Arosuka (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Solok, Sumbar mengeluhkan kelangkaan oksigen di rumah sakit di daerah itu sudah berlangsung sejak dua Minggu terakhir.
"Rata-rata setiap rumah sakit di Kabupaten Solok memiliki oksigen dengan ukuran tabung yang kecil. Biasanya setiap rumah sakit menghabiskan dua sampai tiga tabung oksigen," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zul Hendri di Arosuka, Rabu.
Ia mengaku hari ini untuk mendapatkan tabung oksigen pihaknya mengalami kesulitan. Bahkan, kelangkaan oksigen di rumah sakit sudah berlangsung sejak dua Minggu terakhir.
"Itu kondisi yang kami hadapi hari ini. Kami khawatir dengan adanya kondisi seperti ini kasus COVID-19 di Kabupaten Solok semakin meningkat," ujar dia.
Sementara jika dibandingkan dengan Minggu lalu hingga Minggu ini kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan di Kabupaten Solok.
"Kasus COVID-19 setiap hari selalu terjadi peningkatan, bahkan sampai detik ini berdasarkan positif right terdapat 11,2 persen di Kabupaten Solok. Peningkatan kasus tersebut menjadi perhatian khusus di Pemerintah Kabupaten Solok," kata dia.
Ia mengatakan saat ini salah satu upaya yang dilakukan Tim Satgas COVID-19 dengan cara mengadakan rapat dan pembagian tugas mengupayakan setiap satuan tugas memiliki kontak person yang bisa dihubungi sehingga dengan cepat mampu menangani COVID-19 di Kabupaten Solok.
Selain itu, ia menyebutkan biasanya tabung oksigen di setiap rumah sakit lebih dari 50 tabung besar. Biasanya kalau sudah kurang tiga sampai empat tabung oksigen, langsung dipesan atau diisi ke tempat distributor.
"Namun sekarang tabung oksigen mulai sulit didapatkan, ditambah lagi untuk pengambilannya menunggu antrean panjang," kata dia.
Tidak hanya itu, ia mengatakan saat ini stok vaksin di gudang farmasi di daerah itu juga kosong, bahkan hanya ada satu atau dua di Puskesmas dan itu pun tidak memadai untuk suatu kegiatan.
"Kami sudah memesan 10 ribu dosis vaksin ke Dinkes Sumbar. Karena jika kita mengadakan vaksinasi massal tidak terhalang dengan kekurangan vaksin," ujar dia.
Menurut dia berdasarkan pantauan di lapangan, masyarakat sangat antusiasme untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Untuk itu ia berharap kekurangan stok vaksin saat ini tidak membuat masyarakat kecewa.
Ia menyebutkan di Kabupaten Solok pencapaian vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 23 ribu dosis.
"Selain itu, kami juga menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya salah seorang dokter yang bertugas di RSUD Arosuka akibat positif COVID-19 yang tertular dari pasien," ujar dia.
Ia mengatakan dokter tersebut tidak pernah melakukan perjalanan atau dinas luar daerah.
Sampai hari ini petugas kesehatan Dinkes Solok banyak yang terpapar positif COVID-19. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah sembilan orang yang positif COVID-19," kata dia.
"Rata-rata setiap rumah sakit di Kabupaten Solok memiliki oksigen dengan ukuran tabung yang kecil. Biasanya setiap rumah sakit menghabiskan dua sampai tiga tabung oksigen," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Solok, Zul Hendri di Arosuka, Rabu.
Ia mengaku hari ini untuk mendapatkan tabung oksigen pihaknya mengalami kesulitan. Bahkan, kelangkaan oksigen di rumah sakit sudah berlangsung sejak dua Minggu terakhir.
"Itu kondisi yang kami hadapi hari ini. Kami khawatir dengan adanya kondisi seperti ini kasus COVID-19 di Kabupaten Solok semakin meningkat," ujar dia.
Sementara jika dibandingkan dengan Minggu lalu hingga Minggu ini kasus COVID-19 terus mengalami peningkatan di Kabupaten Solok.
"Kasus COVID-19 setiap hari selalu terjadi peningkatan, bahkan sampai detik ini berdasarkan positif right terdapat 11,2 persen di Kabupaten Solok. Peningkatan kasus tersebut menjadi perhatian khusus di Pemerintah Kabupaten Solok," kata dia.
Ia mengatakan saat ini salah satu upaya yang dilakukan Tim Satgas COVID-19 dengan cara mengadakan rapat dan pembagian tugas mengupayakan setiap satuan tugas memiliki kontak person yang bisa dihubungi sehingga dengan cepat mampu menangani COVID-19 di Kabupaten Solok.
Selain itu, ia menyebutkan biasanya tabung oksigen di setiap rumah sakit lebih dari 50 tabung besar. Biasanya kalau sudah kurang tiga sampai empat tabung oksigen, langsung dipesan atau diisi ke tempat distributor.
"Namun sekarang tabung oksigen mulai sulit didapatkan, ditambah lagi untuk pengambilannya menunggu antrean panjang," kata dia.
Tidak hanya itu, ia mengatakan saat ini stok vaksin di gudang farmasi di daerah itu juga kosong, bahkan hanya ada satu atau dua di Puskesmas dan itu pun tidak memadai untuk suatu kegiatan.
"Kami sudah memesan 10 ribu dosis vaksin ke Dinkes Sumbar. Karena jika kita mengadakan vaksinasi massal tidak terhalang dengan kekurangan vaksin," ujar dia.
Menurut dia berdasarkan pantauan di lapangan, masyarakat sangat antusiasme untuk mengikuti vaksinasi COVID-19. Untuk itu ia berharap kekurangan stok vaksin saat ini tidak membuat masyarakat kecewa.
Ia menyebutkan di Kabupaten Solok pencapaian vaksinasi COVID-19 sudah mencapai 23 ribu dosis.
"Selain itu, kami juga menyampaikan turut berdukacita atas meninggalnya salah seorang dokter yang bertugas di RSUD Arosuka akibat positif COVID-19 yang tertular dari pasien," ujar dia.
Ia mengatakan dokter tersebut tidak pernah melakukan perjalanan atau dinas luar daerah.
Sampai hari ini petugas kesehatan Dinkes Solok banyak yang terpapar positif COVID-19. Di Dinas Kesehatan Kabupaten Solok sudah sembilan orang yang positif COVID-19," kata dia.