Batusangkar (ANTARA) - Organisasi Kepemudaan Remaja Family Club (RFC) Balai Gadang, Nagari Koto Laweh, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat beri tambahan pelajaran bagi murid SD dan SMP yang kesulitan belajar daring di tengah pandemi COVID-19.
"Kami melihat banyak anak-anak sekolah yang kesulitan memahami pelajaran daring, untuk itu kami dari organisasi kepemudaan berinisiatif untuk membantu mereka dengan memberikan tambahan pelajaran secara suka rela," kata Wakil Ketua Pemuda RFC Balai Gadang Safriadi, Minggu.
Ia mengatakan tambahan pelajaran tersebut dilakukan saat Magrib di Masjid Pamansiangan yang berlangsung setiap hari dengan membagi siswa SD dan SMP menjadi tiga kelompok.
Sebelum tambahan pelajaran dimulai, siswa diwajibkan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid setelah itu mengikuti tadarus selama 10 menit dan barulah diberikan tambahan pelajaran sekitar 45 menit dan ditutup dengan sholat Isya berjamaah.
Khusus untuk siswa SMP ada waktu tambahan pelajaran khusus yang diberikan selama empat hari dengan waktu 65 menit per hari yakni pada Selasa, Rabu, Kamis, dan Minggu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Bang Sap itu menyampaikan tambahan waktu khusus itu diberikan agar siswa lebih memahami dan mendalami setiap bidang mata pelajaran yang di pelajari.
"Tambahan pelajaran khusus yang diajarkan berbeda-beda dalam empat hari tersebut, jadi dalam satu hari mereka akan mendalami satu mata pelajaran saja, dan di luar empat hari khusus itu mereka bebas bertanya untuk semua mata pelajaran," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengemukakan tambahan pelajaran itu merupakan program kerja dari anggotanya dari Seksi Kependidikan. Seksi ini bertugas membuat program bakti sosial bidang Pendidikan untuk masyarakat, salah satunya dengan mengadakan tambahan pelajaran tersebut.
Organisasi RFC ini memiliki 4 seksi bidang utama. Seksi lainnya yaitu bidang Olahraga yang bertugas menghidupkan kegiatan keolahragaan di kampung seperti bulu tangkis, bola voli dan sepak takraw, serta
mengadakan turnamen antar kampung dalam satu atau dua kali setahun.
Selanjutnya, Seksi Kesenian yang bertugas mengadakan pelatihan tari bagi anak sekolah dan pemuda serta membuat pelatihan randai khusus untuk pemuda dan pemudi di kampung itu.
Menurut dia, pelatihan randai diadakan karena ingin melestarikan kesenian di minangkabau dan mengurangi ketergantungan anak muda terhadap gadget.
Terakhir yaitu Seksi Keagamaan. Bertugas menghidupkan kegiatan wirid remaja. Selain itu, setiap ada kemalangan seluruh pemuda diharuskan berpartisipasi dalam penggalian kubur, serta bertakziah pada malam harinya di rumah duka.
Safriadi menyampaikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini bertujuan untuk mengurangi kecanduan gadget yang disebabkan karena perubahan zaman dan perkembangan teknologi dan karena jiwa sosial kemasyarakatan yang semakin menipis.
"Dengan berbagai program kerja yang kami gagas ini diharapkan dapat meningkatkan kembali jiwa sosial kemasyarakatan bagi anak muda di kampung ini dan semoga daerah lain juga bisa menggagas kegiatan serupa," harapnya.
Selama pandemi, seluruh program yang dibuat oleh organisasi tersebut dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.*
"Kami melihat banyak anak-anak sekolah yang kesulitan memahami pelajaran daring, untuk itu kami dari organisasi kepemudaan berinisiatif untuk membantu mereka dengan memberikan tambahan pelajaran secara suka rela," kata Wakil Ketua Pemuda RFC Balai Gadang Safriadi, Minggu.
Ia mengatakan tambahan pelajaran tersebut dilakukan saat Magrib di Masjid Pamansiangan yang berlangsung setiap hari dengan membagi siswa SD dan SMP menjadi tiga kelompok.
Sebelum tambahan pelajaran dimulai, siswa diwajibkan melaksanakan sholat berjamaah di Masjid setelah itu mengikuti tadarus selama 10 menit dan barulah diberikan tambahan pelajaran sekitar 45 menit dan ditutup dengan sholat Isya berjamaah.
Khusus untuk siswa SMP ada waktu tambahan pelajaran khusus yang diberikan selama empat hari dengan waktu 65 menit per hari yakni pada Selasa, Rabu, Kamis, dan Minggu.
Menurut pria yang akrab dipanggil Bang Sap itu menyampaikan tambahan waktu khusus itu diberikan agar siswa lebih memahami dan mendalami setiap bidang mata pelajaran yang di pelajari.
"Tambahan pelajaran khusus yang diajarkan berbeda-beda dalam empat hari tersebut, jadi dalam satu hari mereka akan mendalami satu mata pelajaran saja, dan di luar empat hari khusus itu mereka bebas bertanya untuk semua mata pelajaran," ujar dia.
Lebih lanjut, ia mengemukakan tambahan pelajaran itu merupakan program kerja dari anggotanya dari Seksi Kependidikan. Seksi ini bertugas membuat program bakti sosial bidang Pendidikan untuk masyarakat, salah satunya dengan mengadakan tambahan pelajaran tersebut.
Organisasi RFC ini memiliki 4 seksi bidang utama. Seksi lainnya yaitu bidang Olahraga yang bertugas menghidupkan kegiatan keolahragaan di kampung seperti bulu tangkis, bola voli dan sepak takraw, serta
mengadakan turnamen antar kampung dalam satu atau dua kali setahun.
Selanjutnya, Seksi Kesenian yang bertugas mengadakan pelatihan tari bagi anak sekolah dan pemuda serta membuat pelatihan randai khusus untuk pemuda dan pemudi di kampung itu.
Menurut dia, pelatihan randai diadakan karena ingin melestarikan kesenian di minangkabau dan mengurangi ketergantungan anak muda terhadap gadget.
Terakhir yaitu Seksi Keagamaan. Bertugas menghidupkan kegiatan wirid remaja. Selain itu, setiap ada kemalangan seluruh pemuda diharuskan berpartisipasi dalam penggalian kubur, serta bertakziah pada malam harinya di rumah duka.
Safriadi menyampaikan setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi ini bertujuan untuk mengurangi kecanduan gadget yang disebabkan karena perubahan zaman dan perkembangan teknologi dan karena jiwa sosial kemasyarakatan yang semakin menipis.
"Dengan berbagai program kerja yang kami gagas ini diharapkan dapat meningkatkan kembali jiwa sosial kemasyarakatan bagi anak muda di kampung ini dan semoga daerah lain juga bisa menggagas kegiatan serupa," harapnya.
Selama pandemi, seluruh program yang dibuat oleh organisasi tersebut dilaksanakan dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai dengan yang telah dianjurkan oleh pemerintah.*