Pulau Punjung (ANTARA) - Vaksinasi di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat mendapat perhatian Presiden Joko Widodo yang dibuktikan dengan peninjauan secara virtual peninjauan waktu pelaksanaan vaksinasi massal bagi siswa di SMAN 2 Pulau Punjung.
Upaya menggencarkan vaksinasi yang dilakukan pemerintah daerah di bawah pimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan sehingg bisa tertinggi di Sumbar
Kabupaten Dharmasraya hari 1/2) secara resmi memulai pelaksanaan penyuntikkan vaksin COVID-19. Orang pertama yang disuntik vaksin di Dharmasraya adalah Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada waktu itu.
Sutan Riska bersama sejumlah pejabat Forkopimda mendapatkan suntik vaksin yang dilaksanakan di Aula Lantai II Gedung Baru RSUD Sungai Dareh. Sebelum divaksin, bupati dan sejumlah pejabat publik lainnya mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Presiden Jokowi Dodo meninjau vaksinasi secara virtual bagi pelajar SMA N 2 Pulau Punjung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
Setelah pejabat publik, pelaksanaan vaksinasi di kabupaten Dharmasraya terus berjalan dengan dukungan dari unsur TNI, Polri, DPRD, MUI dan pihak terkait lainya.
Bahkan vaksinasi di Dharmasraya mendapatkan atensi lansung dari Presiden Jokowi saat memantau secara virtual pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar Dharmasraya di SMAN 2 Pulau Punjung, Senin (13/9/).
Presiden secara langsung meminta Bupati Dharmasraya, Sutan Riska untuk melaporkan kepada dirinya jika ada kendala kekurangan stok vaksin.
"Gimana pak bupati, vaksinnya cukup?" tanya presiden seperti dikutip dari Facebook Realase Dharmasraya.
"Cukup, Pak. Alhamdulillah. Saat ini capaian vaksinasi kita sudah cukup tinggi. Terimakasih Pak Presiden, sudah begitu perhatian dengan kegiatan vaksinasi ini. Vaksin tersalur dengan baik, dengan turut dibantu Forkopimda," Jawab bupati dua periode itu kepada Presiden.
Bupati Sutan Riska (dua kanan) bersama Wagub Audy Joinaldy (kanan) saat meninjau vaksinasi di Nagari IV Koto Pulau Punjung. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
Presiden meminta Bupati untuk mempercepat penyaluran vaksinasi kepada masyarakat, agar dapat mempercepat tercapainya kekebalan komunal.
"Pak bupati, kalau ada stok vaksin, segera habiskan, segera suntikkan. Habis, minta lagi ke Menkes. Kalau Menkes nggak kirim-kirim, lapor ke saya," ucap Presiden.
Dengan sigap Bupati Sutan Riska yang memiliki keturunan darah biru itu menjawab, "Siap Pak. Terimakasih Pak Presiden,".
Selain itu vaksinasi di Dharmasrayajuga mendapatkan dukungan dari BIN Daerah Sumbar, Polda Sumbar, serta pihak terkait lainnya.
Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan diwakili Sekda Adlisman (enam kiri) bersama Kepala BIN Daerah Sumbar (lima kanan) saat meninjau pelaksanaan vaksinasi bagi pelajar di Dharmasraya. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
Baru-baru ini Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa meninjau kegiatan vaksinasi di Kabupaten Dharmasraya melalui gerakan Sumbar Sadar Vaksin (SUMDARSIN) di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya, Minggu (14/11).
Vaksinasi yang disaksikan bersama pejabat utama Polda Sumbar tersebut dikemas meriah. Selain diisi dengan berbagai hiburan, Gebyar Sumdarsin ini juga bertabur hadiah.
Dalam araahan Kapolda di Dharmasraya, ada tiga komponen utama yang menentukan suksesnya capaian vaksinasi. Pertama, pengerahan massa. Dalam hal ini bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau divaksin, kemudian ketersediaan vaksinator, dan ketiga ketersediaan vaksin itu sendiri.
Bupati Sutan Riska (kiri) bersama Kapolda Irjen Pol Teddy Minahasa (dua kiri) saat meninjau vaksinasi massal Gerakan Sumbar Sadar Vaksin (Sumdarsin), di Halam Kantor Bupati setempat. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
"Ketiganya ini harus paralel tersedia, kalau ingin capainnya bagus," ujar Kapolda.
Pengerahan massa dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau divaksin, kata Kapolda, tentunya bukan menjadi tanggungjawab sektoral masing-masing instansi. Melainkan menjadi tugas bersama.
