Padang (ANTARA) - Seorang petani cabai asal Tanah Datar, Sumatera Barat Adi lolos audisi kompetisi memasak Masterchef Indonesia sesi ke delapan.
Menyajikan hidangan gulai itiak dikombinasikan dengan pergedel dan anyang kelapa membuat dua orang juri yaitu Chef Arnold dan Chef Renata meloloskan Adi dan berpeluang menjadi the next Masterchef Indonesia.
Dikutip dari chanel youtube Masterchef Indonesia setelah memperkenalkan diri Adi langsung memanggang paha itik menggunakan wajan.
Ia pun ditanyai alasan mengikuti kompetisi ini oleh juri.
"Saya pernah dulu tolong emak saya jual makanan, gorengan terus nasi Padang," ujarnya.
Uniknya saat membolak balik paha itik bukannya menggunakan sendok Adi malah memakai pisau membuat Chef Arnold heran.
"Itu ada capitan bisa pakek, jangan pakai pisau, hati-hati loh, kamu masak bar-bar sekali ya," ujar chef Arnold.
Melalui ajang Masterchef Adi ingin memotivasi pemuda dikampung agar bisa berkarya dan mandiri.
Adi yang berbicara menggunakan logat Melayu menceritakan selama 30 tahun tinggal di Malaysia dan kembali menetap di Sumatera Barat setelah menikah dengan wanita minang.
Diberi waktu lima menit menyelesaikan hidangan ia pun segera menyajikan ke hadapan juri
"Pak Adi hidangan ini rasanya juga oke, cuman yah gulainya saja nendang dan saya bilang yes," ujar chef Arnold.
Sementara Chef Juna memiliki pandangan yang berbeda soal gulai itiak Adi. Ia menilai bebeknya masih keras dan belum matang sempurna.
"Susah yah, ini sebenarnya hidangannya konsepnya bagus, karbonya ada, sayurnya ada, proteinnya ada, sausnya ada, tetapi lagi-lagi mungkin kalau kamu pilih ini ayam, karna saya lebih suka bebek jadi saya bilang no," ujar chef Juna.
Giliran Chef Renata mencicipi gulai itiak Adi ia langsung bertanya apakah chef perempuan tersebut ada darah keturunan Padang yang langsung diiyakan karena memang ada saudaranya berdarah Padang.
Saat Chef Renata akan memberikan penilaian soal gulai Adi ia mengingatkan, "kita sama-sama orang Padang Chef," disambut tawa juri.
"Kampung saya itu kan di Tanah Datar asal usul nagari Sumatera Barat itu, jadi chef Renata itu memanggil mamak ke saya karena kemenakan bagi saya ," katanya.
Juri lain pun menyampaikan tak ada hubungan antara daerah asal karena yang dinilai juri adalah kualitas masakan
"Ini sama sekali bukan karena saya keturunan Padang, dari saya yes, karena gulai ini dasarnya enak, saladnya enak, perkedelnya enak" ujar Chef Renata.
Adi pun berhasil lolos karena dua juri menyatakan yes. Saat juri hendak menyerahkan apron putih tanda lolos ia pun menyampaikan sesuatu.
Menurutnya orang Minang kalau datang ke tempat orang lain akan membawa oleh-oleh. Di sini saya menerima apron putih maka saya akan memberikan sesuatu.
Di luar dugaan Adi membawa tiga keranjang cabai hasil panennya untuk diberikan kepada ketiga juri. Awalnya ia hendak memberikan cabai merah besar untuk Chef Arnold namun keduluan diminta oleh Chef Juna dan Chef Renata.
"Saya suka yang besar," kata Chef Renata.
Adi pun menyampaikan cabai merah besar itu agak manis. "Saya tahu , saya kan chef aduhh," kata Chef Juna.
Chef Arnold pun diberikan sekeranjang cabai rawit dan langsung dimakan mentah. "Nggak pedas cabenya," ucap Chef Arnold.
