Padang (ANTARA) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI berharap perguruan tinggi dapat menjadi tulang punggung pengembangan inovasi nasional.


"Harus diakui ke depan pengembangan ekonomi di Tanah Air akan berbasis inovasi dan perguruan tinggi harus menjadi yang terdepan," kata Dirjen Dikti Kemendikbud Prof Nizam di Padang, Jumat.


Ia menyampaikan hal itu pada peresmian Science Techno Park, Pusat Teaching Industri Gambir dan peluncuran 100 lebih produk inovasi Universitas Andalas (Unand) yang dilakukan secara daring dihadiri oleh Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro.


Menurut dia jika bersungguh-sungguh dan konsisten banyak yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi.


Ia memberi contoh Laboratorium Fakultas Kedokteran Unand ikut berkontribusi dalam pemeriksaan sampel tes usap pemeriksaan COVID-19 dan memecahkan rekor pemeriksaan terbanyak.


Pada sisi lain, ia melihat  perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk berinteraksi dengan dunia industri dan dunia kerja.


"Seorang peneliti di perguruan tinggi tidak bisa menguasai semuanya, kan tidak bisa membuka usaha langsung jadi harus bergandengan tangan dengan dunia usaha dan industri," kata dia.


Oleh sebab itu harus ada perkawinan masal antara perguruan tinggi, pemerintah, dunia industri dan dunia usaha, masyarakat hingga lembaga pendanaan.


Ia menilai jika perguruan tinggi hanya bekerja sendiri maka hilirisasi hasil riset hanya mimpi dan tidak akan dapat menguasai pasar.


Untuk penguatan hasil riset tersebut pihaknya mendorong perguruan tinggi negeri berstatus Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Berbadan Hukum sehingga dapat meningkatkan mutu penelitian.


"Kalau berbicara inovasi dan teknologi kata kuncinya adalah sumber daya manusia dan untuk itu pihaknya telah menggagas program kampus merdeka," katanya.


Sementara Rektor Unand Padang, Prof Yuliandri mengatakan potensi dan terhadap hasil riset inovasi menjadi tantangan bagi para dosen untuk terus dikembangkan.


"Unand punya tekad jadi universitas riset dan berharap diberi kesempatan lebih luas untuk masuk ke jaringan prioritas riset nasional," kata dia.






 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2024