Padang (ANTARA) - Pakar Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP) Prof. Rusdinal membagikan trik untuk guru agar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sama hasilnya dengan proses pembelajaran tatap muka yaitu guru harus mendesain pembelajarannya kemudian diimplementasikan.
“Guru harus mendesain pembelajarannya lalu mengimplementasikannya. Setelah itu maksimalkan pola interaksinya serta harus ada feedback dari guru yang memadai terhadap yang dikerjakan anak,” ungkap Dekan FIP UNP tersebut di Padang, Jumat.
Ia mengatakan dalam PJJ tersebut harus ada feedback atau balikan terhadap latihan yang dikerjakan murid jadi guru punya peran yang sangat strategis juga disamping dukungan orang tua termasuk ketersediaan akses internet.
Kemudian menurutnya dalam mengupgrade kemampuan guru dalam hal IT serta memudahkannya dalam mendesain pelajaran tersebut bisa saja melalui kelompok kerja guru MGMP.
Terkait PJJ yang dilakukan guru melalui media yang berbeda-beda seperti Youtube, WhatsApp, Zoom dan lain-lain ia menyebut hal itu situasional.
“Penyeragaman media pembelajaran saya kira itu situasional karena kita juga harus mempertimbangkan akses internet yang dimiliki oleh murid tersebut, dan yang harus disadari adalah guru perlu melakukan pemetaan terhadap ketersediaan akses internet bagi murid-murid,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa guru atau dosen harus tau persis misal dari 40 anak itu mana yang tidak bisa disamakan medianya. jadi nanti kalau disamakan dengan mengandalkan media seperti WA atau Youtube saja nanti anak ada yang dirugikan.
Kemudian tambahnya, berdasarkan dari pemetaan akses internet para murid itu nantinya guru bisa tau dan mencarikan solusinya.
Ia mengatakan bahwa sebaiknya guru menyediakan layanan individual kepada murid yang susah akses internetnya.
“Jadi guru atau dosen bisa saja melalui telephone atau vcall secara individual agar seluruh murid bisa tetap belajar sehingga PJJ dengan pembelajaran tatap muka hasilnya bisa sama,” tutupnya.
“Guru harus mendesain pembelajarannya lalu mengimplementasikannya. Setelah itu maksimalkan pola interaksinya serta harus ada feedback dari guru yang memadai terhadap yang dikerjakan anak,” ungkap Dekan FIP UNP tersebut di Padang, Jumat.
Ia mengatakan dalam PJJ tersebut harus ada feedback atau balikan terhadap latihan yang dikerjakan murid jadi guru punya peran yang sangat strategis juga disamping dukungan orang tua termasuk ketersediaan akses internet.
Kemudian menurutnya dalam mengupgrade kemampuan guru dalam hal IT serta memudahkannya dalam mendesain pelajaran tersebut bisa saja melalui kelompok kerja guru MGMP.
Terkait PJJ yang dilakukan guru melalui media yang berbeda-beda seperti Youtube, WhatsApp, Zoom dan lain-lain ia menyebut hal itu situasional.
“Penyeragaman media pembelajaran saya kira itu situasional karena kita juga harus mempertimbangkan akses internet yang dimiliki oleh murid tersebut, dan yang harus disadari adalah guru perlu melakukan pemetaan terhadap ketersediaan akses internet bagi murid-murid,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa guru atau dosen harus tau persis misal dari 40 anak itu mana yang tidak bisa disamakan medianya. jadi nanti kalau disamakan dengan mengandalkan media seperti WA atau Youtube saja nanti anak ada yang dirugikan.
Kemudian tambahnya, berdasarkan dari pemetaan akses internet para murid itu nantinya guru bisa tau dan mencarikan solusinya.
Ia mengatakan bahwa sebaiknya guru menyediakan layanan individual kepada murid yang susah akses internetnya.
“Jadi guru atau dosen bisa saja melalui telephone atau vcall secara individual agar seluruh murid bisa tetap belajar sehingga PJJ dengan pembelajaran tatap muka hasilnya bisa sama,” tutupnya.