Arosuka, (ANTARA) - Harga cabai di tingkat petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat naik menjadi Rp45.000 per kilogram dibandingkan harga sebelumnya yang hanya di kisaran Rp40.000 per kilogram.
Seorang petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Marni Yenti (39) di Alahan Panjang, Kamis, mengatakan kenaikan harga cabai ini sudah berlangsung sejak satu bulan ini secara bertahap, dan kenaikan ini membuat petani semakin bergairah.
Ia menyebutkan sebelumnya harga cabai hanya Rp25.000 per kilogram, beberapa Minggu kemudian naik menjadi Rp30.000, lalu Minggu ke tiga naik lagi menjadi Rp40.000 per kilogram, dan saat ini naik menjadi Rp45.000 per kilogram.
"Diperkirakan harga cabai akan terus naik hingga Ramadhan 1442 nanti karena permintaan di pasaran terus meningkat, sementara stok di tingkat petani tidak mencukupi," kata dia.
Menurutnya hal itu disebabkan karena sedikitnya petani di Alahan Panjang yang menanam cabai. "Termasuk saya, karena sejak pandemi COVID-19 lalu harga cabai sangat anjlok. Sehingga banyak petani yang tidak bergairah menanam cabai," kata dia.
Selain itu, saat cuaca buruk untuk perawatan cabai membutuhkan biaya yang mahal.
Lebih lanjut ia menyebutkan tomat juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp4.000, kenaikan tersebut sudah berlangsung sejak dua Minggu terakhir.
"Namun harga kubis relatif stabil, yakni Rp5.000 per kilogram," ujar dia.
Petani lainnya Zulfa (35) mengeluhkan harga bawang merah mengalami penurunan dari Rp24.000 menjadi Rp18.000 per kilogram.
"Penurunan harga bawang merah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu. Saat ini petani Alahan Panjang memang banyak yang panen bawang. Saya rasa ini salah satu penyebab turunnya harga bawang," kata dia.
Tidak hanya bawang merah, kentang juga mengalami penurunan harga sejak satu Minggu yang lalu, yakni Rp7.500 per kilogram dari harga sebelumnya Rp8.000 per kilogram. (*)
Seorang petani di Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok Marni Yenti (39) di Alahan Panjang, Kamis, mengatakan kenaikan harga cabai ini sudah berlangsung sejak satu bulan ini secara bertahap, dan kenaikan ini membuat petani semakin bergairah.
Ia menyebutkan sebelumnya harga cabai hanya Rp25.000 per kilogram, beberapa Minggu kemudian naik menjadi Rp30.000, lalu Minggu ke tiga naik lagi menjadi Rp40.000 per kilogram, dan saat ini naik menjadi Rp45.000 per kilogram.
"Diperkirakan harga cabai akan terus naik hingga Ramadhan 1442 nanti karena permintaan di pasaran terus meningkat, sementara stok di tingkat petani tidak mencukupi," kata dia.
Menurutnya hal itu disebabkan karena sedikitnya petani di Alahan Panjang yang menanam cabai. "Termasuk saya, karena sejak pandemi COVID-19 lalu harga cabai sangat anjlok. Sehingga banyak petani yang tidak bergairah menanam cabai," kata dia.
Selain itu, saat cuaca buruk untuk perawatan cabai membutuhkan biaya yang mahal.
Lebih lanjut ia menyebutkan tomat juga mengalami kenaikan harga menjadi Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp4.000, kenaikan tersebut sudah berlangsung sejak dua Minggu terakhir.
"Namun harga kubis relatif stabil, yakni Rp5.000 per kilogram," ujar dia.
Petani lainnya Zulfa (35) mengeluhkan harga bawang merah mengalami penurunan dari Rp24.000 menjadi Rp18.000 per kilogram.
"Penurunan harga bawang merah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu. Saat ini petani Alahan Panjang memang banyak yang panen bawang. Saya rasa ini salah satu penyebab turunnya harga bawang," kata dia.
Tidak hanya bawang merah, kentang juga mengalami penurunan harga sejak satu Minggu yang lalu, yakni Rp7.500 per kilogram dari harga sebelumnya Rp8.000 per kilogram. (*)