Padang (ANTARA) - Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Dr Herri MBA menyampaikan bahwa perguruan tinggi mesti memperkuat infrastruktur serta budaya pembelajaran dalam jaringan (daring) di tengah pandemi COVID-19 yang terjadi.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang memberikan kewenangan terhadap pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) terkait penyelenggaraan perkuliahan secara tatap muka.
"Dalam kondisi pandemi saat ini perguruan tinggi harus terus memperkuat infrastruktur serta budaya pembelajaran secara daring," katanya di Padang, Selasa (16/2).
Sehingga, lanjutnya, mahasiswa dapat terus mendapatkan pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan, serta keterampilan.
Selain itu perguruan tinggi juga memerlukan sebuah unit yang bertugas menjaga, mengawasi, serta bertanggung jawab terkait perkuliahan daring tersebut.
"Kita tidak berharap perguruan tinggi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," katanya.
Ia juga mengingatkan agar pihak perguruan tinggi tetap mengutamakan kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Herri juga memesankan agar perguruan tinggi tetap menguatkan pendidikan karakter bagi mahasiswa.
Perguruan tingi diminta mengembangkan pendidikan karakter mahasiswa terutama yang menyangkut tema pendidikan anti korupsi, taat pajak, anti kekerasan, empat pilar kebangsaan; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar.
"Intinya adalah bagaimana anak didik tetap tumbuh menjadi orang yang berkarakter baik, jujur serta mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya di tengah masyarakat," jelasnya.
Hal itu dikatakannya saat menyampaikan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang memberikan kewenangan terhadap pimpinan perguruan tinggi swasta (PTS) terkait penyelenggaraan perkuliahan secara tatap muka.
"Dalam kondisi pandemi saat ini perguruan tinggi harus terus memperkuat infrastruktur serta budaya pembelajaran secara daring," katanya di Padang, Selasa (16/2).
Sehingga, lanjutnya, mahasiswa dapat terus mendapatkan pembelajaran, memperoleh ilmu pengetahuan, serta keterampilan.
Selain itu perguruan tinggi juga memerlukan sebuah unit yang bertugas menjaga, mengawasi, serta bertanggung jawab terkait perkuliahan daring tersebut.
"Kita tidak berharap perguruan tinggi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19," katanya.
Ia juga mengingatkan agar pihak perguruan tinggi tetap mengutamakan kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara ketat.
Herri juga memesankan agar perguruan tinggi tetap menguatkan pendidikan karakter bagi mahasiswa.
Perguruan tingi diminta mengembangkan pendidikan karakter mahasiswa terutama yang menyangkut tema pendidikan anti korupsi, taat pajak, anti kekerasan, empat pilar kebangsaan; Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-Undang Dasar.
"Intinya adalah bagaimana anak didik tetap tumbuh menjadi orang yang berkarakter baik, jujur serta mampu menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya di tengah masyarakat," jelasnya.