Lubuk Basung (ANTARA) - Kerbau perah sungai memiliki potensi sebagai penghasil susu untuk dikembangkan di daerah tropis seperti Indonesia karena daya adaptasinya yang tinggi.
Susu kerbau memiliki keunggulan kadar lemak 6 - 10% dan protein 4 - 6% dibandingkan dengan kandungan lemak dan protein susu sapi sebesar 3 - 4% dengan produksi susu kerbau sungai berkisar 6 - 8 liter/ekor/hari dan produksi susu kerbau lumpur 1.5-2.0 l/hari.
Dengan keunggulan tersebut sebagian masyarakat Minangkabau gemar meminum susu kerbau yang telah difermentasi atau biasa disebut dadih.
Sehingga di beberapa daerah terutama di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam banyak peternak membudidayakan kerbau perah yang susunya dijadikan bahan untuk dadih.
Salah satunya kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam yang merupakan kelompok ternak telah membudiyakan ternak kerbau perah (kerbau Murrah).
Pada tahun 2019 kelompok ternak ini mendapat bantuan dana APBN dari pemerimtah Provinsi berupa kerbau Murrah dalam rangka pengembangan ternak kerbau Murrah penghasil dadih yang bertujuan melestarikan makanan tradisional Sumatera Barat.
Pola pemeliharan telah dilakukan secara intensif akan tetapi belum dapat menunjukkan produksi yang maksimal, hal ini disebabkan karena manajemen ternak yang masih kurang terutama pada pemberian pakan dan reproduksinya.
Hal inilah yang menjadi sasaran Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unand yang terdiri atas Dr. Elly Roza, MS MP, Dr. drh. Yulia Yellita, Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt untuk melakukan perbaikan terhadap pemberian pakan untuk kerbau Murrah tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode penyuluhan, pelatihan atau percontohan dan diskusi dengan tujuan mentransfer ilmu dan teknologi kepada peternak, serta bimbingan dan pembinaan yang dilakukan secara periodik melalui koordinasi dengan ketua kelompok
Kegiatan ini dilakukan selama tiga bulan dalam tahun 2021 dengan sasaran petani peternak Kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai.
Tujuannya memberikan pengetahuan dalam inovasi teknologi kapada peternak berupa pemberian probiotik dan pemanfaatan pakan hijauan lokal khususnya daun singkong sebagai pakan suplemen ternak kerbau.
Pemberian probiotik dan pakan hijauan untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu kerbau guna meningkatkan pendapatan peternak,
Di samping itu target khusus yang diharapkan pada pengabdian masyarakat guna menumbuhkan swadaya masyarakat dalam usaha pemanfaatan pakan hijauan lokal sebagai pakan ternak.
Peningkatan produktivitas ini dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas bahan pakan. Cara yang paling mudah dilakukan adalah pemberian probiotik dan pakan suplemen dengan memanfaatkan sumberdaya pakan lokal seperti daun singkong dengan kandungan protein yang tinggi dan banyak tersedia di daerah setempat.
Daun singkong kering mengandung protein 19,5% bahan kering dan tanin terkondensasi 4,0% bahan kering. Pemberian daun singkong kering pada kerbau lumpur sebanyak 1 kg bahan kering/ekor/hari nyata memperbaiki status nutrisi yang didasarkan pada kecernaan bahan kering, bahan organik, protein, konsumsi energi dan NH3-N rumen serta ekologi rumen.
Selain itu, peranan tanin pada daun ketela pohon tersebut dapat menurunkan jumlah telur cacing dalam feses sehingga status kesehatan ternak menjadi meningkat.
Dalam proses pemberiannya kepada kerbau dapat secara langsung sebagai suplemen pakan dan sebagai sumber protein dalam konsentrat atau sebagai komponen bahan dalam pakan blok yang memiliki kualitas tinggi
Sedangkan untuk meningkatkan kecernaan pakan dapat dilakukan dengan pemberian probiotik. Probiotik merupakan pakan tambahan berupa mikroorganisme yang dapat mencerna serat sebagai upaya peningkatan produktivitas ternak.
