Payakumbuh (ANTARA) - Wakil Wali Kota Payakumbuh, Sumatera Barat, Erwin Yunaz mendorong warganya untuk dapat memanfaatkan lahan kosong guna bercocok tanam, setidaknya untuk dapat menopang konsumsi keluarga.
Erwin mengatakan tujuan pemanfaatan lahan tidur ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga sehingga sehat, aktif, dan produktif terlebih disaat pandemi COVID-19.
“Seperti kita ketahui, disaat pandemi COVID-19 ini dimana semua kegiatan dibatasi, kita harus mampu melihat peluang. Jangan sampai ekonomi keluarga ikut-ikutan dibatasi," ujarnya saat melaksanakan cocok tanam bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang, Kamis.
Ia mengatakan pemanfaatan pekarangan yang dilakukan oleh KWT Tunas Harapan tentu saja dapat menopang konsumsi keluarga masing-masing yang dapat memenuhi gizi keluarga, bahkan bisa dijual yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
“Mari kita dukung ibu-ibu ini dan seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan masing-masing, karena daerah kita sangat cocok untuk budidaya pertanian,” katanya.
Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Payakumbuh Selatan, Ilham Masni mengatakan anggota KWT Tunas Harapan ini berinisiatif memaksimalkan lahan pekarangan yang ada untuk melakukan budidaya tanaman hortikultura dan tanaman obat.
Menurutnya, dalam pola budidayanya KWT yang berdiri sejak 2008 dan beranggotakan sebanyak 28 orang tersebut mengacu pada budidaya ramah lingkungan dengan pemanfaatan aneka bahan alami mulai dari persemaian hingga proses pemeliharaan.
Saat ini yang ditanami aneka sayuran seperti bayam, kangkung, seledri, selada keriting, bawang daun, pakcoy, dan lobak yang secara berkelanjutan dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan demplot dan lahan pekarangan para anggota KWT.
"Sebelumnya KWT juga telah melakukan panen jahe dan hasil penjualannya kita masukkan kedalam kas, dan anggota kelompok yang ingin memanfaatkan kas juga bisa untuk pengembangan pemanfaatan lahan agar pendapatan keluarga anggota meningkat," ujarnya.
Pihaknya terus melakukan pendampingan rutin ke KWT di Payakumbuh Selatan dan berbagi menggunakan teknologi terbaru tentang pertanian yang dapat diterapkan dan mencoba memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
"Selain itu kami juga membagikan bibit sayuran secara gratis, dengan harapan selama pandemi COVID-19 ini setiap anggota KWT mampu meningkatkan ekonomi keluarganya,” ujarnya.
Erwin mengatakan tujuan pemanfaatan lahan tidur ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan pangan rumah tangga sehingga sehat, aktif, dan produktif terlebih disaat pandemi COVID-19.
“Seperti kita ketahui, disaat pandemi COVID-19 ini dimana semua kegiatan dibatasi, kita harus mampu melihat peluang. Jangan sampai ekonomi keluarga ikut-ikutan dibatasi," ujarnya saat melaksanakan cocok tanam bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Harapan Kelurahan Koto Tuo Limo Kampuang, Kamis.
Ia mengatakan pemanfaatan pekarangan yang dilakukan oleh KWT Tunas Harapan tentu saja dapat menopang konsumsi keluarga masing-masing yang dapat memenuhi gizi keluarga, bahkan bisa dijual yang dapat meningkatkan ekonomi keluarga.
“Mari kita dukung ibu-ibu ini dan seluruh masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan masing-masing, karena daerah kita sangat cocok untuk budidaya pertanian,” katanya.
Penyuluh Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Payakumbuh Selatan, Ilham Masni mengatakan anggota KWT Tunas Harapan ini berinisiatif memaksimalkan lahan pekarangan yang ada untuk melakukan budidaya tanaman hortikultura dan tanaman obat.
Menurutnya, dalam pola budidayanya KWT yang berdiri sejak 2008 dan beranggotakan sebanyak 28 orang tersebut mengacu pada budidaya ramah lingkungan dengan pemanfaatan aneka bahan alami mulai dari persemaian hingga proses pemeliharaan.
Saat ini yang ditanami aneka sayuran seperti bayam, kangkung, seledri, selada keriting, bawang daun, pakcoy, dan lobak yang secara berkelanjutan dibudidayakan dengan memanfaatkan lahan demplot dan lahan pekarangan para anggota KWT.
"Sebelumnya KWT juga telah melakukan panen jahe dan hasil penjualannya kita masukkan kedalam kas, dan anggota kelompok yang ingin memanfaatkan kas juga bisa untuk pengembangan pemanfaatan lahan agar pendapatan keluarga anggota meningkat," ujarnya.
Pihaknya terus melakukan pendampingan rutin ke KWT di Payakumbuh Selatan dan berbagi menggunakan teknologi terbaru tentang pertanian yang dapat diterapkan dan mencoba memberikan solusi atas permasalahan yang ada.
"Selain itu kami juga membagikan bibit sayuran secara gratis, dengan harapan selama pandemi COVID-19 ini setiap anggota KWT mampu meningkatkan ekonomi keluarganya,” ujarnya.