Padang Panjang (ANTARA) - Pagi itu sejumlah petugas kebersihan Pemko Padang Panjang didampingi Lurah Balai-balai Drs. Asrul, sekitar jam 08.00 WIB, Jumat (20/11), menjalankan kegiatan gotong-royong di sekitar Masjid Raya Jihad, bersamaan dengan membersihkan makam Adam BB yang berada tepat di sampingnya.
Makam yang sudah dirombak sekitar 4 tahun lalu dengan marmer berwarna putih itu awalnya terlihat kurang rapi dan tidak terawat. Namun, kesigapan petugas kebersihan pemko beserta sejumlah staf dari Dinas Sosial PPKB P3A, membuat makam tersebut menjadi bersemi, bersih dan wangi.
Masyarakat di Kelurahan Balai-balai, berkeinginan lokasi makam Adam BB bisa lebih diperluas sehingga menjadi cagar budaya dan wisata. "Kalau bisa rumah warga di depan ini dibebaskan dengan kesepakatan yang tidak merugikan pemilik rumah. Sehingga akses makam luas dan bisa didirikan pendopo atau museum," ungkap Asrul.
Bekas sekolah agama Madrasah Irsyadin Naas (MIN), didirikan oleh Adam BB, yang masih berdekatan dengan Masjid Jihad, kata Asrul, juga berpotensi untuk dijadikan gedung serbaguna. Baik untuk kegiatan keagamaan maupun kesenian. "Kita berupaya nantinya bisa bernegosiasi dengan pihak keluarga Adam BB," katanya.
Adam BB merupakan tokoh Kharismatik asal Kota Padang Panjang. Banyak gelar yang disematkan untuk beliau. Selain ulama dan pendidik, anak dari Sami'un Datuak Bagindo itu dikenal sebagai jawara, karena konon beliau pernah memenangkan sebuah pertarungan dengan harimau di dalam hutan daerah Agam. Dengan Ilmu beladiri yang dimilikinya, Adam BB memanfaatkan untuk membela kebenaran dan orang lemah yang tertindas.
Ilmu agama yang dipelajari, diraih dengan berguru kepada ayah Buya Hamka, Syech Abdul Karim Amrullah yang akrab dipanggil Inyiak Rasul. Kemudian beliau juga berguru kepada Syech Daud Rasjidi di Balingka serta kepada Inyiak Muhammad Jaho. Akhirnya, Adam BB merintis berdirinya Surau Pasar Baru yang kini menjadi Masjid Raya Jihad.
Makam yang sudah dirombak sekitar 4 tahun lalu dengan marmer berwarna putih itu awalnya terlihat kurang rapi dan tidak terawat. Namun, kesigapan petugas kebersihan pemko beserta sejumlah staf dari Dinas Sosial PPKB P3A, membuat makam tersebut menjadi bersemi, bersih dan wangi.
Masyarakat di Kelurahan Balai-balai, berkeinginan lokasi makam Adam BB bisa lebih diperluas sehingga menjadi cagar budaya dan wisata. "Kalau bisa rumah warga di depan ini dibebaskan dengan kesepakatan yang tidak merugikan pemilik rumah. Sehingga akses makam luas dan bisa didirikan pendopo atau museum," ungkap Asrul.
Bekas sekolah agama Madrasah Irsyadin Naas (MIN), didirikan oleh Adam BB, yang masih berdekatan dengan Masjid Jihad, kata Asrul, juga berpotensi untuk dijadikan gedung serbaguna. Baik untuk kegiatan keagamaan maupun kesenian. "Kita berupaya nantinya bisa bernegosiasi dengan pihak keluarga Adam BB," katanya.
Adam BB merupakan tokoh Kharismatik asal Kota Padang Panjang. Banyak gelar yang disematkan untuk beliau. Selain ulama dan pendidik, anak dari Sami'un Datuak Bagindo itu dikenal sebagai jawara, karena konon beliau pernah memenangkan sebuah pertarungan dengan harimau di dalam hutan daerah Agam. Dengan Ilmu beladiri yang dimilikinya, Adam BB memanfaatkan untuk membela kebenaran dan orang lemah yang tertindas.
Ilmu agama yang dipelajari, diraih dengan berguru kepada ayah Buya Hamka, Syech Abdul Karim Amrullah yang akrab dipanggil Inyiak Rasul. Kemudian beliau juga berguru kepada Syech Daud Rasjidi di Balingka serta kepada Inyiak Muhammad Jaho. Akhirnya, Adam BB merintis berdirinya Surau Pasar Baru yang kini menjadi Masjid Raya Jihad.