Padang, (ANTARA) - Manajer Semen Padang FC Effendi Syahputra menyebutkan 24 pemain yang diikat tim "Kabau Sirah" guna menghadapi kompetisi Liga 2 musim 2021 murni pilihan pelatih tanpa adanya intervensi dari pihak manapun.
"Meski nama pelatih diumumkan paling terakhir, aslinya pelatih kepala dan jajarannya sudah diikat sejak Februari 2021," kata dia di Padang, Sabtu.
Ia menegaskan tidak ada satupun pemain yang diikat Semen Padang FC musim ini titipan baik itu manajer, pihak internal atau eksternal, semua murni pilihan pelatih.
Menurut dia dalam menentukan pemain, selain melakukan pemantauan nama-nama yang muncul didiskusikan dengan jajaran pelatih baik itu pelatih kepala, asisten pelatih, dan lainnya.
"Melalui diskusi tersebut pelatih kepala yang akan menentukan. Jika ada bukti ada pemain titipan di Semen Padang saya akan bayar Rp1 miliar," kata dia.
Ia mengaku optimistis dengan materi pemain yang ada dalam mencapai target lolos ke Liga 1 musim depan.
Menurut dia, Weliansyah meski sudah pernah jadi pelatih kepala Semen Padang namun musim ini akan lebih berarti bagi dirinya.
Saat memegang tim di masa lalu, Weliansyah hanya melanjutkan materi pemain yang dipilih pelatih kepala sebelumnya.
Sementara pada musim ini dirinya diberi kebebasan memilih pemain dan menentukan pemain yang akan masuk tim.
"Tanggungjawab besar kini ada di tangan Weliansyah dalam meramu tim dibantu jajaran pelatih," kata dia.
Menurut dia materi pemain musim ini lebih baik dari musim sebelumnya. Dimulai dari prediksi nilai pemain Semen Padang menjadi tim memiliki harga tertinggi di Liga 2 bawah Persis Solo.
Selain itu faktor kekeluargaan pemain menjadi kekuatan tim. Tim ini terdiri dari pemain yang pernah merumput di Semen Padang, selain itu antar pemain juga pernah memperkuat satu tim di luar Semen Padang.
"Pemain kita tidak murahan tapi manajemen lebih efisien dalam merekrut pemain musim ini," kata dia.
Langkah efisiensi ini, lanjutnya harus dilakukan karena Semen Padang bukan tim kaya seperti dulu.
Semen Indonesia Grup (SIG) menghendaki tim Semen Padang lebih mandiri dalam mengelola keuangan dalam mengikuti kompetisi.
"Apalagi situasi pandemi membuat kita memutar otak dalam menghadapi musim kompetisi. Sejauh ini kita siap mengikuti kompetisi Liga 2 ini," kata dia.
"Meski nama pelatih diumumkan paling terakhir, aslinya pelatih kepala dan jajarannya sudah diikat sejak Februari 2021," kata dia di Padang, Sabtu.
Ia menegaskan tidak ada satupun pemain yang diikat Semen Padang FC musim ini titipan baik itu manajer, pihak internal atau eksternal, semua murni pilihan pelatih.
Menurut dia dalam menentukan pemain, selain melakukan pemantauan nama-nama yang muncul didiskusikan dengan jajaran pelatih baik itu pelatih kepala, asisten pelatih, dan lainnya.
"Melalui diskusi tersebut pelatih kepala yang akan menentukan. Jika ada bukti ada pemain titipan di Semen Padang saya akan bayar Rp1 miliar," kata dia.
Ia mengaku optimistis dengan materi pemain yang ada dalam mencapai target lolos ke Liga 1 musim depan.
Menurut dia, Weliansyah meski sudah pernah jadi pelatih kepala Semen Padang namun musim ini akan lebih berarti bagi dirinya.
Saat memegang tim di masa lalu, Weliansyah hanya melanjutkan materi pemain yang dipilih pelatih kepala sebelumnya.
Sementara pada musim ini dirinya diberi kebebasan memilih pemain dan menentukan pemain yang akan masuk tim.
"Tanggungjawab besar kini ada di tangan Weliansyah dalam meramu tim dibantu jajaran pelatih," kata dia.
Menurut dia materi pemain musim ini lebih baik dari musim sebelumnya. Dimulai dari prediksi nilai pemain Semen Padang menjadi tim memiliki harga tertinggi di Liga 2 bawah Persis Solo.
Selain itu faktor kekeluargaan pemain menjadi kekuatan tim. Tim ini terdiri dari pemain yang pernah merumput di Semen Padang, selain itu antar pemain juga pernah memperkuat satu tim di luar Semen Padang.
"Pemain kita tidak murahan tapi manajemen lebih efisien dalam merekrut pemain musim ini," kata dia.
Langkah efisiensi ini, lanjutnya harus dilakukan karena Semen Padang bukan tim kaya seperti dulu.
Semen Indonesia Grup (SIG) menghendaki tim Semen Padang lebih mandiri dalam mengelola keuangan dalam mengikuti kompetisi.
"Apalagi situasi pandemi membuat kita memutar otak dalam menghadapi musim kompetisi. Sejauh ini kita siap mengikuti kompetisi Liga 2 ini," kata dia.