Sawahlunto (ANTARA) - Yayasan Diaspora Minang Sedunia bersama PT. Paragon Technology and Innovation memberikan beasiswa kepada enam orang pelajar SLTA sederajat dan tiga orang mahasiswa dari Kota Sawahlunto.
Wakil Bendahara Minang Diaspora Network Global (MDNG) Yeni Halim, di Sawahlunto, Senin menyebutkan beasiswa tersebut diberikan secara berkelanjutan sampai nanti anak yang bersangkutan tamat kuliah/wisuda.
"Untuk pelajar SLTA kami menyerahkan beasiswa sebesar Rp300 ribu/orang, kemudian untuk mahasiswa itu kami serahkan sebesar Rp500 ribu/orang. Setelah ini nanti kami berikan lagi setiap bulannya dengan langsung ditransfer ke rekening masing - masing," kata dia menjelaskan.
Ia menambahkan, setengah dari total jumlah beasiswa yang diberikan itu berupa paket produk dari PT. Paragon Technology and Innovation yakni kosmetik dengan merek Wardah dan Make Over yang dapat dijual oleh pelajar/mahasiswa yang menerima.
"Contohnya tadi kan untuk pelajar SLTA diberi Rp300 ribu, nah itu Rp150 ribu dalam bentuk produk kosmetik dari Wardah dan Make Over. Mereka dapat diskon 15 persen, silahkan dijual sehingga nanti keuntungannya menambah income (pemasukan) anak - anak itu," ujar dia menjelaskan.
Selain berupa uang dan produk, dia mengatakan Minang Diaspora Network juga memfasilitasi anak - anak tersebut peningkatan kemampuan leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship (kewirausahaan) melalui webinar dan kegiatan lainnya.
Sementara untuk kategori pelajar dan mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari Minang Diaspora Network, disampaikan dia yakni dari kategori berprestasi namun berasal dari keluarga pra sejahtera atau yatim piatu.
"Datanya itu kami minta dari sekolah - sekolah atau Perguruan Tinggi. Kemudian nama - nama anak yang diajukan itu kami turunkan tim untuk melakukan survei memastikan anak itu layak atau tidak diberikan beasiswa ini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril, melaporkan enam pelajar SLTA sederajat yang menerima beasiswa Minang Diaspora Network tersebut adalah ; Edelwise Audia Putri (SMAN 1 Sawahlunto), Marlina Fitriani (SMAN 2 Sawahlunto), Afriwanti (SMAN 3 Sawahlunto), Al Aina Ul Mardiyah (SMKN 1 Sawahlunto), Gosman Saputra (SMKN 2 Sawahlunto) dan Viona Dwi Seftria Putri (MAN Sawahlunto).
"Setelah itu untuk mahasiswa dari Kota Sawahlunto adalah ; Vania Gusriani (Unand), Rana Septiana Putri (UNP) dan Briliando Elmansyah (Politeknik Negeri Surabaya)," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah penerima beasiswa Minang Diaspora Network di Sawahlunto tahun ini naik seratus persen dari tahun sebelumnya yang hanya tiga orang penerima.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan apresiasi dan terimakasih sebesar - besarnya pada Minang Diaspora Network dan PT. Paragon Technology and Innovation.
"Ini wujud perhatian yang luar biasa mendukung pendidikan anak - anak Sawahlunto. Sangat meringankan biaya orang tua untuk sekolah atau kuliah anaknya," ujar dia.
Ia mengatakan, Pemkot Sawahlunto juga memberikan dukungan dan bantuan untuk para pelajar dan mahasiswa di kota itu melalui pemberian seragam gratis pada anak yang baru masuk TK, SD dan SLTP sederajat.
"Kemudian bagi pelajar kita yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terakreditasi A dan B, itu kita berikan reward (penghargaan) berupa bantuan uang masuk kuliah. Nanti setelah jadi mahasiswa dan mereka berprestasi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sesuai ketentuan, kami kembali memberikan mereka penghargaan berupa uang," katanya menjelaskan.
