Padang (ANTARA) - Kasus positif COVID-19 di Sumatera Barat mendekati skenario terburuk yang diprediksi sejumlah akademisi awal April 2020, yaitu 350 orang terpapar pada Mei, bertepatan dengan momentum Lebaran 1441 Hijriah.
Data tim penanganan COVID-19 Sumbar mencatat hingga Rabu total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 339 orang, hanya terpisah 11 orang dari prediksi terburuk, sementara bulan Mei masih tersisa 18 hari.
"Hari ini ada tambahan 20 orang positif COVID-19 hingga total 339 telah terpapar," kata Juru Bicara COVID-19 Sumbar, Jasman di Padang, Rabu.
Meski kurva penambahan kasus dalam beberapa hari terakhir terbilang tinggi, selalu pada posisi dua digit, namun Jasman berharap skenario terburuk prediksi akademisi itu tidak terjadi.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah menyurati beberapa direktur utama rumah sakit di provinsi itu untuk memprioritaskan penanganan pasien COVID-19 karena jumlah kasus yang terus meningkat setiap hari.
Tindakan itu sebagai langkah antisipasi agar daerah tersebut tetap bisa menangani dan memberikan perawatan medis pada pasien positif COVID-19 untuk memutus mata rantai penyebaran wabah.
Selain rumah sakit, Pemprov Sumbar juga sudah menyiapkan lima lokasi karantina untuk menangani pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan.
Kepala Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemprov Sumbar Syafrizal menyebut total warga yang telah dikarantina hingga saat ini sebanyak 400 orang, dengan rincian 109 orang berada di tempat karantina, dan 291 orang telah selesai.
Sebagian besar warga yanh dikarantina adalah pasien COVID-19 dengan gejala ringan di tambah lima orang ODP.
Data tim penanganan COVID-19 Sumbar mencatat hingga Rabu total warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 339 orang, hanya terpisah 11 orang dari prediksi terburuk, sementara bulan Mei masih tersisa 18 hari.
"Hari ini ada tambahan 20 orang positif COVID-19 hingga total 339 telah terpapar," kata Juru Bicara COVID-19 Sumbar, Jasman di Padang, Rabu.
Meski kurva penambahan kasus dalam beberapa hari terakhir terbilang tinggi, selalu pada posisi dua digit, namun Jasman berharap skenario terburuk prediksi akademisi itu tidak terjadi.
Sebelumnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno telah menyurati beberapa direktur utama rumah sakit di provinsi itu untuk memprioritaskan penanganan pasien COVID-19 karena jumlah kasus yang terus meningkat setiap hari.
Tindakan itu sebagai langkah antisipasi agar daerah tersebut tetap bisa menangani dan memberikan perawatan medis pada pasien positif COVID-19 untuk memutus mata rantai penyebaran wabah.
Selain rumah sakit, Pemprov Sumbar juga sudah menyiapkan lima lokasi karantina untuk menangani pasien positif COVID-19 dengan gejala ringan.
Kepala Biro Administrasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pemprov Sumbar Syafrizal menyebut total warga yang telah dikarantina hingga saat ini sebanyak 400 orang, dengan rincian 109 orang berada di tempat karantina, dan 291 orang telah selesai.
Sebagian besar warga yanh dikarantina adalah pasien COVID-19 dengan gejala ringan di tambah lima orang ODP.