Pulau Punjung (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sungai Dareh Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar) menciptakan inovasi layanan antar jemput pasien hemodialisa atau terapi cuci daerah bagi warga kurang mampu di daerah itu.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sungai Dareh, Milana Gafar di Pulau Punjung, Selasa, mengatakan, layanan itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Untuk saat ini kita sedang melakukan layanan tersebut kepada salah seorang pasien kurang mampu di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh," katanya.
Ia mengatakan RSUD Sungai Dareh bertanggungjawab penuh terhadap biaya transportasi pasien untuk melakukan layanan hemodialisa secara rutin. Sedangkan biaya cuci darah pasien ditanggung BPJS.
Menurut dia pasien kurang mampu tersebut diketahui mengidap gagal ginjal yang mengharuskannya melakukan cuci darah setiap minimal tiga kali dalam seminggu.
"Awalnya pasien ini mampu melakukan cuci darah secara rutin, berjalannya waktu karena kondisinya kurang mampu sehingga tidak ada biaya untuk pergi ke RSUD yang berjarak sekitar 50 kilometer dari tempat pasien ini," ujarnya.
Ia mengatakan inovasi layanan antar jemput pasien kurang mampu menjadi salah satu pelayanan yang dinilai dalam Kompetisi Pelayanan Prima (KPP) dan Inovasi Pelayanan Publik (IPP) tingkat Sumbar.
"Kebetulan Go_Pas Kurma Modis menjadi unggulan dalam penelian selain pelayan lainnya yang diterapkan RSUD sesuai operasional prosedur (SOP)," tambah dia.
Sebelumnya, kata dia tim penilai independen Sumbar telah melakukan penilaian terhadap RSUD Sungai Dareh terkait pelayanan prima dan inovasi pelayanan publik yang diciptakan dalam memberikan layanan kesehatan. pada masyarakat.
"Presentasi atau ekspose kemarin lansung dipimpin bapak Sekda kita, hasilnya kalau kita masuk lima besar akan dilakukan penilaian lapangan, kapan hasilnya keluar kita belum dapat," ujarnya.
Kabupaten Dharmasraya berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan adanya penilaian akan menjadi dorongan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan yang lebih baik lagi ke depan, tambah dia.
Kepala Bidang Pelayanan RSUD Sungai Dareh, Milana Gafar di Pulau Punjung, Selasa, mengatakan, layanan itu sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Untuk saat ini kita sedang melakukan layanan tersebut kepada salah seorang pasien kurang mampu di Nagari Sopan Jaya, Kecamatan Padang Laweh," katanya.
Ia mengatakan RSUD Sungai Dareh bertanggungjawab penuh terhadap biaya transportasi pasien untuk melakukan layanan hemodialisa secara rutin. Sedangkan biaya cuci darah pasien ditanggung BPJS.
Menurut dia pasien kurang mampu tersebut diketahui mengidap gagal ginjal yang mengharuskannya melakukan cuci darah setiap minimal tiga kali dalam seminggu.
"Awalnya pasien ini mampu melakukan cuci darah secara rutin, berjalannya waktu karena kondisinya kurang mampu sehingga tidak ada biaya untuk pergi ke RSUD yang berjarak sekitar 50 kilometer dari tempat pasien ini," ujarnya.
Ia mengatakan inovasi layanan antar jemput pasien kurang mampu menjadi salah satu pelayanan yang dinilai dalam Kompetisi Pelayanan Prima (KPP) dan Inovasi Pelayanan Publik (IPP) tingkat Sumbar.
"Kebetulan Go_Pas Kurma Modis menjadi unggulan dalam penelian selain pelayan lainnya yang diterapkan RSUD sesuai operasional prosedur (SOP)," tambah dia.
Sebelumnya, kata dia tim penilai independen Sumbar telah melakukan penilaian terhadap RSUD Sungai Dareh terkait pelayanan prima dan inovasi pelayanan publik yang diciptakan dalam memberikan layanan kesehatan. pada masyarakat.
"Presentasi atau ekspose kemarin lansung dipimpin bapak Sekda kita, hasilnya kalau kita masuk lima besar akan dilakukan penilaian lapangan, kapan hasilnya keluar kita belum dapat," ujarnya.
Kabupaten Dharmasraya berkomitmen meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Dengan adanya penilaian akan menjadi dorongan untuk menyelenggarakan layanan kesehatan yang lebih baik lagi ke depan, tambah dia.