Padang (ANTARA) - Universitas Negeri Padang (UNP) melalui Jurusan Bahasa dan Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Seni, kembali menjadi tuan rumah pelaksanaan kegiatan Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 dan ICOELT ke-9 yang dilaksanakan pada 9 sampai 11 September 2021.
"Saya berharap konferensi ini bisa memberikan sumbangan dalam pembelajaran bahasa Inggris ditengah Pandemi COVID-19 ini," ucap Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D di Padang, Kamis.
Rektor Juga berpesan agar tetap mematuhi protokol COVID -19. Konferensi internasional yang digelar secara virtual ini menghadirkan para peneliti, dosen, dan praktisi pengajaran bahasa Inggris dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Pada kesempatan itu, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 dan ICOELT ke-9, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum. dalam laporannya menyampaikan bahwa tema yang dibahas adalah “English Language Teaching and Learning beyond the Border: Humanity, Innovation, Technology, and Communication”.
Ia mengatakan konferensi ini menghadirkan 13 pembicara utama dari berbagai Negara yang terdiri dari Prof. Beverly Derewianka dari the University of Wollongong, Australia; Prof Jihyeon Jeon dari Ewha Woman’s University, Seoul, Korea Selatan.
Kemudian, Dr. Bradley Horn dari the Regional English Language Office (RELO); Prof. Jirada Wudthayagorn dari Chulalongkorn University, Thailand, Prof. Dr. Joko Nurkamto dari Universitas Sebelas Maret yang juga merupakan Presiden TEFLIN; Prof. Susan Gaer, dari Santa Ana College;
Selain itu, Dr. Willy A Renandya dari National Institute of Education, Singapura; Prof. Dra. Yenni Rozimela, M.Ed., Ph.D. dari FBS Universitas Negeri Padang, Indonesia; Dr. A. Gumawang Jati, M.A. dari ITB Bandung, Indonesia; Prof. Suwarsih Madya dari Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia.
Selanjutnya, Prof. Ali Saukah dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur; Colm Downes Direktur British Council Indonesia; Subhan Zein, Ph.D, dari the University of Queensland, Australia.
Ia juga melaporkan dalam Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 dan ICOELT ke-9 ini juga menghadirkan 12 pembicara unggulan dan 180 pemakalah paralel, serta 307 peserta yang berasal dari 15 negara di dunia.
Sementara Presiden TEFLIN Indonesia, Prof. Dr. Joko Nurkamto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris yang telah menjadi tuan rumah konferensi internasional TEFLIN ke-67 ini.
Prof. Joko berharap Konferensi Internasional TEFLIN ini dapat memberikan solusi dalam bentuk ide inovatif dan referensi praktis dalam pengajaran bahasa Inggris di masa pandemi dengan memanfaatkan teknologi.
Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 ini merupakan konferensi kebanggaan bagi para peneliti, dosen, dan guru bahasa Inggris. Konferensi ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan secara bergiliran di berbagai universitas di Indonesia.
Universitas Negeri Padang sebelumnya pernah menjadi tuan rumah TEFLIN ke-39 pada tahun 1993 yakni 28 tahun lalu pada masa IKIP Padang.
"Saya berharap konferensi ini bisa memberikan sumbangan dalam pembelajaran bahasa Inggris ditengah Pandemi COVID-19 ini," ucap Rektor UNP, Prof Ganefri, Ph.D di Padang, Kamis.
Rektor Juga berpesan agar tetap mematuhi protokol COVID -19. Konferensi internasional yang digelar secara virtual ini menghadirkan para peneliti, dosen, dan praktisi pengajaran bahasa Inggris dari berbagai institusi dalam dan luar negeri.
Pada kesempatan itu, Ketua Pelaksana Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 dan ICOELT ke-9, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum. dalam laporannya menyampaikan bahwa tema yang dibahas adalah “English Language Teaching and Learning beyond the Border: Humanity, Innovation, Technology, and Communication”.
Ia mengatakan konferensi ini menghadirkan 13 pembicara utama dari berbagai Negara yang terdiri dari Prof. Beverly Derewianka dari the University of Wollongong, Australia; Prof Jihyeon Jeon dari Ewha Woman’s University, Seoul, Korea Selatan.
Kemudian, Dr. Bradley Horn dari the Regional English Language Office (RELO); Prof. Jirada Wudthayagorn dari Chulalongkorn University, Thailand, Prof. Dr. Joko Nurkamto dari Universitas Sebelas Maret yang juga merupakan Presiden TEFLIN; Prof. Susan Gaer, dari Santa Ana College;
Selain itu, Dr. Willy A Renandya dari National Institute of Education, Singapura; Prof. Dra. Yenni Rozimela, M.Ed., Ph.D. dari FBS Universitas Negeri Padang, Indonesia; Dr. A. Gumawang Jati, M.A. dari ITB Bandung, Indonesia; Prof. Suwarsih Madya dari Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia.
Selanjutnya, Prof. Ali Saukah dari Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur; Colm Downes Direktur British Council Indonesia; Subhan Zein, Ph.D, dari the University of Queensland, Australia.
Ia juga melaporkan dalam Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 dan ICOELT ke-9 ini juga menghadirkan 12 pembicara unggulan dan 180 pemakalah paralel, serta 307 peserta yang berasal dari 15 negara di dunia.
Sementara Presiden TEFLIN Indonesia, Prof. Dr. Joko Nurkamto, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Rektor Universitas Negeri Padang, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, dan Ketua Jurusan Bahasa Inggris yang telah menjadi tuan rumah konferensi internasional TEFLIN ke-67 ini.
Prof. Joko berharap Konferensi Internasional TEFLIN ini dapat memberikan solusi dalam bentuk ide inovatif dan referensi praktis dalam pengajaran bahasa Inggris di masa pandemi dengan memanfaatkan teknologi.
Konferensi Internasional TEFLIN ke-67 ini merupakan konferensi kebanggaan bagi para peneliti, dosen, dan guru bahasa Inggris. Konferensi ini merupakan kegiatan tahunan yang dilaksanakan secara bergiliran di berbagai universitas di Indonesia.
Universitas Negeri Padang sebelumnya pernah menjadi tuan rumah TEFLIN ke-39 pada tahun 1993 yakni 28 tahun lalu pada masa IKIP Padang.