Arosuka (ANTARA) - Sejumlah warga di Kenagarian Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengeluhkan tumpukan sampah yang sudah membukit di pinggir jalan dekat objek wisata Danau Diatas.
Salah seorang warga Nagari Alahan Panjang Deni (45) di Alahan Panjang, Kamis menyayangkan adanya tumpukan sampah yang sudah lama dibiarkan membukit di dekat objek wisata Vila Danau Diatas.
"Selain dekat objek wisata, tempat pembuangan sampah itu juga di pinggir jalan lintas bahkan hampir setiap kendaraan melewati jalan itu," ujar dia.
Ia berharap pemerintah daerah setempat memberikan tindakan tegas terhadap pelaku yang membuang sampah sembarangan itu.
"Kami sangat berharap perhatian dari wali nagari terkait persoalan sampah ini. Karena sampai saat ini sampah itu masih saja dibiarkan menumpuk di sana," ujar dia.
Sementara, Nagari Alahan Panjang memiliki salah satu objek wisata berupa Danau Diatas atau dikenal sebagai objek wisata Alahan Panjang Resort yang cukup terkenal di Kabupaten Solok dan banyak dikunjungi para wisatawan.
Selain itu, salah seorang tokoh masyarakat Nagari Alahan Panjang Jusnatagram mengatakan persoalan sampah sangat miris di Nagari Alahan Panjang. Bahkan sampah tersebut juga berasal dari daerah luar Alahan Panjang.
"Kami berharap adanya penertiban dari pemerintah nagari dan kecamatan terkait persoalan sampah ini. Selain itu, pada pemerintah daerah Kabupaten Solok kami berharap agar membuat tempat pengelolaan sampah bukan tempat penumpukan sampah," kata dia.
Selain itu, jenis sampah tersebut beragam berupa sampah basah dan plastik yang di buang di beberapa titik seperti di terminal Alahan Panjang dan di Jalan Taratak Galundi dekat objek wisata Alahan Panjang Resort.
Menanggapi hal itu, Wali Nagari Alahan Panjang Zul Karnaini mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk menangani persoalan sampah tersebut.
"Kami sudah menghubungi Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan persoalan sampah ini," ucapnya.
Ia mengatakan biasanya sampah-sampah tersebut diangkut menggunakan mobil khusus pengangkut sampah dan dibuang ke TPA di Laiang, Solok.
"Kami sudah mengimbau agar tidak membuang sampah sembarangan, namun masih banyak yang buang sampah di sana. Saat ini kami bersama pemuda akan memagar tempat itu," kata dia.
Salah seorang warga Nagari Alahan Panjang Deni (45) di Alahan Panjang, Kamis menyayangkan adanya tumpukan sampah yang sudah lama dibiarkan membukit di dekat objek wisata Vila Danau Diatas.
"Selain dekat objek wisata, tempat pembuangan sampah itu juga di pinggir jalan lintas bahkan hampir setiap kendaraan melewati jalan itu," ujar dia.
Ia berharap pemerintah daerah setempat memberikan tindakan tegas terhadap pelaku yang membuang sampah sembarangan itu.
"Kami sangat berharap perhatian dari wali nagari terkait persoalan sampah ini. Karena sampai saat ini sampah itu masih saja dibiarkan menumpuk di sana," ujar dia.
Sementara, Nagari Alahan Panjang memiliki salah satu objek wisata berupa Danau Diatas atau dikenal sebagai objek wisata Alahan Panjang Resort yang cukup terkenal di Kabupaten Solok dan banyak dikunjungi para wisatawan.
Selain itu, salah seorang tokoh masyarakat Nagari Alahan Panjang Jusnatagram mengatakan persoalan sampah sangat miris di Nagari Alahan Panjang. Bahkan sampah tersebut juga berasal dari daerah luar Alahan Panjang.
"Kami berharap adanya penertiban dari pemerintah nagari dan kecamatan terkait persoalan sampah ini. Selain itu, pada pemerintah daerah Kabupaten Solok kami berharap agar membuat tempat pengelolaan sampah bukan tempat penumpukan sampah," kata dia.
Selain itu, jenis sampah tersebut beragam berupa sampah basah dan plastik yang di buang di beberapa titik seperti di terminal Alahan Panjang dan di Jalan Taratak Galundi dekat objek wisata Alahan Panjang Resort.
Menanggapi hal itu, Wali Nagari Alahan Panjang Zul Karnaini mengatakan pihaknya tengah berupaya untuk menangani persoalan sampah tersebut.
"Kami sudah menghubungi Dinas Lingkungan Hidup terkait dengan persoalan sampah ini," ucapnya.
Ia mengatakan biasanya sampah-sampah tersebut diangkut menggunakan mobil khusus pengangkut sampah dan dibuang ke TPA di Laiang, Solok.
"Kami sudah mengimbau agar tidak membuang sampah sembarangan, namun masih banyak yang buang sampah di sana. Saat ini kami bersama pemuda akan memagar tempat itu," kata dia.