Padang (ANTARA) - Program Studi (Prodi) Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas Andalas (Unand) Padang memberikan penyuluhan soal menjalani masa nifas usai melahirkan secara daring sebagai bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat.


Penyuluhan diikuti peserta  dari beberapa daerah di Sumatera Barat sebagai bentuk perpanjangan dari Asuhan Continuity of Care (COC) berupa asuhan berkelanjutan yang diberikan dari masa prakonsepsi hingga keluarga berencana.


Beberapa umpan balik  positif didapatkan dari ibu nifas terkait asuhan ini  menunjukkan bimbingan  yang diberikan mampu menghadirkan teman ibu yang selalu ada kapan pun dan menjawab permasalahan yang ibu rasakan terutama saat kondisi serba sulit.


Kendati digelar  secara virtual tidak mengurangi antusiasme peserta dan  kegiatan berlangsung hangat dibuka langsung  oleh Ketua Prodi S1 Kebidanan Yulizawati S.ST., M.Keb   dan  Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan Lusiana El Sinta B, S.ST., M.Keb.


“Kegiatan seperti ini penting bagi ibu nifas khususnya demi menjalani masa nifas yang baik dan sehat terutama di masa pandemi seperti ini," kata Yulizawati.
  Penyuluhan soal menjalani masa nifas usai melahirkan secara daring oleh Program Studi Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas Andalas (Unand) Padang. (antarasumbar/Istimewa) (Antara/Istimewa)

Menurutnya menjadi sehat dan tetap bugar setelah persalinan menjadi dambaan semua ibu. Apalagi diikuti dengan dukungan  luar biasa dari keluarga.


Melihat si kecil tersenyum manis disela-sela bibir kecilnya tentu menjadi obat tersendiri bagi ibu yang sudah lama menanti kehadiran malaikat hidupnya. Lantas, terkadang hal ini membuat ibu kian was-was jika terjadi sesuatu padanya si kecil.


Materi yang diberikan meliputi soal  nifas dan bayi baru lahir. Materi pertama  tentang “Personal Hygiene pada Ibu Nifas dan Teknik Menyusui,”.


Ia menyampaikan  kebersihan diri terutama selama masa nifas merupakan salah satu hal krusial yang wajib diketahui.


Beberapa kejadian infeksi masa nifas dapat terjadi karena  kebersihan yang buruk, terutama pada daerah-daerah vital yang menjadi tempat bersarangnya kuman seperti pada payudara dan luka jahitan setelah melahirkan.


Sehingga, dengan menerapkan prinsip kebersihan yang baik dapat membuat ibu lebih siap menghadapi masa nifas yang aman dan nyaman.


Sedangkan materi kedua soal  “Asih, Asah, dan Asuh serta Asi Ekslusif,”.


Asuhan yang diberikan kepada anak terutama pada bayi baru lahir harus menjadi perhatian penuh bagi sang ibu.


Hal ini dikarenakan cikal bakal pertumbuhan dan perkembangan anak sudah dimulai semenjak dini. Begitu juga dengan pemberian ASI Ekslusif harus menjadi kebiasaan mutlak, karena  zat gizi yang luar biasa terdapat di dalamnya.


Gizi yang baik diperoleh oleh anak tentunya menghadirkan generasi yang cerdas dan sehat kedepannya.


Pemateri juga menekankan pelaksanaan masa nifas yang sehat dan pemberian ASI ekslusif tidak menjadi sebuah halangan besar untuk dilakukan selama masa wabah seperti ini.


Semua dapat diberikan tetapi tetap disesuaikan dengan protokol kesehatan yang berpatokan kepada aturan Kemeterian Kesehatan RI dan World Health Organization (WHO).
  Penyuluhan soal menjalani masa nifas usai melahirkan secara daring oleh Program Studi Kebidanan dan Pendidikan Profesi Bidan Universitas Andalas (Unand) Padang. (antarasumbar/Istimewa) (Antara/Istimewa)

 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024