Padang (ANTARA) - Pengetahuan dan pemahaman akan kesehatan reproduksi harus dimiliki semua orang terutama kaum remaja yang tengah menuju proses kedewasaan, tidak terkecuali para santriwati di pesantren
Masa remaja didentikkan dengan pencarian jati diri karena berada pada peralihan anak-anak menjadi dewasa, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk pengenalan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Mengingat juga kesehatan reproduksi ini harus mulai dijaga dan disiapkan sejak dini, di masa remaja tersebut dinilai tepat untuk penyiapan tersebut baik.
Siswa sekolah dan pesantren dinilai tepat untuk menjadi sasaran dari edukasi kesehatan reproduksi tersebut, sebab memiliki kerentanan rusaknya kesehatan reproduksi akibat pergaulan yang tidak terbatas.
Atas dasar inilah Tiga orang dosen yakni Hendri Devita, SKM, M.Biomed, Putri Engla Pasalina, SSiT, M.Keb dan Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes, melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Hibah Dikti 2020. Secara khusus pengabdian masyarakat ini dikemas dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat meliputi pemberian edukasi kesehatan reproduksi kepada santriwati yang berjumlah 84 orang , kemudian Pembentukkan Kader Kesehatan Reproduksi serta pembentukkan Pos Kesehatan Reproduksi di Ponpes Darul ‘Ulum Padang.
Pada Jumat 7 Agustus 2020 lalu telah dilaksanakan edukasi berupa penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada santriwati di Ponpes Darul ‘Ulum. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan dalam memutus rantai Covid-19 dari Kemenkes dan WHO seperti mencuci tangan sebelum masuk keruangan tenpat dilaksanakan edukasi, memakai masker serta duduk dengan mengatur jarak selama kegiatan berlangsung.
Dalam edukasi tersebut santriwati diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi diantaranya Periksa Payudara Sendiri (Sadari), seputar menstruasi dan permasalahannya, PHBS, hingga informasi gejala dari gangguan kesehatan reproduksi serta tidak ketinggalan materi tentang Covid-19 yang disertai dengan vidio tentang Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar Santriwati yang ada di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum terhindar dari Pandemi Covid-19 ini.
Selain penyuluhan dilakukan juga diskusi langsung dengan santriwati dan pembina pesantren guna mendengar keluhan dan aspirasinya. Dalam diskusi tersebut beberapa santriwati mengeluhkan beberapa hal seperti ada rasa gatal bukan saja di daerah genital tapi di tangan. Kemudian merasakan sakit pada payudara dan sakit pada perut saat menstruasi.
Tim pengabdian masyarakat Unbrah yang melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar. (ANTARA SUMBAR/ist)
Saat sebagian besar santriwati ditanya gejala seperti itu banyak yang tidak mengetahuinya. Hal ini mengindikasikan tingkat pengetahuan terkait kesehatan reproduksi di Ponpes tersebut masih kurang sehingga tepat sekali diadakan Edukasi mengenai Kespro diPonpes ini.
Dengan persoalan tersebut dirasa perlu diberikan solusi untuk mengurangi permasalahan terkait kesehatan reproduksi. Atas dasar inilah kelanjutan dari edukasi ini yakni membentuk pos kesehatan reproduksi yang nantinya akan dibarengi dengan pembentukkan kader kesehatan reproduksi di Ponpes Darul Ulum.
Tujuannya agar sesama santriwati dapat saling membantu bila dalam perkembangannya terdapat persoalan kesehatan reproduksi. Khusus untuk kader akan dipilih dari santriwati tersebut kemudian dilatih dan diberikan informasi mendalam terkait kesehatan reproduksi.
Dengan prinsip promotif dan preventif kader ini tidak hanya akan ikut memberikan penyuluhan kepada sesamanya namun juga ikut mempromosikan kesehatan reproduksi kepada orang lain seperti yang berkunjung ke ponpes.
Santriwati harapannya dapat mengetahui pemahaman kesehatan reproduksi sebagai suatu keadaan fisik mental serta sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Artinya keadaan sehat secara reproduksi berarti suatu keadaan manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya dan mampu menjalankan fungsi serta proses reproduksi secara aman dan sehat.
Tim pengabdian masyarakat Unbrah yang melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar. (ANTARA SUMBAR/ist)
Dengan pemahaman tersebut juga santriwati dapat mengidentifikasi diri saat mengalami gejala gangguan kesehatan reproduksi sekaligus mawas diri dalam melakukan pergaulan khususnya dengan lawan jenis.
Disamping adanya penyuluhan tentang covid-19, kegiatan ini juga memberikan kontribusi lainnya berupa pembagian masker kepada seluruh santri dalam rangka pencegahan covid-19. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pihak Ponpes baik dari pimpinan ponpes sendiri maupun dari Ustad dan Ustazah yang ada di Ponpes tersebut, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Selain melaksanakan kegiatan langsung di lokasi Ponpes, pengabdian ini juga akan dilakukan pengawasan dan monitoring serta evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan program pengabdian masyarakat berjalan sesuai rencana
*Penulis merupakan tim pengabdian masyarakat Unbrah yang melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar.
