Payakumbuh (ANTARA) - Kota Payakumbuh, Sumatera Barat ditunjuk oleh PT. Telkom Indonesia sebagai pilot project dalam pengembangan Integrated Dashboard Executive yang merupakan sebuah fitur dari Layanan Integrated Dashboard SmartGov.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Payakumbuh, Armein Busra di Payakumbuh, Selasa, mengatakan terpilihnya Diskominfo Kota Payakumbuh sebagai sektor keunggulan (leading sector) berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan bersama PT. Telkom Indonesia dengan mempertimbangkan aspek kesiapan baik dari sisi SDM, sistem, maupun perangkat yang sudah dibangun.
"Kita sudah membicarakan aspek teknis dan kebijakan bersama Dony Savius selaku Tribe Leader Of Smart City Solution Development Department Digital Next Business PT. Telkom Indonesia beberapa waktu lalu," kata dia.
Ia mengatakan Kota Payakumbuh ke depannya akan memiliki satu data yang real time, akuntabel, dan transparan dari seluruh sektor hingga data analitik media sosial dan data analitik e-commerce.
Hal ini untuk menuju Payakumbuh big data yang sesuai dan sejalan dengan amanat dari Perpres 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia dan Perpres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Untuk saat ini hanya beberapa daerah yang memilikinya di Indonesia, seperti Pemkab Sragen, Pemprov Jawa Barat, dan Pemprov Jawa Tengah, semoga kita menjadi kota pertama di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan layanan Integrated Dashboard SmartGov sendiri merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menggabungkan data dari berbagai aplikasi vertikal ke dalam sebuah platform yang terintegrasi.
"Integrasi data ini akan menghasilkan sebuah database tunggal, yang dapat tumbuh besar dan menjadi cikal-bakal terbentuknya big data," ungkapnya.
Keberadaan big data akan memberikan banyak keuntungan bagi pengguna, yakni pemerintah daerah karena big data tersebut dapat dianalisis dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan.
Bagi pemerintah daerah, kehadiran layanan integrated dashboard smart government merupakan jawaban terhadap kebutuhan integrasi aplikasi vertikal dan data eksisting yang telah dimiliki.
"Adanya data yang terintegrasi dapat memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan performansi dan kinerja tiap SKPD. Data-data tersebut akan diformulasikan dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan, misalkan parameter Indikator Kinerja Utama (IKU)," ujarnya.
Selain itu, informasi terbaru yang perlu segera diketahui oleh kepala daerah dapat ditampilkan agar tindak lanjut yang harus dilakukan dapat segera diputuskan.
Informasi terbaru dan IKU ini akan ditampilkan dalam bentuk executive dashboard yang bisa ditempatkan dalam sebuah command center.
Integrated Dashboard Executive ini merupakan sebuah portal yang berfungsi memvisualisasikan data sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang ditampilkan dapat berupa historis data atau realisasi dari sebuah program kerja.
Sementara Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi mengatakan membangun IT memang tidak bisa dilakukan sendiri oleh daerah. Pembangunan IT butuh mitra dan pihak yang mempunyai akses luas yang memudahkan bagi Kota Payakumbuh dalam melakukan pengembangan kepada SPBE.
"Apalagi dengan kemampuan keuangan daerah kita yang cukup kecil dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Bandung dan Surabaya. Kami sangat mengapresiasi PT. Telkom Indonesia yang telah mempercayakan Kota Payakumbuh sebagai pilot project, ini sebuah kesempatan besar bagi kami dalam mewujudkan smart city," ungkapnya.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Payakumbuh, Armein Busra di Payakumbuh, Selasa, mengatakan terpilihnya Diskominfo Kota Payakumbuh sebagai sektor keunggulan (leading sector) berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan bersama PT. Telkom Indonesia dengan mempertimbangkan aspek kesiapan baik dari sisi SDM, sistem, maupun perangkat yang sudah dibangun.
"Kita sudah membicarakan aspek teknis dan kebijakan bersama Dony Savius selaku Tribe Leader Of Smart City Solution Development Department Digital Next Business PT. Telkom Indonesia beberapa waktu lalu," kata dia.
Ia mengatakan Kota Payakumbuh ke depannya akan memiliki satu data yang real time, akuntabel, dan transparan dari seluruh sektor hingga data analitik media sosial dan data analitik e-commerce.
Hal ini untuk menuju Payakumbuh big data yang sesuai dan sejalan dengan amanat dari Perpres 39 Tahun 2019 Tentang Satu Data Indonesia dan Perpres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
"Untuk saat ini hanya beberapa daerah yang memilikinya di Indonesia, seperti Pemkab Sragen, Pemprov Jawa Barat, dan Pemprov Jawa Tengah, semoga kita menjadi kota pertama di Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan layanan Integrated Dashboard SmartGov sendiri merupakan sebuah sistem yang berfungsi untuk menggabungkan data dari berbagai aplikasi vertikal ke dalam sebuah platform yang terintegrasi.
"Integrasi data ini akan menghasilkan sebuah database tunggal, yang dapat tumbuh besar dan menjadi cikal-bakal terbentuknya big data," ungkapnya.
Keberadaan big data akan memberikan banyak keuntungan bagi pengguna, yakni pemerintah daerah karena big data tersebut dapat dianalisis dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan.
Bagi pemerintah daerah, kehadiran layanan integrated dashboard smart government merupakan jawaban terhadap kebutuhan integrasi aplikasi vertikal dan data eksisting yang telah dimiliki.
"Adanya data yang terintegrasi dapat memudahkan pemerintah daerah dalam melakukan pemantauan performansi dan kinerja tiap SKPD. Data-data tersebut akan diformulasikan dan ditampilkan berdasarkan kebutuhan, misalkan parameter Indikator Kinerja Utama (IKU)," ujarnya.
Selain itu, informasi terbaru yang perlu segera diketahui oleh kepala daerah dapat ditampilkan agar tindak lanjut yang harus dilakukan dapat segera diputuskan.
Informasi terbaru dan IKU ini akan ditampilkan dalam bentuk executive dashboard yang bisa ditempatkan dalam sebuah command center.
Integrated Dashboard Executive ini merupakan sebuah portal yang berfungsi memvisualisasikan data sesuai dengan informasi yang dibutuhkan. Informasi yang ditampilkan dapat berupa historis data atau realisasi dari sebuah program kerja.
Sementara Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi mengatakan membangun IT memang tidak bisa dilakukan sendiri oleh daerah. Pembangunan IT butuh mitra dan pihak yang mempunyai akses luas yang memudahkan bagi Kota Payakumbuh dalam melakukan pengembangan kepada SPBE.
"Apalagi dengan kemampuan keuangan daerah kita yang cukup kecil dibandingkan kota-kota besar lainnya seperti Bandung dan Surabaya. Kami sangat mengapresiasi PT. Telkom Indonesia yang telah mempercayakan Kota Payakumbuh sebagai pilot project, ini sebuah kesempatan besar bagi kami dalam mewujudkan smart city," ungkapnya.