"Tadi saya dengar paparan bupati, Dharmasraya ini punya 11 camat, 52 wali nagari dan 461 kepala jorong. Ini dapat diandalkan menjadi suatu potensi yang besar untuk bisa melakukan pengerahan massa secara maksimal. Ditambah lagi dengan jajaran yang dimiliki oleh Kapolres, Dandim, dan unsur Forkopimda yang lain, saya rasa ini potensi yang besar apabila berjalan seirama di lapangan. Berjalan bersama dalam satu konsep, yaitu mencapai target vaksinasi," tukasnya.
Gencarnya pelaksanaan vaksinasi di Dharmasraya, menurut Sutan Riska menjadikan daerah itu berada di peringkat pertama dalam capaian vaksinasi di Sumbar.
Bupati Sutan Riska (tengah), Kajari Harris Hasbullah (kiri),Ketua DPRD (dua kiri), Dandim Letkol Inf Endik Hendra Sandi (kanan), dan Kapolres AKBP Anggun Cahyono saat menggelar Apel Gabungan dalam rangka percepatan vaksinasi di daerah itu. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
Sutan Riska memaparkan dimana capian vaksinasi di awal-awal hanya di bawah 10 peraen, per tanggal 24 November 2021 jumlah masyarakat Dharmasraya yang telah divaksin dosis pertama mencapai 100.181 atau 55, persen dari total 179.257 orang yang menjadi target sasaran. Sementara dosis kedua sudah 63.398 atau 35,4 persen.
Ia merinci capaian vaksinasi kepada tenaga kesehatan dosis satu 125 persen dan dosis dua 121 persen, dosis ke tiga 93,7 persen.
Lalu, Petugas publik 127 persen dosis satu, 76 persen dosis kedua. Lansia 41 persen dosis satu, 21,2 persen dosis dua. Masyarakat umum 44,1 persen dosis satu, 27 persen dosis dua. Dan, usia remaja 12-17 tahun 77 persen dosis satu dan 56,1 persen dosis dua.
Capaian itu, lanjut Ketua Umum Apkasi itu didukung oleh 17 Fasilitas Kesehatan yang terdiri dari dua RSUD, 14 Puskesmas dan satu klinik Polres. Dengan jumlah vaksinator 105 orang dan 27 orang calon vaksinator (sedang pelatihan).
Pelaksanaan vaksinasi di lapangan, sebut bupati, tentu bukan tanpa kendala. Namun dengan kerjasama semua pihak, ia optimis target vaksinasi dapat tercapai.
"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah hingga ke level nagari, dalam rangka percepatan vaksinasi ini. Dengan kerjasama yang baik, saya yakin target vaksinasi di daerah kita dapat segera tercapai," tutupnya.
Tim vaksinator Dharmasraya melakukan vaksinasi rumah ke rumah, di Kabupaten Dharmasraya. (Antara/HO-Humas Dharmasraya)
Upaya menggencarkan vaksinasi yang dilakukan pemerintah daerah di bawah pimpinan Sutan Riska Tuanku Kerajaan sehingg bisa tertinggi di Sumbar
Kabupaten Dharmasraya hari 1/2) secara resmi memulai pelaksanaan penyuntikkan vaksin COVID-19. Orang pertama yang disuntik vaksin di Dharmasraya adalah Bupati Sutan Riska Tuanku Kerajaan pada waktu itu.
Sutan Riska bersama sejumlah pejabat Forkopimda mendapatkan suntik vaksin yang dilaksanakan di Aula Lantai II Gedung Baru RSUD Sungai Dareh. Sebelum divaksin, bupati dan sejumlah pejabat publik lainnya mengikuti prosedur pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu.
Setelah pejabat publik, pelaksanaan vaksinasi di kabupaten Dharmasraya terus berjalan dengan dukungan dari unsur TNI, Polri, DPRD, MUI dan pihak terkait lainya.
Bahkan vaksinasi di Dharmasraya mendapatkan atensi lansung dari Presiden Jokowi saat memantau secara virtual pelaksanaan vaksinasi COVID-19 bagi pelajar Dharmasraya di SMAN 2 Pulau Punjung, Senin (13/9/).
Presiden secara langsung meminta Bupati Dharmasraya, Sutan Riska untuk melaporkan kepada dirinya jika ada kendala kekurangan stok vaksin.
"Gimana pak bupati, vaksinnya cukup?" tanya presiden seperti dikutip dari Facebook Realase Dharmasraya.
