Payakumbuh (ANTARA) - Wakil Wali Kota (Wawako) Payakumbuh, Sumatera Barat, Erwin Yunaz menargetkan kegiatan pacu itiak (Itik) yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia dapat terus dikembangkan dan bisa menjadi salah satu yang dapat meningkatkan ekonomi.


"Sebagai warisan budaya tak benda Indonesia menjadikan kegiatan pacu itiak ini sebagai salah satu alat daya ungkit ekonomi masyarakat Kota Payakumbuh. Itu berarti juga pacu itiak sudah diakui secara nasional sebagai salah warisan budaya," kata Erwin Yunaz di Payakumbuh, Senin.


Ia menyebutkan bahwa ke depannya tugas dari Pemkot Payakumbuh adalah lebih menggiatkan kegiatan pelestarian untuk pacu itiak sebab hal ini masih bisa dikembangkan.


"Sehingga juga dapat meningkatkan taraf hidup dan ekonomi masyarakat baik itu pelaku dan peternak itik khususnya itik pacu, maupun masyarakat yang ada di Kota Payakumbuh secara umum. Kegiatan pacu itiak bisa menjadi simbol keberhasilan panen dan peternakan sehingga kegiatan ini bisa menjadi pencerminan budaya dan ekonomi masyarakat Kota Payakumbuh," ujarnya.


Sementara itu, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kota Payakumbuh, Riswandi mengatakan proses yang dilalui untuk menjadikan itik sebagai salah satu ikon Kota Payakumbuh, juga memiliki makna penting dan sejarah yang harus dijaga dan dikembangkan.


"Kedepannya Pacu Itiak ini tak hanya sebagai hiburan semata, juga akan dikembangkan untuk jangka yang lebih panjang dengan terorganisasi dengan baik, menciptakan lapangan kerja baru," kata dia.


Salah satunya, dapat terbentuknya UMKM yang ada dimasyarakat terhadap penghasilan yang ekonomis seperti penjualan baju, penjualan rendang Itik dan olahan usaha lainnya.


"Serta adanya regenerasi yang akan melanjutkan tongkat estafet pacu itiak ini," ujarnya.


Ia mengatakan pacu itiak atau yang biasa dikenal sebagai Pacu Terbang Itiak merupakan salah satu permainan anak nagari di Kota Payakumbuh telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada sidang yang di gelar secara virtual di Kantor Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, 6 hingga 9 Oktober 2020.


"Saat itu Sumatera Barat menghadirkan 8 karya budaya yang disidangkan dan salah satunya pacu itiak," katanya.***1***


 

Pewarta : Akmal Saputra
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024