Batusangkar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat akan menyediakan bajak sawah gratis sebagai upaya menurunkan biaya produksi dan meningkatkan produktivitas hasil tani di kalangan petani.
Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Minggu, mengatakan program unggulan layanan bajak sawah gratis bagi petani itu direncanakan akan dimulai pada tahun depan.
"Layanan bajak sawah gratis itu akan direncanakan dimulai tahun depan, karena di tahun ini tidak bisa dilaksanakan karena anggaran telah disusun tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Tanah Datar terus memacu sektor pertanian karena hampir 70 persen masyarakat Tanah Datar bergerak di sektor pertanian, terutama padi sawah.
Sektor pertanian juga memberikan kontribusi dominan terhadap Produk domestik regional bruto (PDRB) hingga menjadikan prioritas bagi Pemkab Tanah Datar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun kedepan.
Yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sesuai prioritas Pemkab Tanah Datar yang tertuang dalan RPJMD lima tahun ke depan, dari 10 program unggulan daerah, empat program di antaranya ada pada sektor pertanian," katanya.
Kasi Produksi Dinas Pertanian Tanah Datar Yendri Agusta mengatakan produksi pertanian terutama gabah kering di Tanah Datar terus terjadi peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian pada 2017 lalu tercatat produksi padi sebesar 298.959 ton dengan luas lahan tanam 55.534 hektare, pada 2018 meningkat menjadi 317.638 ton dengan luas lahan tanam 57.278 hektare.
Pada tahun 2019 tercatat sebesar 322.682 ton dengan luas panen 56.610,9 hektare dan pada 2020 meningkat menjadi 333.787 ton dengan luas panen 58.559,20 hektare.
Bupati Tanah Datar Eka Putra di Batusangkar Minggu, mengatakan program unggulan layanan bajak sawah gratis bagi petani itu direncanakan akan dimulai pada tahun depan.
"Layanan bajak sawah gratis itu akan direncanakan dimulai tahun depan, karena di tahun ini tidak bisa dilaksanakan karena anggaran telah disusun tahun sebelumnya," katanya.
Ia mengatakan Pemkab Tanah Datar terus memacu sektor pertanian karena hampir 70 persen masyarakat Tanah Datar bergerak di sektor pertanian, terutama padi sawah.
Sektor pertanian juga memberikan kontribusi dominan terhadap Produk domestik regional bruto (PDRB) hingga menjadikan prioritas bagi Pemkab Tanah Datar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) lima tahun kedepan.
Yaitu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan perluasan lapangan kerja berbasis pertanian, industri dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"Sesuai prioritas Pemkab Tanah Datar yang tertuang dalan RPJMD lima tahun ke depan, dari 10 program unggulan daerah, empat program di antaranya ada pada sektor pertanian," katanya.
Kasi Produksi Dinas Pertanian Tanah Datar Yendri Agusta mengatakan produksi pertanian terutama gabah kering di Tanah Datar terus terjadi peningkatan setiap tahunnya.
Berdasarkan catatan Dinas Pertanian pada 2017 lalu tercatat produksi padi sebesar 298.959 ton dengan luas lahan tanam 55.534 hektare, pada 2018 meningkat menjadi 317.638 ton dengan luas lahan tanam 57.278 hektare.
Pada tahun 2019 tercatat sebesar 322.682 ton dengan luas panen 56.610,9 hektare dan pada 2020 meningkat menjadi 333.787 ton dengan luas panen 58.559,20 hektare.