Padang (ANTARA) - Pengelola minimarket Nagari Mart yaitu PT Nagari Minang Sakato membantah tudingan yang menyatakan pihaknya berafiliasi dengan salah satu jaringan minimarket besar di Tanah Air yaitu Alfamart.


"Tudingan itu tidak berdasar dan mengada-ngada, bisa jadi fitnah. Nagari Mart  dimiliki oleh PT Nagari Minang Sakato. Seratus persen pemilik sahamnya  putra daerah Pariaman. Saya dan empat orang lainnya. Satu orang lagi dari Bukittinggi," ujar  Direktur Utama PT Nagari Minang Sakato Nasirman Chan di Padang, Selasa.


Ia menyampaikan PT Nagari Minang Sakato resmi membuka minimarket dengan nama Nagari Mart mengusung konsep "sato sakaki".


"Kami  telah memiliki legalitas dan mengantongi izin pendirian Nagari Mart, mulai dari akta notaris, akta dari Kementerian Hukum dan HAM, dan sebagainya," kata dia.


Ia menjelaskan  konsep pendirian Nagari Mart adalah pemberdayaaan masyarakat atau sato sakaki. Bukan hanya masyarakat, komponen lainnya seperti lembaga pendidikan, koperasi, badan usaha milik nagari, dan sebagainya juga bisa ikut bergabung di Nagari Mart.


Oleh sebab itu, ia  heran dengan tudingan yang menyebutkan PT Nagari berafiliasi dengan Alfamart. Nagari Martdidirikan sesuai dengan perkembangan dunia usaha saat ini. Pihaknya pun membantah tudingan sebagian karyawan Nagari Mart berasal dari Alfamart Pekanbaru.


"Yang benar itu, pegawai kita magangkan, kita trainingkan di situ, belajar dulu agar tahu bagaimana cara melayani orang, berkomunikasi karena usaha ini  perlu publik servis. Apakah salahnya kita latih?,"  katanya.


Sementara, terkait tudingan yang menyebutkan  ada barang-barang di Nagari Mart yang dipasok dari Alfamart Pekanbaru, Nasirman mengatakan hal tersebut tidak ada larangan. Barang-barang yang dipasok di Nagari Mart bukan hanya dari sana, tapi juga dari vendor lainnya. 


"Dalam memilih barang, asalkan harganya cocok,  tidak ada larangan.  Sebagian kita beli dari sana. Sebagian lagi kita beli dari vendor lain. Jadi, dari banyak sumber," kata dia


Lebih lanjut, dia juga membantah tudingan yang menyebutkan keberadaan Nagari Mart mengancam stabilitas dan keberadaan semua pedagang terutama pedagang kecil dan UMKM.


"Saya tidak tahu apa dasarnya dia berbicara. Belum ada hasil penelitian soal itu," katanya


Akibat adanya tudingan Nagari Mart berafiliasi dengan Alfamart, pandangan  Nagari Mart di masyarakat pun jadi terganggu. Padahal, tujuannya mendirikan Nagari Mart adalah untuk membangun daerah. 


Ia  pun merasa  heran dengan adanya penolakan dari pedagang terhadap Nagari Mart. Padahal, Nagari Mart baru dua bulan berdiri dan baru memiliki dua minimarket di Kabupaten Padang Pariaman.


Sebagai tindak lanjut, pihaknya akan mengikuti perkembangan lebih lanjut apakah permasalahan ini akan dibawa ke ranah hukum atau tidak.


Sebelumnya  puluhan orang yang mengatasnamakan Aliansi Pedagang Ritel, Grosir, dan Pasar se-Sumbar menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Gubernur Sumbar pada  Senin (7/6).


Mereka menuntut Pemprov Sumbar untuk menolak keberadaan atau mencabut izin Nagari Mart yang  diduga berafiliasi dengan Alfamart.


Sebelumnya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat  memastikan akan tetap berkomitmen memberlakukan pelarangan beroperasinya retail Indomaret dan Alfamart sebagai upaya melindungi UKM dan pengusaha lokal.


"Kami tetap konsisten dengan kebijakan itu karena ini merupakan sesuatu yang positif untuk Sumbar," kata Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy  usai menghadiri peresmian retail Nagari Mart Sungai Pisang, Kasang.


Menurut dia kebijakan ini mendapatkan respon positif dari berbagai kalangan di luar Sumatera Barat dan ia berharap pengusaha lokal yang bergerak di bidang retail mengambil peluang ini.


Ia memastikan lewat kebijakan ini bukan bearti Sumbar menutup diri dari investasi luar namun memberikan peluang bagi pelaku usaha ritel lokal berkembang.


 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024