Arosuka (ANTARA) - Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengadakan rumah daring terpadu (Daduar) di setiap nagari untuk membantu memudahkan siswa saat belajar secara daring.
"Kami harapkan melalui inovasi rumah daring terpadu ini dapat memudahkan anak-anak saat menjalani pembelajaran secara daring," kata Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Singkarak, Sabtu (14/8).
Akibat pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah harus dipindahkan ke rumah secara daring untuk menekan penyebaran virus itu terhadap anak-anak di sekolah.
"Tentu banyak kendala yang dihadapi masyarakat saat pelaksanaan belajar secara daring, seperti terkendala ekonomi, ada juga sejumlah nagari yang belum memiliki jaringan internet, bahkan ada masyarakat yang tidak punya gatged," ujar dia.
Untuk itu, ia berharap kehadiran rumah daring terpadu di setiap nagari dapat memfasilitasi anak-anak yang terkendala saat belajar secara daring.
"Rumah daring terpadu menyediakan jaringan internet gratis bagi siswa yang hendak belajar daring," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan salah satu nagari yang telah mengadakan rumah daring terpadu ialah di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
"Ada salah seorang warga di sana yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat belajar secara daring untuk anak-anak sekolah," ucap dia.
Menurut dia pengadaan rumah daring terpadu tidak mesti diadakan di kantor wali nagarinya. "Bahkan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi kami malah justru sangat mendukung," ujar dia.
Emiko mengharapkan ke depannya di rumah daring terpadu juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan literasi bagi anak-anak. Sehingga dapat menanamkan minat baca sejak dini kepada anak-anak.
Selain itu, belajar secara daring juga menuntut para orang tua supaya lebih bisa mengajar anak-anak mereka dari rumah. Sementara mereka tidak mempunyai pengalaman di bidang itu. Apalagi mayoritas masyarakat di Kabupaten Solok bekerja sebagai petani.
Menurut Emiko saat ini peran TP-PKK Kabupaten Solok sangat penting merangkul orang tua untuk mendampingi anak mereka dalam belajar.
"Diharapkan TP PKK tingkat nagari ataupun kecamatan sebagai penggerak dan merangkul para orang tua agar bisa menjadi pendidik yang baik di masa pandemi untuk anak-anak mereka," ucap dia.
"Kami harapkan melalui inovasi rumah daring terpadu ini dapat memudahkan anak-anak saat menjalani pembelajaran secara daring," kata Ketua TP PKK Kabupaten Solok Emiko Epyardi Asda di Singkarak, Sabtu (14/8).
Akibat pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) proses belajar mengajar secara tatap muka di sekolah harus dipindahkan ke rumah secara daring untuk menekan penyebaran virus itu terhadap anak-anak di sekolah.
"Tentu banyak kendala yang dihadapi masyarakat saat pelaksanaan belajar secara daring, seperti terkendala ekonomi, ada juga sejumlah nagari yang belum memiliki jaringan internet, bahkan ada masyarakat yang tidak punya gatged," ujar dia.
Untuk itu, ia berharap kehadiran rumah daring terpadu di setiap nagari dapat memfasilitasi anak-anak yang terkendala saat belajar secara daring.
"Rumah daring terpadu menyediakan jaringan internet gratis bagi siswa yang hendak belajar daring," ujar dia.
Selain itu, ia mengatakan salah satu nagari yang telah mengadakan rumah daring terpadu ialah di Nagari Salimpek, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok.
"Ada salah seorang warga di sana yang bersedia menjadikan rumahnya sebagai tempat belajar secara daring untuk anak-anak sekolah," ucap dia.
Menurut dia pengadaan rumah daring terpadu tidak mesti diadakan di kantor wali nagarinya. "Bahkan bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi kami malah justru sangat mendukung," ujar dia.
Emiko mengharapkan ke depannya di rumah daring terpadu juga dapat digunakan sebagai tempat kegiatan literasi bagi anak-anak. Sehingga dapat menanamkan minat baca sejak dini kepada anak-anak.
Selain itu, belajar secara daring juga menuntut para orang tua supaya lebih bisa mengajar anak-anak mereka dari rumah. Sementara mereka tidak mempunyai pengalaman di bidang itu. Apalagi mayoritas masyarakat di Kabupaten Solok bekerja sebagai petani.
Menurut Emiko saat ini peran TP-PKK Kabupaten Solok sangat penting merangkul orang tua untuk mendampingi anak mereka dalam belajar.
"Diharapkan TP PKK tingkat nagari ataupun kecamatan sebagai penggerak dan merangkul para orang tua agar bisa menjadi pendidik yang baik di masa pandemi untuk anak-anak mereka," ucap dia.