Pemberian pakan probiotik juga menciptakan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan proses penyerapan zat nutrisi, meningkatkan kesehatan ternak, memperpendek jarak beranak, mempercepat pertumbuhan, menurunkan kematian pedet atau anak kerbau, dan memproteksi dari penyakit patogen tertentu sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau daging
Probiotik yang diisolasi dari susu kerbau ternak sudah diteliti keamanannya serta memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suplemen bagi ternak ruminansia. Probiotik dapat diberikan ternak lewat mulut atau dimasukkan ke dalam air minum.
PkM Unand tingkatkan produksi dan kualitas susu kerbau murrah penghasil dadih dengan perbaikan pakan di Kapau, Agam. (ANTARA/PkM Unand)
Sejauh ini, aplikasi teknologi pemberian probiotik dan pakan suplemen dengan memanfaatkan daun singkong dengan kandungan protein yang tinggi belum pernah dilakukan pada ternak kerbau yang dipelihara secara tradisional di Sumatera Barat. Inovasi dan introduksi teknologi pemberian probiotik dan pakan suplemen dalam bentuk pellet ini dilakukan untuk dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu kerbau Murrah penghasil dadih.
Secara keseluruhan dalam kegiatan percontohan yang dilakukan di lokasi tersebut terjadi peningkatan produksi susu pada kerbau yang sebelum diperbaiki pakan dan telah diperbaiki pakan dengan perbandingan 3.25 l/hr vs 4.75 l/hr dan kualitas susu: lemak5.47 % vs 6.26%, Protein 4.35 % vs 5.60%, SNF % 10.76 vs 11.85% dan kadar air 82.20 % vs 81.75%.
Dengan hasil tersebut mengindikasikan pemberian probiotik dan pakan suplemen pellet daun singkong dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu kerbau Murrah serta meningkatkan pendapatan peternak.
Terlebih sejauh ini pemasaran dadih cukup baik, seperti contoh tidak ada yang tersisa dadih yang dibawa ke pasar bahkan untuk saat ini tidak terpenuhi permintaan pasar akan dadih. Hal ini merupakan peluang yang besar untuk pengembangan ternak kerbau Murrah sebagai penghasil dadih khususnya di Nagari Kapau Kabupaten Agam.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui dana Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang.
*) penulis Dosen Unand Dr. Elly Roza, MS MP, Dr. drh. Yulia Yellita, Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt
Susu kerbau memiliki keunggulan kadar lemak 6 - 10% dan protein 4 - 6% dibandingkan dengan kandungan lemak dan protein susu sapi sebesar 3 - 4% dengan produksi susu kerbau sungai berkisar 6 - 8 liter/ekor/hari dan produksi susu kerbau lumpur 1.5-2.0 l/hari.
Dengan keunggulan tersebut sebagian masyarakat Minangkabau gemar meminum susu kerbau yang telah difermentasi atau biasa disebut dadih.
Sehingga di beberapa daerah terutama di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam banyak peternak membudidayakan kerbau perah yang susunya dijadikan bahan untuk dadih.
Salah satunya kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai di Nagari Kapau, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam yang merupakan kelompok ternak telah membudiyakan ternak kerbau perah (kerbau Murrah).
Pada tahun 2019 kelompok ternak ini mendapat bantuan dana APBN dari pemerimtah Provinsi berupa kerbau Murrah dalam rangka pengembangan ternak kerbau Murrah penghasil dadih yang bertujuan melestarikan makanan tradisional Sumatera Barat.
Pola pemeliharan telah dilakukan secara intensif akan tetapi belum dapat menunjukkan produksi yang maksimal, hal ini disebabkan karena manajemen ternak yang masih kurang terutama pada pemberian pakan dan reproduksinya.
Hal inilah yang menjadi sasaran Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Unand yang terdiri atas Dr. Elly Roza, MS MP, Dr. drh. Yulia Yellita, Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt untuk melakukan perbaikan terhadap pemberian pakan untuk kerbau Murrah tersebut.
Kegiatan ini dilaksanakan melalui metode penyuluhan, pelatihan atau percontohan dan diskusi dengan tujuan mentransfer ilmu dan teknologi kepada peternak, serta bimbingan dan pembinaan yang dilakukan secara periodik melalui koordinasi dengan ketua kelompok
Kegiatan ini dilakukan selama tiga bulan dalam tahun 2021 dengan sasaran petani peternak Kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai.
