Sarilamak, (ANTARA) - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy menyebutkan pembangunan jalan di daerah terisolir Nagari Galugua, Kabupaten Limapuluh Kota membutuhkan anggaran sekitar Rp520 miliar.
"Anggaran ini untuk membangun dua ruas jalan dari Pangkalan ke Galugua, dan jalan Galugua ke Pasaman. Masing-masing sekitar 20 kilometer dengan anggaran kurang lebih Rp520 miliar," kata Audy saat berkunjung ke Nagari Galugua, Kamis (1/6) sore.
Ia mengatakan pembangunan dua ruas jalan tersebut akan sangat lama dapat diselesaikan jika hanya bertumpu kepada APBD Provinsi Sumbar, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.
"Jadi solusinya tentu bagaimana kita bisa mengupayakan membangunnya dengan dana pusat melalui Bappenas, karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar," ungkapnya.
Nagari Galugua hingga saat ini masih tertinggal. Selain akses jalan masih rusak membuatnya sulit dijangkau, Nagari Galugua sendiri merupakan daerah titik 'blank spot' atau tak terjangkau sinyal komunikasi
Ia mengatakan permintaan dan pengajuan untuk pembangunan jalan di Nagari Galugua telah disampaikan ke Bappenas.
"Kita telah ajukan lengkap dengan segala sesuatu yang diizinkan seperti desain, Amdal, dan lainnya. Semoga yang kita ajukan dapat diterima oleh pemerintah pusat kalau bisa pembangunannya dapat dimulai pada 2022," ujarnya.
Kedatangan Audy ke Nagari Galugua tidak terlepas dari peran besar Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri yang pada kesempatan itu juga turun langsung untuk mendampingi.
Rizki mengatakan keinginannya untuk mengundang langsung Wakil Gubernur Sumbar untuk dapat meninjau langsung Nagari Galugua agar permasalahan daerah yang telah lama ini dapat terselesaikan secepatnya.
"Satu bulan lalu kami datang ke Galugua. Untuk melihat infrastuktur dan potensi-potensi yang ada di Galugua. Pada saat itu saya berjanji membawa Gubernur atau Wakil Gubernur," ujarnya didampingi staf khususnya Antama.
Ia mengatakan Nagari Galugua memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan kawasan pengembangan ekonomi baru di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Galugua memiliki potensi pertanian dan wisata. Jika sudah memiliki infrastruktur yang baik tentu ini akan dapat dikembangkan sehingga Galugua dapat menjadi kawasan pengembangan ekonomi baru," kata dia. (*)
"Anggaran ini untuk membangun dua ruas jalan dari Pangkalan ke Galugua, dan jalan Galugua ke Pasaman. Masing-masing sekitar 20 kilometer dengan anggaran kurang lebih Rp520 miliar," kata Audy saat berkunjung ke Nagari Galugua, Kamis (1/6) sore.
Ia mengatakan pembangunan dua ruas jalan tersebut akan sangat lama dapat diselesaikan jika hanya bertumpu kepada APBD Provinsi Sumbar, mengingat besarnya anggaran yang dibutuhkan.
"Jadi solusinya tentu bagaimana kita bisa mengupayakan membangunnya dengan dana pusat melalui Bappenas, karena anggaran yang dibutuhkan sangat besar," ungkapnya.
Nagari Galugua hingga saat ini masih tertinggal. Selain akses jalan masih rusak membuatnya sulit dijangkau, Nagari Galugua sendiri merupakan daerah titik 'blank spot' atau tak terjangkau sinyal komunikasi
Ia mengatakan permintaan dan pengajuan untuk pembangunan jalan di Nagari Galugua telah disampaikan ke Bappenas.
"Kita telah ajukan lengkap dengan segala sesuatu yang diizinkan seperti desain, Amdal, dan lainnya. Semoga yang kita ajukan dapat diterima oleh pemerintah pusat kalau bisa pembangunannya dapat dimulai pada 2022," ujarnya.
Kedatangan Audy ke Nagari Galugua tidak terlepas dari peran besar Wakil Bupati Limapuluh Kota, Rizki Kurniawan Nakasri yang pada kesempatan itu juga turun langsung untuk mendampingi.
Rizki mengatakan keinginannya untuk mengundang langsung Wakil Gubernur Sumbar untuk dapat meninjau langsung Nagari Galugua agar permasalahan daerah yang telah lama ini dapat terselesaikan secepatnya.
"Satu bulan lalu kami datang ke Galugua. Untuk melihat infrastuktur dan potensi-potensi yang ada di Galugua. Pada saat itu saya berjanji membawa Gubernur atau Wakil Gubernur," ujarnya didampingi staf khususnya Antama.
Ia mengatakan Nagari Galugua memiliki potensi yang sangat besar untuk dijadikan kawasan pengembangan ekonomi baru di Kabupaten Limapuluh Kota.
"Galugua memiliki potensi pertanian dan wisata. Jika sudah memiliki infrastruktur yang baik tentu ini akan dapat dikembangkan sehingga Galugua dapat menjadi kawasan pengembangan ekonomi baru," kata dia. (*)