Payakumbuh (ANTARA) - Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Hassanudin meminta agar tim satuan tugas pengamanan perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini di sektor utara dari Yonif 131/BRS dapat mengambil simpati dan hati rakyat setempat saat menjalankan tugas.
"Dengan mendapatkan simpati dan hati rakyat kita akan dapat menjalin kemanunggalan TNI-rakyat sehingga kehadiran kita ditengah masyarakat perbatasan dengan penuh rasa kekeluargaan," kata Mayjen TNI Hassanudin saat upacara pemberangkatan tim Satgas Pamtas Yonif 131/BRS di Payakumbuh, Jumat.
Prajurit juga harus memahami dan tetap menghormati kultur budaya dan adat istiadat dari masyarakat setempat.
Meski begitu, prajurit tidak boleh dan harus tetap waspada serta tidak boleh terpengaruh dengan segala bentuk provokasi. Prajurit juga harus mengendalikan diri dalam bentuk situasi apapun di medan tugas.
"Terus jalin komunikasi yang harmonis dengan aparat pemerintah setempat, sehingga kendala yang didapati di daerah operasi dapat teratasi dan laksanakan petunjuk serta perintah dari pimpinan di lapangan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa wilayah perbatasan merupakan daerah rawan baik aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran batas wilayah.
"Dikaitkan dengan perkembangan situasi keamanan di wilayah Papua, khususnya perbatasan masih sering terjadi dari kelompok bersenjata," kata dia.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 131/BRS.
Pangdam memerintahkan agar seluruh prajurit jangan pernah memiliki keraguan dalam bertugas guna menegakkan integritas dan menjaga kedaulatan NKRI yang pastinya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kepercayaan bangsa dan negara ini merupakan kehormatan dan kebanggaan. Prajurit diharapkan mampu mengemban tugas ini demi keutuhan dan kedaulatan NKRI," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Yonif 131/BRS Letkol. Inf. Muhammad Erfani mengatakan jumlah prajurit yang akan berangkat untuk Satgas Pamtas RI-PNG sebanyak 450 orang.
"Prajurit kita telah melewati tahap latihan dan peninjauan dari komando atas dan dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan ini," katanya.
"Dengan mendapatkan simpati dan hati rakyat kita akan dapat menjalin kemanunggalan TNI-rakyat sehingga kehadiran kita ditengah masyarakat perbatasan dengan penuh rasa kekeluargaan," kata Mayjen TNI Hassanudin saat upacara pemberangkatan tim Satgas Pamtas Yonif 131/BRS di Payakumbuh, Jumat.
Prajurit juga harus memahami dan tetap menghormati kultur budaya dan adat istiadat dari masyarakat setempat.
Meski begitu, prajurit tidak boleh dan harus tetap waspada serta tidak boleh terpengaruh dengan segala bentuk provokasi. Prajurit juga harus mengendalikan diri dalam bentuk situasi apapun di medan tugas.
"Terus jalin komunikasi yang harmonis dengan aparat pemerintah setempat, sehingga kendala yang didapati di daerah operasi dapat teratasi dan laksanakan petunjuk serta perintah dari pimpinan di lapangan," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa wilayah perbatasan merupakan daerah rawan baik aksi kelompok bersenjata, pelanggaran lintas batas, penyelundupan maupun pergeseran batas wilayah.
"Dikaitkan dengan perkembangan situasi keamanan di wilayah Papua, khususnya perbatasan masih sering terjadi dari kelompok bersenjata," kata dia.
Oleh sebab itu, dibutuhkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari seluruh prajurit Satgas Pamtas RI-PNG dari Yonif 131/BRS.
Pangdam memerintahkan agar seluruh prajurit jangan pernah memiliki keraguan dalam bertugas guna menegakkan integritas dan menjaga kedaulatan NKRI yang pastinya sesuai dengan prosedur yang berlaku.
"Kepercayaan bangsa dan negara ini merupakan kehormatan dan kebanggaan. Prajurit diharapkan mampu mengemban tugas ini demi keutuhan dan kedaulatan NKRI," ujarnya.
Sementara itu, Komandan Yonif 131/BRS Letkol. Inf. Muhammad Erfani mengatakan jumlah prajurit yang akan berangkat untuk Satgas Pamtas RI-PNG sebanyak 450 orang.
"Prajurit kita telah melewati tahap latihan dan peninjauan dari komando atas dan dinyatakan siap untuk melaksanakan tugas pengamanan perbatasan ini," katanya.