Padang (ANTARA) - Partai Golkar Sumatera Barat meminta semua anggota DPRD dari partai berlambang beringin itu bersinergi membangkitkan kembali kejayaan partai di Sumbar.
"Seluruh anggota fraksi di DPRD merupakan panglima dalam membesarkan partai," kata Ketua Partai Golkar Sumatera Barat Khairunas di Padang, Sabtu pada bimbingan teknis legislatif Partai Golkar Sumbar.
Menurut dia Pemilu 2019 jadi sejarah kelam Partai Golkar di Sumbar. Indikatornya, Partai Golkar mengalami penurunan perolehan kursi nyaris di semua daerah yang otomatis menyebabkan kehilangan kursi pimpinan dewan.
"Mengantisipasi hal serupa kembali berulang, saya meminta pengurus untuk mencalonkan orang-orang yang punya keinginan kuat jadi anggota dewan. Persiapkan sejak sekarang orang-orang yang bersungguh-sungguh itu," ujarnya.
Selain itu, Khairunas menegaskan pentingnya loyalitas pada pimpinan partai.
"Di pusat hanya ada Airlangga Hartato. Di provinsi, ada saya. Sekarang, tak ada lagi dualisme pimpinan partai di Golkar. Kita satu komando," tukas dia yang baru saja ditetapkan oleh KPU sebagai Calon Bupati Solok Selatan dengan perolehan suara terbanyak.
Ia menyampaikan siap bekerja sama dengan kawan-kawan pengurus di daerah untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Khusus daerah yang telah selesai Musda, konsolidasi harus tuntas dalam enam bulan ke depan, agar kita bisa secepatnya bersinergi.
Pada sisi lain berdasarkan pengalaman di pilkada serentak 2020 ini, Khairunas menilai keberadaan saksi penting dalam strategi pemenangan. Saksi akan tersedia, jika kepengurusan partai sampai ke tingkat terendah (kelurahan/jorong).
"Pengurus di tingkat terendah ini yang mesti dirawat. Anggota dewan memiliki peran besar mereka. Makanya, yang tak hadir dalam bimbingan teknis ini, akan dilaporkan absen ke pengurus pusat. Tak ada lagi cerita "absen diselamatkan," kata dia
Ia menambahkan meraih kemenangan itu perlu strategi dan kerja keras. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk itu. Makanya, kita tak bisa main-main lagi.
Khairunas menyebutkan ada 86 kader Partai Golkar di parlemen mulai dari pusat, provinsi dan 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Kalau ada agenda reses ke derah pemilihan, ke depan mesti mengajak pengurus hingga ke tingkat jorong. Tak bisa lagi main sendiri dan sekadar berkabar melalui surat," katanya.
Hadir pada kegiatan itu seluruh anggota dewan dari Partai Golkar beserta pengurus Badan Saksi Nasional (BSN) Daerah Sumbar, Pemenangan Pemilu serta pegnurus harian lainnya.
Dari pengurus provinsi, juga tampak hadir Sekretaris Partai Golkar Sumbar Desra Ediwan AT, Bendahara Erick Hariyona , ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumbar Zulkenedi Said), BSN Sumbar Andi Mastian, Jubi Golkar Sumbar Aguswanto dan lainnya.
"Seluruh anggota fraksi di DPRD merupakan panglima dalam membesarkan partai," kata Ketua Partai Golkar Sumatera Barat Khairunas di Padang, Sabtu pada bimbingan teknis legislatif Partai Golkar Sumbar.
Menurut dia Pemilu 2019 jadi sejarah kelam Partai Golkar di Sumbar. Indikatornya, Partai Golkar mengalami penurunan perolehan kursi nyaris di semua daerah yang otomatis menyebabkan kehilangan kursi pimpinan dewan.
"Mengantisipasi hal serupa kembali berulang, saya meminta pengurus untuk mencalonkan orang-orang yang punya keinginan kuat jadi anggota dewan. Persiapkan sejak sekarang orang-orang yang bersungguh-sungguh itu," ujarnya.
Selain itu, Khairunas menegaskan pentingnya loyalitas pada pimpinan partai.
"Di pusat hanya ada Airlangga Hartato. Di provinsi, ada saya. Sekarang, tak ada lagi dualisme pimpinan partai di Golkar. Kita satu komando," tukas dia yang baru saja ditetapkan oleh KPU sebagai Calon Bupati Solok Selatan dengan perolehan suara terbanyak.
Ia menyampaikan siap bekerja sama dengan kawan-kawan pengurus di daerah untuk mengembalikan kejayaan Partai Golkar. Khusus daerah yang telah selesai Musda, konsolidasi harus tuntas dalam enam bulan ke depan, agar kita bisa secepatnya bersinergi.
Pada sisi lain berdasarkan pengalaman di pilkada serentak 2020 ini, Khairunas menilai keberadaan saksi penting dalam strategi pemenangan. Saksi akan tersedia, jika kepengurusan partai sampai ke tingkat terendah (kelurahan/jorong).
"Pengurus di tingkat terendah ini yang mesti dirawat. Anggota dewan memiliki peran besar mereka. Makanya, yang tak hadir dalam bimbingan teknis ini, akan dilaporkan absen ke pengurus pusat. Tak ada lagi cerita "absen diselamatkan," kata dia
Ia menambahkan meraih kemenangan itu perlu strategi dan kerja keras. Bimbingan teknis ini bertujuan untuk itu. Makanya, kita tak bisa main-main lagi.
Khairunas menyebutkan ada 86 kader Partai Golkar di parlemen mulai dari pusat, provinsi dan 19 kabupaten/kota di Sumbar.
Kalau ada agenda reses ke derah pemilihan, ke depan mesti mengajak pengurus hingga ke tingkat jorong. Tak bisa lagi main sendiri dan sekadar berkabar melalui surat," katanya.
Hadir pada kegiatan itu seluruh anggota dewan dari Partai Golkar beserta pengurus Badan Saksi Nasional (BSN) Daerah Sumbar, Pemenangan Pemilu serta pegnurus harian lainnya.
Dari pengurus provinsi, juga tampak hadir Sekretaris Partai Golkar Sumbar Desra Ediwan AT, Bendahara Erick Hariyona , ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumbar Zulkenedi Said), BSN Sumbar Andi Mastian, Jubi Golkar Sumbar Aguswanto dan lainnya.