Masa remaja didentikkan dengan pencarian jati diri karena berada pada peralihan anak-anak menjadi dewasa, sehingga menjadi waktu yang tepat untuk pengenalan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi.
Mengingat juga kesehatan reproduksi ini harus mulai dijaga dan disiapkan sejak dini, di masa remaja tersebut dinilai tepat untuk penyiapan tersebut baik.
Siswa sekolah dan pesantren dinilai tepat untuk menjadi sasaran dari edukasi kesehatan reproduksi tersebut, sebab memiliki kerentanan rusaknya kesehatan reproduksi akibat pergaulan yang tidak terbatas.
Atas dasar inilah Tiga orang dosen yakni Hendri Devita, SKM, M.Biomed, Putri Engla Pasalina, SSiT, M.Keb dan Sevilla Ukhtil Huvaid, SKM, M.Kes, melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) Hibah Dikti 2020. Secara khusus pengabdian masyarakat ini dikemas dalam Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar.
Pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat meliputi pemberian edukasi kesehatan reproduksi kepada santriwati yang berjumlah 84 orang , kemudian Pembentukkan Kader Kesehatan Reproduksi serta pembentukkan Pos Kesehatan Reproduksi di Ponpes Darul ‘Ulum Padang.
Pada Jumat 7 Agustus 2020 lalu telah dilaksanakan edukasi berupa penyuluhan tentang kesehatan reproduksi kepada santriwati di Ponpes Darul ‘Ulum. Kegiatan ini dilaksanakan dengan memenuhi protokol kesehatan dalam memutus rantai Covid-19 dari Kemenkes dan WHO seperti mencuci tangan sebelum masuk keruangan tenpat dilaksanakan edukasi, memakai masker serta duduk dengan mengatur jarak selama kegiatan berlangsung.
Dalam edukasi tersebut santriwati diberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi diantaranya Periksa Payudara Sendiri (Sadari), seputar menstruasi dan permasalahannya, PHBS, hingga informasi gejala dari gangguan kesehatan reproduksi serta tidak ketinggalan materi tentang Covid-19 yang disertai dengan vidio tentang Covid-19. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi agar Santriwati yang ada di Pondok Pesantren Darul ‘Ulum terhindar dari Pandemi Covid-19 ini.
Selain penyuluhan dilakukan juga diskusi langsung dengan santriwati dan pembina pesantren guna mendengar keluhan dan aspirasinya. Dalam diskusi tersebut beberapa santriwati mengeluhkan beberapa hal seperti ada rasa gatal bukan saja di daerah genital tapi di tangan. Kemudian merasakan sakit pada payudara dan sakit pada perut saat menstruasi.
Saat sebagian besar santriwati ditanya gejala seperti itu banyak yang tidak mengetahuinya. Hal ini mengindikasikan tingkat pengetahuan terkait kesehatan reproduksi di Ponpes tersebut masih kurang sehingga tepat sekali diadakan Edukasi mengenai Kespro diPonpes ini.
Dengan persoalan tersebut dirasa perlu diberikan solusi untuk mengurangi permasalahan terkait kesehatan reproduksi. Atas dasar inilah kelanjutan dari edukasi ini yakni membentuk pos kesehatan reproduksi yang nantinya akan dibarengi dengan pembentukkan kader kesehatan reproduksi di Ponpes Darul Ulum.
Tujuannya agar sesama santriwati dapat saling membantu bila dalam perkembangannya terdapat persoalan kesehatan reproduksi. Khusus untuk kader akan dipilih dari santriwati tersebut kemudian dilatih dan diberikan informasi mendalam terkait kesehatan reproduksi.
Dengan prinsip promotif dan preventif kader ini tidak hanya akan ikut memberikan penyuluhan kepada sesamanya namun juga ikut mempromosikan kesehatan reproduksi kepada orang lain seperti yang berkunjung ke ponpes.
Santriwati harapannya dapat mengetahui pemahaman kesehatan reproduksi sebagai suatu keadaan fisik mental serta sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Artinya keadaan sehat secara reproduksi berarti suatu keadaan manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya dan mampu menjalankan fungsi serta proses reproduksi secara aman dan sehat.
Dengan pemahaman tersebut juga santriwati dapat mengidentifikasi diri saat mengalami gejala gangguan kesehatan reproduksi sekaligus mawas diri dalam melakukan pergaulan khususnya dengan lawan jenis.
Disamping adanya penyuluhan tentang covid-19, kegiatan ini juga memberikan kontribusi lainnya berupa pembagian masker kepada seluruh santri dalam rangka pencegahan covid-19. Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari pihak Ponpes baik dari pimpinan ponpes sendiri maupun dari Ustad dan Ustazah yang ada di Ponpes tersebut, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.
Selain melaksanakan kegiatan langsung di lokasi Ponpes, pengabdian ini juga akan dilakukan pengawasan dan monitoring serta evaluasi. Hal ini dilakukan untuk memastikan program pengabdian masyarakat berjalan sesuai rencana
*Penulis merupakan tim pengabdian masyarakat Unbrah yang melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Stimulus Edukasi Kesehatan Reproduksi dan Pembentukan Pos Kesehatan Reproduksi (Poskespro) di Pondok Pesantren Darul Ulum Aie Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang, Sumbar.