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.
Bagi Pemerintah Kota Solok sendiri, pemurnian Beras Solok mempunyai nilai strategis karena Kota Solok menggunakan Beras Solok sebagai slogan dan ikonnya kota, yaitu Kota Beras Serambi Madinah.
Tidak hanya itu saja, upaya lainnya yang telah dilakukan pemerintah daerah setempat untuk memperluas pemasaran beras Solok ialah menjalin kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya selaku perusahaan distribusi, jasa perdagangan, dan jasa pergudangan bahan pangan (beras) dan Pemerintah Kota Pekanba
Wali Kota Solok Zul Elfian Umar (nomor dua dari kanan) (ANTARA/HO-Prokomp Solok)
Salah seorang anggota Pokdarwis Solok Creative Center, Kelurahan IX Korong, Kota Solok yang sering disapa Pak Cai (40) itu, tampak fasih menerangkan produk-produk mereka ke setiap pengunjung yang datang. Sehingga membuat sejumlah pengunjung semakin tertarik dengan informasi yang disampaikan.
Salah satu produk mereka yang paling menarik hati pengunjung ialah daur ulang limbah disulap menjadi suatu produk yang unik dan bernilai jual tinggi.
Diantaranya seperti suvenir dari botol bekas, hiasan dinding cantik terbuat dari tisu bekas, tas, hiasan meja cantik terbuat dari kertas koran bekas, dan beragam produk lainnya yang dijual mulai dari harga puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah.
"Kebanyakan produk yang kami hasilkan tidak membutuhkan banyak biaya, cukup bahan yang ada saja dan diolah menjadi produk yang unik," kata dia.
Ia mengatakan sistem penjualan produk tersebut selain melalui pameran juga menggunakan sosial media dan melalui teman. Sehingga mereka tidak cemas lagi mencari tempat pemasarannya.
Selain produk hasil daur ulang limbah, Pokdarwis Solok Creative Center, juga menyediakan tanaman hias bagi para ibu rumah tangga yang ingin bertanam bunga di rumahnya atau tanaman hias untuk ditanam di kantor.
"Kebanyakan orang Solok kalau mau beli bunga mesti jauh-jauh ke Lubuk Minturun dulu, di daerah Padang. Nah sekarang mereka tidak mesti repot lagi ke Padang karena kita sudah menyediakan untuk daerah Kota Solok," ucap Cai.
Tanaman hias yang mereka sediakan mencakup semua tumbuhan diantaranya berbentuk terna, merambat, kaktus, semak, perdu, ataupun pohon bonsai juga ada, dan sejumlah tanaman hias lainnya.
Tidak hanya itu saja, Pokdarwis itu juga menyediakan alat memanah hasil buatan mereka sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan untuk kegiatan pelatihan memanah.
"Bahkan kami juga punya produk atau oleh-oleh khas Solok berupa makanan yang mampu memanjakan lidah para wisatawan yang berkunjung ke Solok," kata dia saat mengikuti Festival Ekonomi Kreatif dalam rangka menyambut hari jadi Kota Solok yang ke-51 tersebut dimulai dari tanggal 15 hingga 18 Desember 2021.
Beragam produk yang dipamerkan oleh para pelaku usaha serta Pokdarwis binaan Dinas Pariwisata Kota Solok saat festival tersebut diantaranya berupa batik tanah liek motif khas Solok, tanaman hias, suvenir, tas, dan beberapa produk lainnya hasil kreatifitas mereka sendiri.
Bangkit dari Pandemi COVID-19
Semenjak Corona mewabah nyaris melumpuhkan berbagai sektor di Indonesia begitu pula di Kota Solok, salah satunya bidang pariwisata dan ekonomi.
Kendati demikian, tidak mematahkan semangat para penggiat Pokdarwis Solok Creative Center yang telah berdiri sejak akhir 2016 lalu.
"Sebelumnya kami sempat terkendala mengadakan pameran atau kegiatan lainnya karena tidak boleh menggelar acara yang memicu kerumunan akibat COVID-19," ucap Pak Cai.
Kendati demikian tidak menghalangi mereka untuk terus berkarya dan menghasilkan kreatifitas. Selama pandemi mereka mempersiapkan bahan untuk produk. Kemudian pada 2020 mulai bangkit lagi dengan memperkuat menejemen, visi dan misi bagaimana caranya memajukan Kota Solok nanti melalui ekonomi kreatif.
