Pulau Punjung, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat menyatakan telah mencapai target dalam pengentasan desa tertinggal melalui program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi kemasyarakatan.
"Persentase nagari atau desa adat tertinggal di Dharmasraya sudah berhasil ditekan hingga 7,69 persen pada 2020," kata Plt Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa setempat Hasto Kuncoro di Pulau Punjung, Kamis.
Ia menjelaskan sesuai hasil Rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) pada 2016 dari 52 nagari jumlah total daerah tertinggal sebanyak 21 nagari, dalam kurun waktu empat tahun hanya tersisa empat nagari saja.
Ia mengatakan dengan pencapaian target realisasi pengentasan nagari tertinggal sebagaimana yang sudah ditargetkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia sudah tercapai bahkan melampaui target.
Sedangkan untuk peningkatan status nagari berkembang pada 2016 hingga 2020 dari angka 34,62 persen naik menjadi 53,84 persen atau dari 18 nagari menjadi 28 nagari, kata dia.
Ia melanjutkan untuk kategori nagari maju yang semula berjumlah lima nagari tumbuh menjadi 16 nagari dengan indeks kenaikan sebesar 21,14 persen menjadi 30,76 persen.
"Khusus untuk status nagari mandiri semula berada di angka nol persen, hingga 2020 tumbuh menjadi 7,71 persen tersebar di Nagari Empat Koto Pulau Punjung, Nagari Koto Baru, Nagari Koto Ranah dan Nagari Sungai Rumbai," tambah dia.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Dharmasrya Amran Amir, mengatakan
daerah itu sejak 2016 hingga 2020 sudah melakukan revitalisasi 19 pasar rakyat sebagai upaya rill peningkatan sektor UMKM
“Revitalisasi telah lakukan untuk 19 pasar rakyat dari 37 pasar yang tersebar di seluruh kecamatan,” ujar dia.
Ia menyebutkan anggaran revitalisasi pasar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan tugas pembantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp17,5 miliar dan APBD Dharmasraya sebesar Rp.21 milyar.
"Dari kegiatan tersebut diperkirakan populasi pedagang pasar tradisional sebanyak 1.300 orang lebih sudah mampu ditingkatkan kios dan lapaknya sehingga dapat memancing minat masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat tersebut," ujarnya. (*)
"Persentase nagari atau desa adat tertinggal di Dharmasraya sudah berhasil ditekan hingga 7,69 persen pada 2020," kata Plt Kepala Dinas Pemberdayaan dan Masyarakat Desa setempat Hasto Kuncoro di Pulau Punjung, Kamis.
Ia menjelaskan sesuai hasil Rekapitulasi Indeks Desa Membangun (IDM) pada 2016 dari 52 nagari jumlah total daerah tertinggal sebanyak 21 nagari, dalam kurun waktu empat tahun hanya tersisa empat nagari saja.
Ia mengatakan dengan pencapaian target realisasi pengentasan nagari tertinggal sebagaimana yang sudah ditargetkan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia sudah tercapai bahkan melampaui target.
Sedangkan untuk peningkatan status nagari berkembang pada 2016 hingga 2020 dari angka 34,62 persen naik menjadi 53,84 persen atau dari 18 nagari menjadi 28 nagari, kata dia.
Ia melanjutkan untuk kategori nagari maju yang semula berjumlah lima nagari tumbuh menjadi 16 nagari dengan indeks kenaikan sebesar 21,14 persen menjadi 30,76 persen.
"Khusus untuk status nagari mandiri semula berada di angka nol persen, hingga 2020 tumbuh menjadi 7,71 persen tersebar di Nagari Empat Koto Pulau Punjung, Nagari Koto Baru, Nagari Koto Ranah dan Nagari Sungai Rumbai," tambah dia.
Terpisah, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan Dharmasrya Amran Amir, mengatakan
daerah itu sejak 2016 hingga 2020 sudah melakukan revitalisasi 19 pasar rakyat sebagai upaya rill peningkatan sektor UMKM
“Revitalisasi telah lakukan untuk 19 pasar rakyat dari 37 pasar yang tersebar di seluruh kecamatan,” ujar dia.
Ia menyebutkan anggaran revitalisasi pasar bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan tugas pembantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp17,5 miliar dan APBD Dharmasraya sebesar Rp.21 milyar.
"Dari kegiatan tersebut diperkirakan populasi pedagang pasar tradisional sebanyak 1.300 orang lebih sudah mampu ditingkatkan kios dan lapaknya sehingga dapat memancing minat masyarakat untuk berbelanja di pasar rakyat tersebut," ujarnya. (*)