Wakil Bendahara Minang Diaspora Network Global (MDNG) Yeni Halim, di Sawahlunto, Senin menyebutkan beasiswa tersebut diberikan secara berkelanjutan sampai nanti anak yang bersangkutan tamat kuliah/wisuda.
"Untuk pelajar SLTA kami menyerahkan beasiswa sebesar Rp300 ribu/orang, kemudian untuk mahasiswa itu kami serahkan sebesar Rp500 ribu/orang. Setelah ini nanti kami berikan lagi setiap bulannya dengan langsung ditransfer ke rekening masing - masing," kata dia menjelaskan.
Ia menambahkan, setengah dari total jumlah beasiswa yang diberikan itu berupa paket produk dari PT. Paragon Technology and Innovation yakni kosmetik dengan merek Wardah dan Make Over yang dapat dijual oleh pelajar/mahasiswa yang menerima.
"Contohnya tadi kan untuk pelajar SLTA diberi Rp300 ribu, nah itu Rp150 ribu dalam bentuk produk kosmetik dari Wardah dan Make Over. Mereka dapat diskon 15 persen, silahkan dijual sehingga nanti keuntungannya menambah income (pemasukan) anak - anak itu," ujar dia menjelaskan.
Selain berupa uang dan produk, dia mengatakan Minang Diaspora Network juga memfasilitasi anak - anak tersebut peningkatan kemampuan leadership (kepemimpinan) dan entrepreneurship (kewirausahaan) melalui webinar dan kegiatan lainnya.
Sementara untuk kategori pelajar dan mahasiswa yang bisa mendapatkan beasiswa dari Minang Diaspora Network, disampaikan dia yakni dari kategori berprestasi namun berasal dari keluarga pra sejahtera atau yatim piatu.
"Datanya itu kami minta dari sekolah - sekolah atau Perguruan Tinggi. Kemudian nama - nama anak yang diajukan itu kami turunkan tim untuk melakukan survei memastikan anak itu layak atau tidak diberikan beasiswa ini," katanya.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sawahlunto Asril, melaporkan enam pelajar SLTA sederajat yang menerima beasiswa Minang Diaspora Network tersebut adalah ; Edelwise Audia Putri (SMAN 1 Sawahlunto), Marlina Fitriani (SMAN 2 Sawahlunto), Afriwanti (SMAN 3 Sawahlunto), Al Aina Ul Mardiyah (SMKN 1 Sawahlunto), Gosman Saputra (SMKN 2 Sawahlunto) dan Viona Dwi Seftria Putri (MAN Sawahlunto).
"Setelah itu untuk mahasiswa dari Kota Sawahlunto adalah ; Vania Gusriani (Unand), Rana Septiana Putri (UNP) dan Briliando Elmansyah (Politeknik Negeri Surabaya)," kata dia.
Ia mengungkapkan bahwa jumlah penerima beasiswa Minang Diaspora Network di Sawahlunto tahun ini naik seratus persen dari tahun sebelumnya yang hanya tiga orang penerima.
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta menyampaikan apresiasi dan terimakasih sebesar - besarnya pada Minang Diaspora Network dan PT. Paragon Technology and Innovation.
"Ini wujud perhatian yang luar biasa mendukung pendidikan anak - anak Sawahlunto. Sangat meringankan biaya orang tua untuk sekolah atau kuliah anaknya," ujar dia.
Ia mengatakan, Pemkot Sawahlunto juga memberikan dukungan dan bantuan untuk para pelajar dan mahasiswa di kota itu melalui pemberian seragam gratis pada anak yang baru masuk TK, SD dan SLTP sederajat.
"Kemudian bagi pelajar kita yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terakreditasi A dan B, itu kita berikan reward (penghargaan) berupa bantuan uang masuk kuliah. Nanti setelah jadi mahasiswa dan mereka berprestasi memperoleh nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sesuai ketentuan, kami kembali memberikan mereka penghargaan berupa uang," katanya menjelaskan.