Solok Sejuta Potensi
Banyak hal bisa dikembangkan di Kota Solok yang dijuluki sebagai Kota Beras Serambi Madinah itu seperti di bidang pendidikan, olahraga, sosial budaya, apa lagi di pertanian, pariwisata, dan ekonomi salah satunya ekonomi kreatif. Sebagai upaya untuk meningkatkan kembali perekonomian daerah setempat.
Kendati demikian tentu potensi-potensi tersebut harus digali dengan segala usaha dan semangat dari pemerintah daerah maupun masyarakat setempat untuk terus mengembangkannya.
Selain itu, untuk mewujudkan Kota Solok agar lebih maju lagi ke depannya bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Melainkan PR bagi semua pihak termasuk masyarakatnya.
"Untuk mewujudkan Kota Solok agar lebih maju lagi ke depannya kami akan terus berusaha untuk membantu pemerintah daerah, khususnya menghasilkan karya-karya inovatif bidang ekonomi dan pariwisata," ujar Pak Cai.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat di Kota Solok, bahkan tidak hanya masyarakat yang ada di Kelurahan IX Korong saja agar bergabung bersama Pokdarwis Solok Creative Center untuk belajar dan mengembangkan potensi diri masing-masing.
"Tidak harus punya keahlian khusus, bahkan bagi masyarakat yang punya hobi seperti hobi berkebun, menulis, menari, dan hobi lainnya juga bisa bergabung bersama kami dan kita belajar bersama-sama membuka peluang ekonomi kreatif," ujar dia.
Dengan demikian ia berharap nantinya Pokdarwis tersebut tidak hanya sekadar kelompok yang bergerak di bidang pariwisata saja. Akan tetapi, ke depannya juga mampu menjadi kreatif centernya Kota Solok dengan menyediakan semuanya yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Apa lagi kita juga punya batik dengan memiliki motif khas Kota Solok, dan masih banyak lagi potensi di negeri ini yang belum tergali," kata dia.
Ia berharap ke depannya seluruh Pokdarwis Kota Solok dapat berkolaborasi bersama-sama dalam mengembangkan pariwisata di Kota Beras Serambi Madinah itu.
Solok termasuk salah satu kota yang sangat banyak potensinya. Bahkan jika boleh memberi julukan maka Solok ini dapat dijuluki sebagai kota sejuta potensi, salah satunya di bidang pariwisata.
Bahkan hampir semua objek wisata ada di Kota Solok seperti wisata alam berupa sawah Solok, agrowisata payo, dan masih banyak wisata lainnya yang menarik untuk dikunjungi. Apa lagi jika dipadukan dengan ekonomi kreatif maka memiliki peluang yang besar untuk membangkitkan kembali Kota Solok dari pandemi.
Menuju Kota Solok yang Diberkahi
Wakil Wali Kota Solok Dr Ramadhani Kirana Putra mengaku pandemi COVID-19 sangat berpengaruh besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan pembangunan yang menyebabkan keterpurukan perekonomian, dan ini tentu saja sangat berdampak pada UMKM, pelaku Ekraf dan pariwisata.
"Namun kita tidak boleh lemah dan patah semangat menghadapi situasi ini. Pandemi COVID-19 memaksa kita untuk lebih kreatif lagi. Yakinlah bahwa kekuatan UMKM yang dimulai dari kegiatan para komunitas, nanti akan menjadi inspirasi dan new power dalam perekonomian,” ucapnya.
Selain itu, Pemerintah Kota Solok sangat mendukung kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM dan ekonomi kreatif di Kota Solok. Tentunya dengan memberikan peluang, ruang dan kegiatan-kegiatan yang produktif, sehingga di kemudian hari memberikan manfaat dan berkah bagi pelaku UMKM dan Ekraf di Kota Solok.
Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah daerah untuk membantu UMKM dan pelaku ekonomi kreatif dalam memperkenalkan produk, karya dan kreatifitasnya supaya keberadaan mereka dapat diketahui oleh masyarakat umum secara luas ialah dengan mengadakan festival ekonomi kreatif.
