Palembang (ANTARA) - Seorang warga di Kecamatan Seberang Ulu II, Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) bernama Boy Sandi tewas, setelah ditikam temannya sendiri hanya gara-gara uang Rp10.000, dan pelaku saat ini sudah ditangkap polsek setempat.
Kanit Reskrim Polsek Seberang Ulu II, Palembang Iptu Irwan Sidik, Minggu, mengatakan korban bernama Boy Sandi (36), ditikam pelaku yakni David (20) pada Minggu dini hari di Lorong Jaya Laksana, Kelurahan 3-4 Ulu.
"Korban meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Bari Palembang," ujarnya.
Menurut dia, kejadian bermula saat pelaku datang menemui korban untuk meminta uang Rp10.000, namun korban menolak karena tidak punya, dan memukul hidung pelaku.
Pelaku yang merasa terancam kemudian mengeluarkan pisau rencong dari selipan pinggangnya lalu menusuk korban pada bagian perut dan punggung masing-masing satu kali.
Pelaku lalu lari, setelah melihat korban tersungkur. Warga yang melihat korban bersimbah darah lantas membawanya ke RSUD Bari, namun akhirnya meninggal dalam perjalanan.
"Tidak lama dari kejadian, pelaku kami amankan di rumahnya," katanya pula.
Sedangkan korban yang diketahui menjadi tulang punggung keluarga, meninggalkan dua orang anak berusia 14 tahun dan delapan tahun serta dua orang tua yang juga menjadi tanggungannya.
“Setelah pisah dengan istrinya, dialah yang menghidupi anaknya, kami sangat minta hukuman yang setimpal untuk pelaku, kasihan anak-anaknya,” kata ibu korban, Yanti (65).
Kanit Reskrim Polsek Seberang Ulu II, Palembang Iptu Irwan Sidik, Minggu, mengatakan korban bernama Boy Sandi (36), ditikam pelaku yakni David (20) pada Minggu dini hari di Lorong Jaya Laksana, Kelurahan 3-4 Ulu.
"Korban meninggal dalam perjalanan menuju RSUD Bari Palembang," ujarnya.
Menurut dia, kejadian bermula saat pelaku datang menemui korban untuk meminta uang Rp10.000, namun korban menolak karena tidak punya, dan memukul hidung pelaku.
Pelaku yang merasa terancam kemudian mengeluarkan pisau rencong dari selipan pinggangnya lalu menusuk korban pada bagian perut dan punggung masing-masing satu kali.
Pelaku lalu lari, setelah melihat korban tersungkur. Warga yang melihat korban bersimbah darah lantas membawanya ke RSUD Bari, namun akhirnya meninggal dalam perjalanan.
"Tidak lama dari kejadian, pelaku kami amankan di rumahnya," katanya pula.
Sedangkan korban yang diketahui menjadi tulang punggung keluarga, meninggalkan dua orang anak berusia 14 tahun dan delapan tahun serta dua orang tua yang juga menjadi tanggungannya.
“Setelah pisah dengan istrinya, dialah yang menghidupi anaknya, kami sangat minta hukuman yang setimpal untuk pelaku, kasihan anak-anaknya,” kata ibu korban, Yanti (65).