Lubuk Basung (ANTARA) - Budidaya kerbau perah menjadi salah satu usaha di bidang peternakan yang memiliki peran strategis dalam memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat, peningkatan pendapatan penduduk, dan peningkatan perekonomian Nasional.

Pemeliharaan ternak kerbau di Sumatera Barat sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat, terutama bagi peternak yang memiliki sawah, dimana ternak kerbau dimanfaatkan tenaga nya untuk membantu pembajakan sawah.

Secara garis besar kerbau dibedakan menjadi dua berdasarkan lingkungan hidupnya yaitu swamp buffalo (kerbau lumpur) merupakan kerbau tipe potong dan riverine buffalo (kerbau sungai) merupakan kerbau tipe perah.

Di Sumbar terdapat beragam jenis kerbau perah diantaranya yaitu kerbau Murrah yang merupakan jenis kerbau tropis penghasil susu yang sudah tidak perlu diragukan lagi akan produksi susunya  dengan rata-rata 3.150 kg/laktasi. 

Selai itu dari beberapa hasil penelitian ternak kerbau Kerbau memberikan kontribusi 12,1% terhadap produksi susu dunia. 

Pemeliharaan Kerbau Murrah di Sumbar sebagian besar masih dilakukan secara individu atau melalui kelompok ternak, seperti Kelompok tani ternak sapi Kelok Rambai di Kenagarian Kapau,Kabupaten Agam.

Peternak dari Kelompok tani ternak sapi Kelok Rambai telah memelihara ternak kerbau Murrah dari tahun 2019 lalu, akan tetapi produksi ternak kerbau Murrah yang dihasilkan masih belum menunjukkan produksi yang baik.
 
Hal ini dikarenakan pakan yang diberikan masih belum mampu menunjang kebutuhan produksi susu kerbau Murrah tersebut.

Oleh karena itu Tim PKM Fakultas Peternakan, Universitas Andalas yang diketuai oleh Dr. Ir. Elly Roza, MS (Produksi Ternak Perah), beranggotakan Prof. Dr. Ir. Salam N. Aritonang (Produksi Ternak Potong), Dr. drh. Yulia Yellita, MP (Kesehatan Ternak), Dr. Ir. Elihasridas, M.Si (Nutrisi dan Teknologi Pakan), Ade Rakhmadi, S.Pt, MP (Teknologi Hasil Ternak), pendukung Rizqan, S.Pt., M.Pt (Produksi Ternak Perah) melakukan penyuluhan dan pendampingan terhadap pemenuhan pakan ternak kerbau Murrah di kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai.

Kegiatan ini dilaksanakan di tempat Kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai Kanagarian Kapau, Kabupaten Agam pada Rabu 10 November 2021.
 
Dalam kegiatan yang dilakukan tim PKM Faterna UNAND menerangkan bahwa penyediaan pakan yang cukup dapat meningkatkan produktivitas ternak kerbau baik itu untuk kebutuhan harian, produksi dan reproduksi. 

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Elly Roza menyatakan bahwa pakan lokal seperti daun singkong dapat di gunakan untuk menanggulangi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok.

Hal ini juga ditunjang oleh banyaknya ketersediaan singkong di kabupaten Agam yang merupakan penghasil sanjai (kerupuk singkong) sehingga daun singkong yang tidak termanfaatkan tersebut dapat dijadikan sebagai pakan ternak kerbau yang kaya akan kandungan nutrisi. 

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa daun singkong memiliki kandungan protein sebesar 19,5% dari bahan kering, serta memiliki by-pass protein yang tinggi di dalam rumen ternak yang dapat meningkatkan kadar lemak dan protein pada susu yang dihasilkan. 

Pemberian daun singkong pada ternak kerbau telah pernah dilakukan dimana dapat memperbaiki status nutrisi pada ternak kerbau.

Pada saat ini pemberian daun singkong akan dilakukan dengan melakukan pengolahan terlebih dahulu yaitu menjadikan pellet daun singkong dengan beberapa bahan tambahan lainnya. 

Diharapkan dengan pemberian pellet daun singkong ini dapat meningkatkan produktivitas ternak kerbau Murrah di Kelompok Tani Ternak Sapi Kelok Rambai serta meningkatkan pendapatan bagi anggota kelompok.

Pengabdian masyarakat ini didukung oleh LPPM Universitas Andalas dengan Skim Program Kemitraan Masyarakat Membantu Usaha Berkembang 2021


Sumber: Pengabdian Kepada Masyarakat 2021

TIM Pengabdian Masyarakat
Dr. Ir. Elly Roza, MS
Dr. drh. Yulia Yellita, MP
Prof. Dr. Ir. Salam N. Aritonang, MS
Dr. Ir. Elihasridas, M.Si
Ade Rakhmadi, S.Pt, MP
Rizqan, S.Pt., M.Pt
 

Pewarta : Dr. Ir. Elly Roza, MS
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024