Lubuk Sikaping (ANTARA) - Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar) mendapatkan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) sebanyak 52 unit pada 2021 dari anggaran pokok pikiran (pokir) anggota DPR RI, Nevi Zuariana.
"Benar, Kabupaten Pasaman mendapat bantuan RTLH yakni program BSPS dari anggaran pokir anggota DPR RI Nevi Zuariana sebanyak 52 unit tersebar di tiga Kecamatan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pasaman, Rosben Aguswar di Lubuk Sikaping, Senin.
Data 52 unit tersebut diambil dari database Nasional RTLH mencapai 8.222 unit pada Elektronik Rumah Tidak Layak Huni (E-RTLH) Dirjen Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Adapun Tiga Kecamatan itu yakni Kecamatan Lubuk Sikaping, Kecamatan Panti dan Kecamatan Duo Koto.
"Sedangkan untuk rincian 52 unit di masing-masing tiga Kecamatan tersebut saya kurang ingat," katanya.
Setiap Kepala Keluarga (KK) akan menerima bantuan senilai Rp17,5 juta, masing-masing 2,5 juta untuk upah tukang serta Rp15 juta bahan bangunan.
"Setelah menerima bantuan, maka masyarakat setempat melakukan gotong royong membangun rumah secara swadaya," sebutnya.
"Benar, Kabupaten Pasaman mendapat bantuan RTLH yakni program BSPS dari anggaran pokir anggota DPR RI Nevi Zuariana sebanyak 52 unit tersebar di tiga Kecamatan," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Pasaman, Rosben Aguswar di Lubuk Sikaping, Senin.
Data 52 unit tersebut diambil dari database Nasional RTLH mencapai 8.222 unit pada Elektronik Rumah Tidak Layak Huni (E-RTLH) Dirjen Perumahan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia.
Adapun Tiga Kecamatan itu yakni Kecamatan Lubuk Sikaping, Kecamatan Panti dan Kecamatan Duo Koto.
"Sedangkan untuk rincian 52 unit di masing-masing tiga Kecamatan tersebut saya kurang ingat," katanya.
Setiap Kepala Keluarga (KK) akan menerima bantuan senilai Rp17,5 juta, masing-masing 2,5 juta untuk upah tukang serta Rp15 juta bahan bangunan.
"Setelah menerima bantuan, maka masyarakat setempat melakukan gotong royong membangun rumah secara swadaya," sebutnya.