Arosuka (ANTARA) - Bupati Solok Epyardi Asda menjelasan terkait video cekcok dengan salah satu anggota DPRD saat rapat paripurna tentang penyampaian laporan hasil pembahasan Ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2021 yang viral di media sosial.
Epyardi di Singkarak, Minggu mengatakan cekcok tersebut bermula saat salah seorang legislator mengajukan interupsi dan membahas tentang persoalan internal DPRD mengenai ketua DPRD Kabupaten Solok.
"Saya diundang dalam rapat paripurna untuk pembahasan Ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2021, tapi kok malah membahas persoalan internal DPRD," kata dia.
Selain itu, ia juga menjelaskan alasannya meninggalkan ruang sidang tersebut untuk menjaga sidang paripurna agar tetap kondusif.
“Kalau masih membahas persoalan internal DPRD saya tidak mau ikut campur. Makanya saya memilih keluar untuk menjaga agar di dalam sidang paripurna tetap kondusif," ujar dia.
Kendati di awal rapat paripurna sempat cekcok, namun bupati Solok mengatakan sidang paripurna tentang pembahasan Ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2021 berlangsung kondusif.
"Saya meminta maaf atas intrik-intrik yang terjadi sebelumnya, tapi alhamdulillah semua itu tidak menjadi penghalang dalam pengesahan anggaran perubahan tahun 2021," ujar dia.
Ia berharap ke depannya eksekutif dan legislatif di Kabupaten Solok bisa bergandengan tangan dalam membangun daerah itu menjadi kabupaten terbaik di Sumatera Barat.
"Saya berharap anggota DPRD dan pihak terkait untuk mengawasi setiap pembangunan yang ada di Kabupaten Solok ini. Sebagai bupati niat saya tulus ingin membangun Kabupaten Solok," kata dia.
Sebelumnya, video Bupati Solok Epyardi Asda terlibat cekcok dengan salah seorang anggota DPRD saat rapat paripurna pengesahan APBD perubahan 2021 hingga meninggalkan ruang sidang DPRD Kabupaten Solok beredar di media sosial pada Jumat (24/9).
Dalam video tersebut, suasana rapat paripurna awalnya terlihat lancar. Kemudian terjadi cekcok setelah salah satu peserta rapat mengeluarkan pendapatnya sehingga memicu kemarahan bupati.
Epyardi di Singkarak, Minggu mengatakan cekcok tersebut bermula saat salah seorang legislator mengajukan interupsi dan membahas tentang persoalan internal DPRD mengenai ketua DPRD Kabupaten Solok.
"Saya diundang dalam rapat paripurna untuk pembahasan Ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2021, tapi kok malah membahas persoalan internal DPRD," kata dia.
Selain itu, ia juga menjelaskan alasannya meninggalkan ruang sidang tersebut untuk menjaga sidang paripurna agar tetap kondusif.
“Kalau masih membahas persoalan internal DPRD saya tidak mau ikut campur. Makanya saya memilih keluar untuk menjaga agar di dalam sidang paripurna tetap kondusif," ujar dia.
Kendati di awal rapat paripurna sempat cekcok, namun bupati Solok mengatakan sidang paripurna tentang pembahasan Ranperda perubahan APBD tahun anggaran 2021 berlangsung kondusif.
"Saya meminta maaf atas intrik-intrik yang terjadi sebelumnya, tapi alhamdulillah semua itu tidak menjadi penghalang dalam pengesahan anggaran perubahan tahun 2021," ujar dia.
Ia berharap ke depannya eksekutif dan legislatif di Kabupaten Solok bisa bergandengan tangan dalam membangun daerah itu menjadi kabupaten terbaik di Sumatera Barat.
"Saya berharap anggota DPRD dan pihak terkait untuk mengawasi setiap pembangunan yang ada di Kabupaten Solok ini. Sebagai bupati niat saya tulus ingin membangun Kabupaten Solok," kata dia.
Sebelumnya, video Bupati Solok Epyardi Asda terlibat cekcok dengan salah seorang anggota DPRD saat rapat paripurna pengesahan APBD perubahan 2021 hingga meninggalkan ruang sidang DPRD Kabupaten Solok beredar di media sosial pada Jumat (24/9).
Dalam video tersebut, suasana rapat paripurna awalnya terlihat lancar. Kemudian terjadi cekcok setelah salah satu peserta rapat mengeluarkan pendapatnya sehingga memicu kemarahan bupati.