Tujuannya memberikan pengetahuan dalam inovasi teknologi kapada peternak berupa pemberian probiotik dan pemanfaatan pakan hijauan lokal khususnya daun singkong sebagai pakan suplemen ternak kerbau.
Pemberian probiotik dan pakan hijauan untuk meningkatkan produksi dan kualitas susu kerbau guna meningkatkan pendapatan peternak,
Di samping itu target khusus yang diharapkan pada pengabdian masyarakat guna menumbuhkan swadaya masyarakat dalam usaha pemanfaatan pakan hijauan lokal sebagai pakan ternak.
Peningkatan produktivitas ini dapat dilakukan melalui peningkatan kualitas bahan pakan. Cara yang paling mudah dilakukan adalah pemberian probiotik dan pakan suplemen dengan memanfaatkan sumberdaya pakan lokal seperti daun singkong dengan kandungan protein yang tinggi dan banyak tersedia di daerah setempat.
Daun singkong kering mengandung protein 19,5% bahan kering dan tanin terkondensasi 4,0% bahan kering. Pemberian daun singkong kering pada kerbau lumpur sebanyak 1 kg bahan kering/ekor/hari nyata memperbaiki status nutrisi yang didasarkan pada kecernaan bahan kering, bahan organik, protein, konsumsi energi dan NH3-N rumen serta ekologi rumen.
Selain itu, peranan tanin pada daun ketela pohon tersebut dapat menurunkan jumlah telur cacing dalam feses sehingga status kesehatan ternak menjadi meningkat.
Dalam proses pemberiannya kepada kerbau dapat secara langsung sebagai suplemen pakan dan sebagai sumber protein dalam konsentrat atau sebagai komponen bahan dalam pakan blok yang memiliki kualitas tinggi
Sedangkan untuk meningkatkan kecernaan pakan dapat dilakukan dengan pemberian probiotik. Probiotik merupakan pakan tambahan berupa mikroorganisme yang dapat mencerna serat sebagai upaya peningkatan produktivitas ternak.
Pemberian pakan probiotik juga menciptakan keseimbangan mikroflora dalam saluran pencernaan sehingga menciptakan kondisi yang optimum untuk pencernaan pakan dan meningkatkan efisiensi konversi pakan sehingga memudahkan proses penyerapan zat nutrisi, meningkatkan kesehatan ternak, memperpendek jarak beranak, mempercepat pertumbuhan, menurunkan kematian pedet atau anak kerbau, dan memproteksi dari penyakit patogen tertentu sehingga dapat meningkatkan produksi susu atau daging
Probiotik yang diisolasi dari susu kerbau ternak sudah diteliti keamanannya serta memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi suplemen bagi ternak ruminansia. Probiotik dapat diberikan ternak lewat mulut atau dimasukkan ke dalam air minum.
Secara keseluruhan dalam kegiatan percontohan yang dilakukan di lokasi tersebut terjadi peningkatan produksi susu pada kerbau yang sebelum diperbaiki pakan dan telah diperbaiki pakan dengan perbandingan 3.25 l/hr vs 4.75 l/hr dan kualitas susu: lemak5.47 % vs 6.26%, Protein 4.35 % vs 5.60%, SNF % 10.76 vs 11.85% dan kadar air 82.20 % vs 81.75%.
Dengan hasil tersebut mengindikasikan pemberian probiotik dan pakan suplemen pellet daun singkong dapat meningkatkan produksi dan kualitas susu kerbau Murrah serta meningkatkan pendapatan peternak.
Terlebih sejauh ini pemasaran dadih cukup baik, seperti contoh tidak ada yang tersisa dadih yang dibawa ke pasar bahkan untuk saat ini tidak terpenuhi permintaan pasar akan dadih. Hal ini merupakan peluang yang besar untuk pengembangan ternak kerbau Murrah sebagai penghasil dadih khususnya di Nagari Kapau Kabupaten Agam.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan melalui dana Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang.
*) penulis Dosen Unand Dr. Elly Roza, MS MP, Dr. drh. Yulia Yellita, Prof. Dr. Ir. Salam Ningsih Aritonang, MS, Dr. Ir. Elihasridas, M. Si, Ade Rakhmadi, S.Pt, MP, dan Rizqan, S.Pt., M.Pt