Padang, (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sumatera Barat mengalihkan sejumlah anggaran pada 2020 sebesar 52 persen untuk anggaran penanganan Corona Virus Disease (COVID-19).
Kepala Disnakertrans Sumbar Nazrizal, di Padang, Senin menyebutkan anggaran yang direalokasi sebesar 52 persen dalam tiga kali tahapan. Semua anggaran tersebut dipindahkan untuk penanganan COVID-19.
Ia menyebutkan anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19 tersebut terdiri atas anggaran untuk kegiatan pelatihan tenaga kerja, kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK), perjalanan dinas ke luar kota, dan termasuk gaji karyawan juga dipotong.
Ia berharap pandemi COVID-19 di Sumatera Barat segera berakhir. Sehingga anggaran yang sempat dialihkan tersebut kebambali dianggarkan pemerintah, salah satunya anggaran untuk persiapan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri pada 2021 mendatang.
"Setelah dialihkan, saat ini sisa anggaran kegiatan hanya tersisa sekitar Rp7 miliar dari Rp11 miliar yang dianggarkan sebelumnya," kata dia.
Selain itu, ia juga menyebutkan akibat pendemi COVID-19, saat ini berasarkan data yang masuk ke Disnakertrans Sumbar terdapat 3.720 pekerja di Sumbar dirumahkan.
"Dengan rincian tiga ribu pekerja dirumahkan dan 720 pekerja di PHK. Pekerja tersebut 70 persen berasal dari sektor terdampak seperti perhotelan, angkutan, pariwisata, dan perdagangan," kata dia.
Ia mengatakan setelah kenormalan baru sektor pariwisata, perhotelan, dan lainnya sudah mulai dibuka. Ia berharap tiga ribu pekerja tersebut sudah bekerja kembali.
"Namun sampai saat ini kami belum mendapatkan laporannya, apakah sudah bekerja lagi atau masih di rumahkan," kata dia.
Menurut dia salah satu langkah untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap pekerja di Sumbar yaitu mengambil kesempatan penempatan pekerja ke luar negeri.
Ia mengatakan saat ini kementerian tenaga kerja kembali membuka peluang untuk para pekerja yang bekerja di luar negeri.
"Melihat peta saat ini, kami kembali mencoba mengambil kesempatan untuk penempatan tenaga kerja dari Sumbar ke luar negeri," kata dia.
"Kami melihat saat ini pekerja dari Sumatera Barat yang berada di Malaysia mencapai 1.200 orang. Sementara peta permintaannya saat ini masih sebesar itu," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan saat ini permintaan magang ke luar negeri juga cukup banyak, bahkan sampai ratusan orang yang akan disiapkan.
"Rencana akan dikirimkan pada Januari dan Februari 2021. Namun kita masih melihat perkembangan pandemi COVID-19 di Sumbar," ujar dia. (*)
Kepala Disnakertrans Sumbar Nazrizal, di Padang, Senin menyebutkan anggaran yang direalokasi sebesar 52 persen dalam tiga kali tahapan. Semua anggaran tersebut dipindahkan untuk penanganan COVID-19.
Ia menyebutkan anggaran yang dialihkan untuk penanganan COVID-19 tersebut terdiri atas anggaran untuk kegiatan pelatihan tenaga kerja, kegiatan Balai Latihan Kerja (BLK), perjalanan dinas ke luar kota, dan termasuk gaji karyawan juga dipotong.
Ia berharap pandemi COVID-19 di Sumatera Barat segera berakhir. Sehingga anggaran yang sempat dialihkan tersebut kebambali dianggarkan pemerintah, salah satunya anggaran untuk persiapan pengiriman tenaga kerja ke luar negeri pada 2021 mendatang.
"Setelah dialihkan, saat ini sisa anggaran kegiatan hanya tersisa sekitar Rp7 miliar dari Rp11 miliar yang dianggarkan sebelumnya," kata dia.
Selain itu, ia juga menyebutkan akibat pendemi COVID-19, saat ini berasarkan data yang masuk ke Disnakertrans Sumbar terdapat 3.720 pekerja di Sumbar dirumahkan.
"Dengan rincian tiga ribu pekerja dirumahkan dan 720 pekerja di PHK. Pekerja tersebut 70 persen berasal dari sektor terdampak seperti perhotelan, angkutan, pariwisata, dan perdagangan," kata dia.
Ia mengatakan setelah kenormalan baru sektor pariwisata, perhotelan, dan lainnya sudah mulai dibuka. Ia berharap tiga ribu pekerja tersebut sudah bekerja kembali.
"Namun sampai saat ini kami belum mendapatkan laporannya, apakah sudah bekerja lagi atau masih di rumahkan," kata dia.
Menurut dia salah satu langkah untuk mengatasi dampak pandemi COVID-19 terhadap pekerja di Sumbar yaitu mengambil kesempatan penempatan pekerja ke luar negeri.
Ia mengatakan saat ini kementerian tenaga kerja kembali membuka peluang untuk para pekerja yang bekerja di luar negeri.
"Melihat peta saat ini, kami kembali mencoba mengambil kesempatan untuk penempatan tenaga kerja dari Sumbar ke luar negeri," kata dia.
"Kami melihat saat ini pekerja dari Sumatera Barat yang berada di Malaysia mencapai 1.200 orang. Sementara peta permintaannya saat ini masih sebesar itu," kata dia.
Selain itu, ia mengatakan saat ini permintaan magang ke luar negeri juga cukup banyak, bahkan sampai ratusan orang yang akan disiapkan.
"Rencana akan dikirimkan pada Januari dan Februari 2021. Namun kita masih melihat perkembangan pandemi COVID-19 di Sumbar," ujar dia. (*)