Padang (ANTARA) - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X meminta Universitas Sumatera Barat (Unisbar) yang merupakan gabungan dari tiga perguruan tinggi (PT) yakni STIKes Nan Tongga, STIE Sumatera Barat, dan STIKes Sumatera Barat miliki komitmen dan integritas dalam peningkatan SDM.
Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Dr Herri, MBA di Padang, Jumat mengatakan dengan bergabungnya tiga sekolah tinggi tersebut menjadi universitas maka akan bertambah kuat tata kelolanya serta lebih efisien.
"Sekarang tiga perguruan tinggi itu telah menjadi satu management jadi diharapkan lebih efisien dan lebih efektif, sehingga kemampuan untuk meningkatkan kualitas SDM lebih besar," kata Prof Herri.
Prof Herri mengatakan penggabungan beberapa perguruan tinggi tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi jumlah PTS yang terlampau banyak, guna memperbaiki kualitas pendidikan.
Unisbar merupakan universitas yang ke 34 di lingkungan LLDIKTI Wilayah X dan berlokasi di Kota Pariaman dan Kabupaten Pariaman.
Penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang izin penggabungan tiga PTS tersebut telah dilakukan pada 24 Mei 2021 oleh Kepala Lembaga dan didampingi Sekretaris Lembaga Yandri.
Dalam SK Mendikbud Nomor 160/E/O/2021 tanggal 21 April 2021 disebutkan bahwa Universitas Sumatera Barat yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Sumatera Barat menyelenggarakan 10 program studi (prodi).
Prodi tersebut terdiri dari Profesi Ners Program Profesi, Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, Kebidanan Program Sarjana, Farmasi Program Sarjana.
Kemudian, Ilmu Keperawatan Program Sarjana, Akuntansi Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Keperawatan Program Diploma Tiga, Kebidanan Program Diploma Tiga, dan Hukum Program Sarjana.
Lebih lanjut, Prof Herri mengingatkan supaya Unisbar menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, dunia industri, dan perguruan tinggi lain untuk menjadi modal dasar dalam implementasi kampus merdeka.
Programnya bisa dalam bentuk magang, belajar di luar program studi maupun pertukaran mahasiswa.
"Tujuannya adalah memberikan bekal yang cukup untuk mahasiswa. Nanti, di dunia kerja lulusan tidak hanya tahu dan pandai teori saja, namun juga dilengkapi dengan pengalaman kerja serta budaya kerja yang baik," ucapnya.
Terkait akreditasi, ia mengatakan pihak Unisbar mesti mengurusnya di BAN-PT, setelah dilengkapi segala persyaratannya barulah diputuskan mengenai akreditasi universitas itu.
Namun, menurut Prof Herri, Unisbar berkemungkinan memiliki akreditasi B sebab sebelum terjadi penggabungan, ketiga sekolah tinggi tersebut terakreditasi B.
Hingga saat ini LLDIKTI Wilayah X sudah memiliki 241 PTS, 1.060 program studi, 9.789 dosen, dan 241.338 mahasiswa.
Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Dr Herri, MBA di Padang, Jumat mengatakan dengan bergabungnya tiga sekolah tinggi tersebut menjadi universitas maka akan bertambah kuat tata kelolanya serta lebih efisien.
"Sekarang tiga perguruan tinggi itu telah menjadi satu management jadi diharapkan lebih efisien dan lebih efektif, sehingga kemampuan untuk meningkatkan kualitas SDM lebih besar," kata Prof Herri.
Prof Herri mengatakan penggabungan beberapa perguruan tinggi tersebut sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi jumlah PTS yang terlampau banyak, guna memperbaiki kualitas pendidikan.
Unisbar merupakan universitas yang ke 34 di lingkungan LLDIKTI Wilayah X dan berlokasi di Kota Pariaman dan Kabupaten Pariaman.
Penyerahan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang izin penggabungan tiga PTS tersebut telah dilakukan pada 24 Mei 2021 oleh Kepala Lembaga dan didampingi Sekretaris Lembaga Yandri.
Dalam SK Mendikbud Nomor 160/E/O/2021 tanggal 21 April 2021 disebutkan bahwa Universitas Sumatera Barat yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Sumatera Barat menyelenggarakan 10 program studi (prodi).
Prodi tersebut terdiri dari Profesi Ners Program Profesi, Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi, Kebidanan Program Sarjana, Farmasi Program Sarjana.
Kemudian, Ilmu Keperawatan Program Sarjana, Akuntansi Program Sarjana, Manajemen Program Sarjana, Keperawatan Program Diploma Tiga, Kebidanan Program Diploma Tiga, dan Hukum Program Sarjana.
Lebih lanjut, Prof Herri mengingatkan supaya Unisbar menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, dunia industri, dan perguruan tinggi lain untuk menjadi modal dasar dalam implementasi kampus merdeka.
Programnya bisa dalam bentuk magang, belajar di luar program studi maupun pertukaran mahasiswa.
"Tujuannya adalah memberikan bekal yang cukup untuk mahasiswa. Nanti, di dunia kerja lulusan tidak hanya tahu dan pandai teori saja, namun juga dilengkapi dengan pengalaman kerja serta budaya kerja yang baik," ucapnya.
Terkait akreditasi, ia mengatakan pihak Unisbar mesti mengurusnya di BAN-PT, setelah dilengkapi segala persyaratannya barulah diputuskan mengenai akreditasi universitas itu.
Namun, menurut Prof Herri, Unisbar berkemungkinan memiliki akreditasi B sebab sebelum terjadi penggabungan, ketiga sekolah tinggi tersebut terakreditasi B.
Hingga saat ini LLDIKTI Wilayah X sudah memiliki 241 PTS, 1.060 program studi, 9.789 dosen, dan 241.338 mahasiswa.