Selain itu, demi terwujudnya Kota Solok yang diberkahi, maju dan sejahtera melalui pengembangan berdagangan dan jasa yang modern. Pemerintah Kota Solok telah melakukan berbagai hal diantaranya di bidang kesehatan, yakni seluruh masyarakat ber-KTP Kota Solok akan terfasilitasi dalam BPJS Kesehatan secara gratis melalui dana APBD Kota Solok.
Ditargetkan pada akhir Desember 2021 nanti masyarakat Kota Solok sudah tercover BPJS Kesehatan 100 persen. Saat ini, kata Dhani sudah 96 persen terselesaikan, itu berarti tinggal empat persen lagi.
Selanjutnya, Pemkot Solok juga mengupayakan pembangunan Rumah Sakit (RS) Banda Panduang, dengan anggaran Rp100 milyar ditargetkan 100 persen pembangunan fisik akan segera selesai. Diharapkan RS Banda Panduang segera beroperasi.
Tidak hanya itu saja, semenjak 2016 lalu Pemkot Solok juga telah memperbaiki masjid-masjid yang ada di daerah itu bahkan sudah dibangun ulang masjid sebanyak delapan unit dan pada tahun 2021 ada tiga masjid.
Hal itu bertujuan untuk mewujudkan Kota Solok sebagai kota madani yang diwujudkan dengan program pengembangan model “Mesjid Paripurna” sebagai pusat pemberdayaan dan kesejahteraan umat serta optimalisasi program tahfidz Qur’an.
Dibidang pendidikan, untuk menjadikan Solok cerdas maka Pemkot Solok juga telah menjaring 200 orang anak-anak calon mahasiswa yang nantinya akan diseleksi menjadi 25 orang. Kemudian dari 25 orang tersebut akan mengikuti seleksi nasional dan akan disekolahkan gratis ke Timur Tengah.
Kota beras serambi madinah
Siapa yang tak kenal dengan Kota Solok atau daerah yang dijuluki sebagai Kota Beras Serambi Madinah. Kenapa tidak, sepanjang jalan hampir dihiasi dengan hijaunya hamparan sawah. Bahkan saat ini kota itu tengah diperjuangkan sebagai lumbung beras nasional.
Tidak itu saja, beras Solok pun sudah dikenal hingga ke luar daerah Sumbar seperti yang tertuang dalam sebuah lirik lagu minang yang diciptakan Nuskan Sjarif, yakni "Bareh Solok bareh tanamo (beras Solok beras ternama).
Beras Solok sebetulnya hampir sama dengan beras pada umumnya. Namun yang menjadikan beras ini berbeda dengan beras lainnya ialah pada rasanya yang khas, sehingga beras ini menjadi terkenal tidak hanya di Sumatera Barat saja, namun hingga ke luar daerah.
Untuk mengembangkan potensi daerah tersebut Pemkot Solok pun terus memprioritaskan jaminan mutu dan kemurnian beras Solok dengan cara didaftarkan ke Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI karena mempunyai karakteristik khusus dibanding beras yang lain.
Kepala Dinas Pertanian Kota Solok, Ikhvan Marosa mengatakan beberapa bulan lalu Kementerian Hukum dan HAM turun ke lokasi untuk melakukan pemantauan, pembinaan, dan pengawasan terhadap Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis-Bareh Solok (MPIG-BS).
Selain itu, Kota Solok dan Kabupaten Solok saat ini, bahkan telah menerima sertifikat IG untuk komoditas Beras Anak Daro (Kota Solok) dan Cisokan (Kabupaten Solok). Beras Solok didaftarkan ke Direktorat Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM RI.
Bagi Pemerintah Kota Solok sendiri, pemurnian Beras Solok mempunyai nilai strategis karena Kota Solok menggunakan Beras Solok sebagai slogan dan ikonnya kota, yaitu Kota Beras Serambi Madinah.
Tidak hanya itu saja, upaya lainnya yang telah dilakukan pemerintah daerah setempat untuk memperluas pemasaran beras Solok ialah menjalin kerja sama dengan PT Food Station Tjipinang Jaya selaku perusahaan distribusi, jasa perdagangan, dan jasa pergudangan bahan pangan (beras) dan Pemerintah Kota Pekanba