Jakarta (ANTARA) - Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada jadwal perjalanan TransJakarta di Halte Cawang UKI, Jakarta Timur, berdampak positif pada penurunan kerumunan penumpang, Senin pagi, kata penumpang.
"Saya jadi enggak berdesak-desakan lagi. Biasanya kalau Senin lagi di halte ini ramainya luar biasa, tapi sekarang agak sepi," ujar penumpang TransJakarta Raihan (23) di Jakarta.
Warga Kampung Melayu, Jakarta Timur itu sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja di Jalan Sudirman Jakarta Pusat.
Menurut Raihan perusahaan tempat dia bekerja sebenarnya patuh pada penerapan PSBB dengan memberikan dispensasi kerja empat hari dalam sepekan dan sisanya bekerja di rumah.
Sementara itu situasi di Halte Cawang UKI mulai dikunjungi penumpang sejak pukul 05.30 WIB.
Petugas keamanan tampak bersiaga di pintu masuk halte untuk memilah penumpang, yang tidak pakai masker dilarang masuk.
Selain itu petugas juga bersiaga di area masuk bus untuk mencegat antrean bila kapasitas kabin bus dianggap telah memenuhi kuota 50 persen penumpang.
Penumpang TransJakarta mengantre masuk ke kabin Bus TransJakarta di Halte Cawang UKI pada hari keempat penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Senin (13/4/2020). (ANTARA/Andi Firdaus).
Situasi itu membuat calon penumpang yang mengantre masuk bus harus berimpitan meski petugas terus mengingatkan mereka untuk menjaga jarak aman satu meter per penumpang.
"Saya jadi enggak berdesak-desakan lagi. Biasanya kalau Senin lagi di halte ini ramainya luar biasa, tapi sekarang agak sepi," ujar penumpang TransJakarta Raihan (23) di Jakarta.
Warga Kampung Melayu, Jakarta Timur itu sedang dalam perjalanan menuju tempat kerja di Jalan Sudirman Jakarta Pusat.
Menurut Raihan perusahaan tempat dia bekerja sebenarnya patuh pada penerapan PSBB dengan memberikan dispensasi kerja empat hari dalam sepekan dan sisanya bekerja di rumah.
Sementara itu situasi di Halte Cawang UKI mulai dikunjungi penumpang sejak pukul 05.30 WIB.
Petugas keamanan tampak bersiaga di pintu masuk halte untuk memilah penumpang, yang tidak pakai masker dilarang masuk.
Selain itu petugas juga bersiaga di area masuk bus untuk mencegat antrean bila kapasitas kabin bus dianggap telah memenuhi kuota 50 persen penumpang.
Situasi itu membuat calon penumpang yang mengantre masuk bus harus berimpitan meski petugas terus mengingatkan mereka untuk menjaga jarak aman satu meter per penumpang.