Usai menyerahkan cabai merah keriting ke Chef Renata, Adi pun mendapatkan apron putih Masterchef Indonesia.
Menyajikan hidangan gulai itiak dikombinasikan dengan pergedel dan anyang kelapa membuat dua orang juri yaitu Chef Arnold dan Chef Renata meloloskan Adi dan berpeluang menjadi the next Masterchef Indonesia.
Dikutip dari chanel youtube Masterchef Indonesia setelah memperkenalkan diri Adi langsung memanggang paha itik menggunakan wajan.
Ia pun ditanyai alasan mengikuti kompetisi ini oleh juri.
"Saya pernah dulu tolong emak saya jual makanan, gorengan terus nasi Padang," ujarnya.
Uniknya saat membolak balik paha itik bukannya menggunakan sendok Adi malah memakai pisau membuat Chef Arnold heran.
"Itu ada capitan bisa pakek, jangan pakai pisau, hati-hati loh, kamu masak bar-bar sekali ya," ujar chef Arnold.
Melalui ajang Masterchef Adi ingin memotivasi pemuda dikampung agar bisa berkarya dan mandiri.
Adi yang berbicara menggunakan logat Melayu menceritakan selama 30 tahun tinggal di Malaysia dan kembali menetap di Sumatera Barat setelah menikah dengan wanita minang.
Diberi waktu lima menit menyelesaikan hidangan ia pun segera menyajikan ke hadapan juri
"Pak Adi hidangan ini rasanya juga oke, cuman yah gulainya saja nendang dan saya bilang yes," ujar chef Arnold.
Sementara Chef Juna memiliki pandangan yang berbeda soal gulai itiak Adi. Ia menilai bebeknya masih keras dan belum matang sempurna.
"Susah yah, ini sebenarnya hidangannya konsepnya bagus, karbonya ada, sayurnya ada, proteinnya ada, sausnya ada, tetapi lagi-lagi mungkin kalau kamu pilih ini ayam, karna saya lebih suka bebek jadi saya bilang no," ujar chef Juna.
Giliran Chef Renata mencicipi gulai itiak Adi ia langsung bertanya apakah chef perempuan tersebut ada darah keturunan Padang yang langsung diiyakan karena memang ada saudaranya berdarah Padang.
Saat Chef Renata akan memberikan penilaian soal gulai Adi ia mengingatkan, "kita sama-sama orang Padang Chef," disambut tawa juri.
"Kampung saya itu kan di Tanah Datar asal usul nagari Sumatera Barat itu, jadi chef Renata itu memanggil mamak ke saya karena kemenakan bagi saya ," katanya.
Juri lain pun menyampaikan tak ada hubungan antara daerah asal karena yang dinilai juri adalah kualitas masakan
"Ini sama sekali bukan karena saya keturunan Padang, dari saya yes, karena gulai ini dasarnya enak, saladnya enak, perkedelnya enak" ujar Chef Renata.
Adi pun berhasil lolos karena dua juri menyatakan yes. Saat juri hendak menyerahkan apron putih tanda lolos ia pun menyampaikan sesuatu.
Menurutnya orang Minang kalau datang ke tempat orang lain akan membawa oleh-oleh. Di sini saya menerima apron putih maka saya akan memberikan sesuatu.
Di luar dugaan Adi membawa tiga keranjang cabai hasil panennya untuk diberikan kepada ketiga juri. Awalnya ia hendak memberikan cabai merah besar untuk Chef Arnold namun keduluan diminta oleh Chef Juna dan Chef Renata.
"Saya suka yang besar," kata Chef Renata.
Adi pun menyampaikan cabai merah besar itu agak manis. "Saya tahu , saya kan chef aduhh," kata Chef Juna.
Chef Arnold pun diberikan sekeranjang cabai rawit dan langsung dimakan mentah. "Nggak pedas cabenya," ucap Chef Arnold.
Usai menyerahkan cabai merah keriting ke Chef Renata, Adi pun mendapatkan apron putih Masterchef Indonesia.