Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Kembangan akan memberikan pembinaan kepada WS (21), tukang bakso cuanki yang meludahi mangkok dagangannya sebagai upaya melariskan usahanya di salah satu perumahan Kelurahan Meruya Selatan.
Langkah pembinaan diambil karena Hikmah yang mengetahui perbuatan WS tidak melaporkan kejadian itu sehingga tidak dapat dilakukan langkah hukum lebih lanjut.
"Jadi kami lakukan pembinaan saja, kami kembalikan, tapi dengan tetap kami pantau supaya tidak mengulangi perbuatan yang sama. Kami kasih tahu kalau perbuatan itu salah, menjijikkan, dan bisa membahayakan orang lain," ujar Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan saat dihubungi, Sabtu.
Imam mengatakan WS telah meminta maaf kepada Hikmah karena telah meludahi makanan yang dibelinya sehingga berujung viral usai Hikmah membagikan video kejadian itu kepada penduduk perumahannya agar berhati-hati.
"Karena korbannya gak melapor, tidak merasa dirugikan, dan hanya untuk membagi pengalaman aja. Sehingga kami lakukan pembinaan. Terlapor sudah minta maaf, korbannya sudah memaafkan," ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam mengatakan WS mengaku baru sekali melakukan perbuatan tidak terpuji itu untuk melariskan usahanya karena mendapatkan ajaran saat pulang ke kampung halamannya di Garut.
"Dia sebelum jualan dapat ajaran lah dari gurunya yang disebut dukun itu, ajaran semacam spriritual gitu lah," ujar Imam.
Saat ini polisi masih mendalami fakta terkait kejadian yang viral melalui unggahan video di media sosial instagram.
"Kita masih dalami juga apakah baru sekali atau malah udah sering, kita enggak percaya gitu aja," kata Imam.
Polsek Kembangan juga merencanakan WS (21) menjalani pengetesan COVID-19 untuk mengetahui kondisi kesehatannya mengingat perbuatannya itu dapat saja menularkan virus asal Wuhan itu.
"Kita jadwalkan 'rapid test', namun belum tahu jadwalnya masih menunggu konfirmasi dari Pemkot (Jakarta Barat)," kata Imam.
WS diamankan oleh Polsek Kembangan karena pria muda itu meludahi mangkok milik pembeli bakso cuankinya, perbuatan WS terekam lewat kamera CCTV dan menjadi viral pada Kamis (25/6).
Langkah pembinaan diambil karena Hikmah yang mengetahui perbuatan WS tidak melaporkan kejadian itu sehingga tidak dapat dilakukan langkah hukum lebih lanjut.
"Jadi kami lakukan pembinaan saja, kami kembalikan, tapi dengan tetap kami pantau supaya tidak mengulangi perbuatan yang sama. Kami kasih tahu kalau perbuatan itu salah, menjijikkan, dan bisa membahayakan orang lain," ujar Kapolsek Kembangan Kompol Imam Irawan saat dihubungi, Sabtu.
Imam mengatakan WS telah meminta maaf kepada Hikmah karena telah meludahi makanan yang dibelinya sehingga berujung viral usai Hikmah membagikan video kejadian itu kepada penduduk perumahannya agar berhati-hati.
"Karena korbannya gak melapor, tidak merasa dirugikan, dan hanya untuk membagi pengalaman aja. Sehingga kami lakukan pembinaan. Terlapor sudah minta maaf, korbannya sudah memaafkan," ujar Imam.
Lebih lanjut, Imam mengatakan WS mengaku baru sekali melakukan perbuatan tidak terpuji itu untuk melariskan usahanya karena mendapatkan ajaran saat pulang ke kampung halamannya di Garut.
"Dia sebelum jualan dapat ajaran lah dari gurunya yang disebut dukun itu, ajaran semacam spriritual gitu lah," ujar Imam.
Saat ini polisi masih mendalami fakta terkait kejadian yang viral melalui unggahan video di media sosial instagram.
"Kita masih dalami juga apakah baru sekali atau malah udah sering, kita enggak percaya gitu aja," kata Imam.
Polsek Kembangan juga merencanakan WS (21) menjalani pengetesan COVID-19 untuk mengetahui kondisi kesehatannya mengingat perbuatannya itu dapat saja menularkan virus asal Wuhan itu.
"Kita jadwalkan 'rapid test', namun belum tahu jadwalnya masih menunggu konfirmasi dari Pemkot (Jakarta Barat)," kata Imam.
WS diamankan oleh Polsek Kembangan karena pria muda itu meludahi mangkok milik pembeli bakso cuankinya, perbuatan WS terekam lewat kamera CCTV dan menjadi viral pada Kamis (25/6).