Ramallah (ANTARA) - Palestina pada Kamis (18/6) mendesak Yunani agar menolak rencana Israel untuk mencaplok sebagian besar wilayah di Tepi Barat yang diduduki.
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye sebelumnya menghubungi mitranya dari Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Kamis, meminta Mitsotakis untuk tidak melanggar hukum internasional serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Percakapan via telepon itu terjadi sehari pascakunjungan resmi Mitsotakis ke Israel. Di sana, ia bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin beserta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Kemitraan dan kepentingan bersama antara Yunani dan Israel seharusnya tidak mengorbankan rakyat Yunani dan kepercayaan pemerintah terhadap hukum internasional dan hak rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri," kata Ishtaye kepada Mitsotakis melalui telepon, menurut pernyataan kantornya.
"Yunani harus berbicara lantang menolak rencana pencaplokan Israel," kata Ishtaye, seraya mendorong mitranya itu untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Sumber: Xinhua
Perdana Menteri Palestina Mohammed Ishtaye sebelumnya menghubungi mitranya dari Yunani Kyriakos Mitsotakis pada Kamis, meminta Mitsotakis untuk tidak melanggar hukum internasional serta hak rakyat Palestina untuk menentukan nasib sendiri.
Percakapan via telepon itu terjadi sehari pascakunjungan resmi Mitsotakis ke Israel. Di sana, ia bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin beserta Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Kemitraan dan kepentingan bersama antara Yunani dan Israel seharusnya tidak mengorbankan rakyat Yunani dan kepercayaan pemerintah terhadap hukum internasional dan hak rakyat untuk menentukan nasibnya sendiri," kata Ishtaye kepada Mitsotakis melalui telepon, menurut pernyataan kantornya.
"Yunani harus berbicara lantang menolak rencana pencaplokan Israel," kata Ishtaye, seraya mendorong mitranya itu untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara.
Sumber: Xinhua