Pulau Punjung, (ANTARA) - Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat Rahmadian menyebutkan pasien yang dinyatakan positif corona berdasarkan rapid tes selanjutnya akan menjalin tes swab.
"Tes swab merupakan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah positif terjangkit," kata dia di Pulau Punjung, Rabu.
Ia menyebutkan rapid tes hanya memiliki akurasi hingga 40 persen. Oleh karena itu diperlukan uji swab untuk memastikan apakah positif terjangkit atau tidak.
Ia mengatakan tes swab dilakukan di RSUD Sungai Dareh pagi ini sekitar pukul 08.30 WIB. Selanjutnya sampel tersebut akan dibawa lansung ke Laboratorium biomedik Universitas Andalas (Unand), di Padang.
Baca juga: Positif COVID-19 Sumbar 48 orang, empat meninggal
Swab akan dilakukan dua tahap, pertama pada Rabu (15/4) dan ke dua Kamis (16/4). Pelaksanaan uji swab memang mundur dari rencana awal Selasa (14/) karena ada kendala.
Pihaknya menyediakan kendaraan khusus untuk menjemput pasien. Begitu juga dengan petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar merawat pasien COVID-19, kata dia.
Sebanyak 11 orang yang dinyatakan pernah berinteraksi dengan yang bersangkutan juga akan menjalani rapid tes.
"Kita lakukan hari ini juga, hasil penelusuran sementara baru 11 orang terdiri dari keluarga pasien, dokter yang menangani, dan lainnya. Kemungkinan jumlah ini bisa bertambah," ujarnya.
Baca juga: Percepat penanganan corona, Muhamadiyah Dharmasraya bentuk COVID-19 Command Center
Sebelumnya seorang warga Nagari (Desa Adat) Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar "J" (54) dinyatakan positif corona berdasarkan rapid tes. Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit Gowa, Sulawesi Selatan.
"Sebenarnya pasien ini sudah 23 hari balik dari sana, artinya itu sudah lewat masa pemantauan selama14 hari. Tapi anaknya baru balik dari daerah terjangkit Yogyakarta. Jadi apakah ini terinfeksi kembali atau bagaimana itu juga yang akan didalami," jelasnya.
Dia menambahkan untuk selanjutnya menjelang hasil swab keluar pasien diisolasi mandiri di rumahnya.
"Agar lebih fokus saat di rumah pemerintah telah menyediakan kebutuhan logistiknya serta masker kepada keluarganya yang di rumah," ujarnya. (*)
Baca juga: Tiga kelurahan di Bukittinggi masuk zona merah COVID-19, berikut daerah dan kondisinya
"Tes swab merupakan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan apakah positif terjangkit," kata dia di Pulau Punjung, Rabu.
Ia menyebutkan rapid tes hanya memiliki akurasi hingga 40 persen. Oleh karena itu diperlukan uji swab untuk memastikan apakah positif terjangkit atau tidak.
Ia mengatakan tes swab dilakukan di RSUD Sungai Dareh pagi ini sekitar pukul 08.30 WIB. Selanjutnya sampel tersebut akan dibawa lansung ke Laboratorium biomedik Universitas Andalas (Unand), di Padang.
Baca juga: Positif COVID-19 Sumbar 48 orang, empat meninggal
Swab akan dilakukan dua tahap, pertama pada Rabu (15/4) dan ke dua Kamis (16/4). Pelaksanaan uji swab memang mundur dari rencana awal Selasa (14/) karena ada kendala.
Pihaknya menyediakan kendaraan khusus untuk menjemput pasien. Begitu juga dengan petugas menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai standar merawat pasien COVID-19, kata dia.
Sebanyak 11 orang yang dinyatakan pernah berinteraksi dengan yang bersangkutan juga akan menjalani rapid tes.
"Kita lakukan hari ini juga, hasil penelusuran sementara baru 11 orang terdiri dari keluarga pasien, dokter yang menangani, dan lainnya. Kemungkinan jumlah ini bisa bertambah," ujarnya.
Baca juga: Percepat penanganan corona, Muhamadiyah Dharmasraya bentuk COVID-19 Command Center
Sebelumnya seorang warga Nagari (Desa Adat) Koto Laweh, Kecamatan Koto Besar "J" (54) dinyatakan positif corona berdasarkan rapid tes. Pasien tersebut memiliki riwayat perjalanan dari daerah terjangkit Gowa, Sulawesi Selatan.
"Sebenarnya pasien ini sudah 23 hari balik dari sana, artinya itu sudah lewat masa pemantauan selama14 hari. Tapi anaknya baru balik dari daerah terjangkit Yogyakarta. Jadi apakah ini terinfeksi kembali atau bagaimana itu juga yang akan didalami," jelasnya.
Dia menambahkan untuk selanjutnya menjelang hasil swab keluar pasien diisolasi mandiri di rumahnya.
"Agar lebih fokus saat di rumah pemerintah telah menyediakan kebutuhan logistiknya serta masker kepada keluarganya yang di rumah," ujarnya. (*)
Baca juga: Tiga kelurahan di Bukittinggi masuk zona merah COVID-19, berikut daerah dan kondisinya