Padang Aro (ANTARA) - Bupati Solok Selatan, Sumatera Barat, Khairunas mengatakan daerah itu memiliki puluhan varian durian yang ditanam oleh masyarakat, bahkan telah berumur berkisar 80 hingga 90 tahun. 

"Durian itu (berumur 80 hingga 90 tahun) bisa ditemukan di daerah Tanjung Durian, Abai, Buluh Kasok, Koto Rambah, Bariang, Sungai Durian, Durian Capang Tigo dan kenagarian lainnya," katanya saat pembukaan Festival Durian di Solok Selatan, Senin.

Durian, katanya sudah menjadi salah satu buah lokal unggulan Solok Selatan sejak dahulu kala yang memiliki citarasa berbeda dibandingkan durian lokal daerah lainnya. 

Sebagai bentuk penghargaan hasil panen para petani durian, rasa syukur kepada Allah SWT dan rasa hormat kepada orang tua serta leluhur yang telah menanam durian hingga dapat dinikmati hari ini, katanya maka digelar sebuah festival.

Festival ini bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat akan kekayaan potensi durian lokal agar tetap dapat diwariskan hingga peralihan waktu nantinya.

"Dan pada hari-hari berikutnya kita harapkan dapat terjadi interaksi dan transaksi antara penikmat durian dengan petani durian, yang mana hal terebut dapat mendongkrak kesejahteraan para petani, sejalan dengan visi misi Maju Bersama Sejahtera Untuk Semua," harapnya.

Pada festival durian yang pertama kali diadakan ini, Khairunas mengatakan bahwa panitia tidak hanya menyediakan durian saja, tetapi juga beraneka ragam olahan seperti es krim durian, dodol durian, asam durian dan juga campuran durian dengan malamang yang sudah menjadi tradisi warga Solok Selatan dari tahun ke tahun.

Ketua panitia Jhon Maltos mengatakan bahwa awalnya festival durian tersebut hanya lingkup Nagari Lubuk Gadang Utara. Namun dalam perkembangannya ketika dilaporkan kepada Bupati meminta agar ditingkatkan menjadi tingkat kabupaten.

"Dengan dukungan Bapak Bupati, OPD, masyarakat, dan pihak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu, kita bersama dapat mengangkatkan acara dengan baik," katanya dalam festival yang menghadirkan juri dari Balai Penelitian Buah Tropika (Balitbu) serta Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Sumatera Barat tersebut.

Sementara itu Attila Majidi, pengarah pada festival durian tersebut mengatakan dengan adanya festival durian tersebut untuk diperoleh durian-durian unggulan di Solok Selatan, yang nantinya dapat dikembangkan dan disebarkan bibitnya oleh dinas terkait.

Ia mengatakan penilaian Lomba Durian Unggul mengacu kepada lima aspek yaitu aspek penampilan luar, aspek penampilan dalam, pongge, rasa dan keunikan 

Aspek penampilan luar meliputi bobot buah, warna kulit buah.

Aspek Penampilan Dalam meliputi tekstur daging buah, serat daging buah, kematangan daging buah, warna daging buah.

Pongge adalah bagian dari buah Durian yang terdiri dari satu biji dan daging buah. Kriteria yang dinilai adalah ketebalan daging buah dan ukuran biji

Aspek rasa meliputi tingkat kemanisan dan aroma serta Umami. Umami adalah rasa kelegitan daging buah Durian seperti rasa gurih dan berlemak.

Aspek keunikan adalah berbagai kriteria pada jenis Durian yang tidak dimiliki oleh jenis Durian pada umumnya seperti tanpa biji, kulit buah gundul/tidak berduri, buah tanpa sekat dll. 

Pewarta : Joko Nugroho
Editor : Miko Elfisha
Copyright © ANTARA 2024