"Cukup, Pak. Alhamdulillah. Saat ini capaian vaksinasi kita sudah cukup tinggi. Terimakasih Pak Presiden, sudah begitu perhatian dengan kegiatan vaksinasi ini. Vaksin tersalur dengan baik, dengan turut dibantu Forkopimda," Jawab bupati dua periode itu kepada Presiden.
Presiden meminta Bupati untuk mempercepat penyaluran vaksinasi kepada masyarakat, agar dapat mempercepat tercapainya kekebalan komunal.
"Pak bupati, kalau ada stok vaksin, segera habiskan, segera suntikkan. Habis, minta lagi ke Menkes. Kalau Menkes nggak kirim-kirim, lapor ke saya," ucap Presiden.
Dengan sigap Bupati Sutan Riska yang memiliki keturunan darah biru itu menjawab, "Siap Pak. Terimakasih Pak Presiden,".
Selain itu vaksinasi di Dharmasrayajuga mendapatkan dukungan dari BIN Daerah Sumbar, Polda Sumbar, serta pihak terkait lainnya.
Baru-baru ini Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa meninjau kegiatan vaksinasi di Kabupaten Dharmasraya melalui gerakan Sumbar Sadar Vaksin (SUMDARSIN) di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya, Minggu (14/11).
Vaksinasi yang disaksikan bersama pejabat utama Polda Sumbar tersebut dikemas meriah. Selain diisi dengan berbagai hiburan, Gebyar Sumdarsin ini juga bertabur hadiah.
Dalam araahan Kapolda di Dharmasraya, ada tiga komponen utama yang menentukan suksesnya capaian vaksinasi. Pertama, pengerahan massa. Dalam hal ini bagaimana meningkatkan kesadaran masyarakat agar mau divaksin, kemudian ketersediaan vaksinator, dan ketiga ketersediaan vaksin itu sendiri.
"Ketiganya ini harus paralel tersedia, kalau ingin capainnya bagus," ujar Kapolda.
Pengerahan massa dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau divaksin, kata Kapolda, tentunya bukan menjadi tanggungjawab sektoral masing-masing instansi. Melainkan menjadi tugas bersama.
"Tadi saya dengar paparan bupati, Dharmasraya ini punya 11 camat, 52 wali nagari dan 461 kepala jorong. Ini dapat diandalkan menjadi suatu potensi yang besar untuk bisa melakukan pengerahan massa secara maksimal. Ditambah lagi dengan jajaran yang dimiliki oleh Kapolres, Dandim, dan unsur Forkopimda yang lain, saya rasa ini potensi yang besar apabila berjalan seirama di lapangan. Berjalan bersama dalam satu konsep, yaitu mencapai target vaksinasi," tukasnya.
Gencarnya pelaksanaan vaksinasi di Dharmasraya, menurut Sutan Riska menjadikan daerah itu berada di peringkat pertama dalam capaian vaksinasi di Sumbar.
Sutan Riska memaparkan dimana capian vaksinasi di awal-awal hanya di bawah 10 peraen, per tanggal 24 November 2021 jumlah masyarakat Dharmasraya yang telah divaksin dosis pertama mencapai 100.181 atau 55, persen dari total 179.257 orang yang menjadi target sasaran. Sementara dosis kedua sudah 63.398 atau 35,4 persen.
Ia merinci capaian vaksinasi kepada tenaga kesehatan dosis satu 125 persen dan dosis dua 121 persen, dosis ke tiga 93,7 persen.
Lalu, Petugas publik 127 persen dosis satu, 76 persen dosis kedua. Lansia 41 persen dosis satu, 21,2 persen dosis dua. Masyarakat umum 44,1 persen dosis satu, 27 persen dosis dua. Dan, usia remaja 12-17 tahun 77 persen dosis satu dan 56,1 persen dosis dua.
Capaian itu, lanjut Ketua Umum Apkasi itu didukung oleh 17 Fasilitas Kesehatan yang terdiri dari dua RSUD, 14 Puskesmas dan satu klinik Polres. Dengan jumlah vaksinator 105 orang dan 27 orang calon vaksinator (sedang pelatihan).
Pelaksanaan vaksinasi di lapangan, sebut bupati, tentu bukan tanpa kendala. Namun dengan kerjasama semua pihak, ia optimis target vaksinasi dapat tercapai.
"Saya ucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang sudah bekerjasama dengan pemerintah daerah hingga ke level nagari, dalam rangka percepatan vaksinasi ini. Dengan kerjasama yang baik, saya yakin target vaksinasi di daerah kita dapat segera tercapai," tutupnya.