Padang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat (Sumbar) mengemukakan kualitas pembangunan manusia di provinsi itu pada 2021 meliputi aspek kesehatan, pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan hidup kembali membaik setelah sebelumnya sempat turun akibat pandemi COVID-19 pada 2020.
"Setelah sempat turun pada 2020, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar 2021 berada pada angka 76,65 atau berstatus tinggi dan mengalami kenaikan 0,37 persen dibandingkan 2020 yang berada pada angka 72,38," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan indeks pembangunan manusia merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia, yang juga merupakan salah satu komponen digunakan pemerintah untuk menentukan dana alokasi umum serta penghitungan dana insentif daerah.
"IPM menggambarkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan lainnya," ujar dia.
Ia menerangkan IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat atau angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran per kapita.
Untuk angka harapan hidup saat lahir di Sumbar pada 2021 telah mencapai 69,59 tahun atau naik 0,17 persen dibanding tahun lalu.
Sementara harapan lama sekolah di Sumbar telah mencapai 9,07 atau setara dengan kelas III SMP dan harapan lama sekolah 14,09 tahun atau setara dengan diploma.
Kemudian pengeluaran per kapita warga Sumbar pada 2021 mencapai Rp10.790.000 per tahun atau tumbuh 0,53 persen
Ia menyampaikan sejak 2010 hingga 2021 IPM Sumbar terus mengalami peningkatan dari status sedang menjadi tinggi.
"Pada 2010 IPM Sumbar hanya 67,25, pada 2021 sudah berada pada posisi 76,65," ujarnya.
Jika dilihat menurut kabupaten dan kota terdapat tiga daerah yang pertumbuhan IPM paling cepat pada 2021 yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Dharmasraya.
Untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini sudah berkategori sedang dan ada dua kota yang berkategori sangat tinggi yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Pada 2021 dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar IPM tertinggi diraih kota Padang dengan skor 82,90 atau masuk kategori sangat tinggi.
Sedangkan IPM terendah diperoleh oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada pada angka 61,35 atau masuk kategori sedang.
Ia merinci IPM berstatus sangat tinggi jika di atas 80, tinggi pada angka 70 hingga di bawah 80, status sedang 60 hingga di bawah 70 dan status rendah di bawah 60.
"Setelah sempat turun pada 2020, angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar 2021 berada pada angka 76,65 atau berstatus tinggi dan mengalami kenaikan 0,37 persen dibandingkan 2020 yang berada pada angka 72,38," kata Kepala BPS Sumbar, Herum Fajarwati di Padang, Rabu.
Ia menjelaskan indeks pembangunan manusia merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam membangun kualitas hidup manusia, yang juga merupakan salah satu komponen digunakan pemerintah untuk menentukan dana alokasi umum serta penghitungan dana insentif daerah.
"IPM menggambarkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan dan lainnya," ujar dia.
Ia menerangkan IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu umur panjang dan hidup sehat atau angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran per kapita.
Untuk angka harapan hidup saat lahir di Sumbar pada 2021 telah mencapai 69,59 tahun atau naik 0,17 persen dibanding tahun lalu.
Sementara harapan lama sekolah di Sumbar telah mencapai 9,07 atau setara dengan kelas III SMP dan harapan lama sekolah 14,09 tahun atau setara dengan diploma.
Kemudian pengeluaran per kapita warga Sumbar pada 2021 mencapai Rp10.790.000 per tahun atau tumbuh 0,53 persen
Ia menyampaikan sejak 2010 hingga 2021 IPM Sumbar terus mengalami peningkatan dari status sedang menjadi tinggi.
"Pada 2010 IPM Sumbar hanya 67,25, pada 2021 sudah berada pada posisi 76,65," ujarnya.
Jika dilihat menurut kabupaten dan kota terdapat tiga daerah yang pertumbuhan IPM paling cepat pada 2021 yaitu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat dan Dharmasraya.
Untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai saat ini sudah berkategori sedang dan ada dua kota yang berkategori sangat tinggi yaitu Kota Padang dan Kota Bukittinggi.
Pada 2021 dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar IPM tertinggi diraih kota Padang dengan skor 82,90 atau masuk kategori sangat tinggi.
Sedangkan IPM terendah diperoleh oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada pada angka 61,35 atau masuk kategori sedang.
Ia merinci IPM berstatus sangat tinggi jika di atas 80, tinggi pada angka 70 hingga di bawah 80, status sedang 60 hingga di bawah 70 dan status rendah di bawah 60.