Pulau Punjung (ANTARA) - Ketua TP PKK Kabupaten Dharmasraya, Dewi Sutan Riska meminta pelayanan posyandu di seluruh jorong di daerah itu kembali diaktifkan setelah hampir empat bulan terhenti karena pandemik COVID-19.
Hal ini disampaikan Dewi saat memberikan arahan dalam acara Penyegaran Kader Posyandu dan Dasawisma dalam Penerapan Posyandu di era normal baru, di Kecamatan Sitiung.
"Jangan karena fokus pada satu virus, kita melupakan penyakit lain yang juga dapat mengancam anak-anak kita. Maka dari itu, pelayanan posyandu harus dimulai kembali," ujarnya seperti dikutip dari realse Humas Pemkab Dharmasraya, Jumat.
Menurut dia dengan terhentinya pelayanan posyandu dikhawatirkan berpotensi menyebabkan anak dan balita rentan tertular penyakit lain yang biasanya mampu dicegah dengan pemberian vaksin.
Terkait tata pelaksanaan posyandu di era normal baru, tambah dia para kader diberikan penyegaran pengetahuan, seperti menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Karena kita harus pastikan para kader memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait COVID-19 dan pola hidup normal baru," ujarnya.
Ia meminta para kader untuk ikut berperan dalam pencegahan penularan COVID-19 dengan aktif menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Protokol kesehatan ini penting sekali untuk diterapkan oleh masyarakat, agar kasus Covid-19 tidak terus bertambah. Kita jangan menganggap remeh, merasa aman, kemudian abai dengan protokol kesehatan," tambah dia.
Hal ini disampaikan Dewi saat memberikan arahan dalam acara Penyegaran Kader Posyandu dan Dasawisma dalam Penerapan Posyandu di era normal baru, di Kecamatan Sitiung.
"Jangan karena fokus pada satu virus, kita melupakan penyakit lain yang juga dapat mengancam anak-anak kita. Maka dari itu, pelayanan posyandu harus dimulai kembali," ujarnya seperti dikutip dari realse Humas Pemkab Dharmasraya, Jumat.
Menurut dia dengan terhentinya pelayanan posyandu dikhawatirkan berpotensi menyebabkan anak dan balita rentan tertular penyakit lain yang biasanya mampu dicegah dengan pemberian vaksin.
Terkait tata pelaksanaan posyandu di era normal baru, tambah dia para kader diberikan penyegaran pengetahuan, seperti menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Karena kita harus pastikan para kader memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait COVID-19 dan pola hidup normal baru," ujarnya.
Ia meminta para kader untuk ikut berperan dalam pencegahan penularan COVID-19 dengan aktif menyosialisasikan penerapan protokol kesehatan kepada masyarakat. Seperti menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak.
"Protokol kesehatan ini penting sekali untuk diterapkan oleh masyarakat, agar kasus Covid-19 tidak terus bertambah. Kita jangan menganggap remeh, merasa aman, kemudian abai dengan protokol kesehatan," tambah dia.