Banda Aceh (ANTARA) - Para petani di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai menanam padi sebagai upaya menjaga ketahanan pangan di tengah mewabahnya virus corona penyebab penyakit COVID-19.
“Alhamdulillah, proses tanaman padi di Abdya sekarang sudah mencapai 20 persen dari total lahan sawah seluas 10 ribu hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Barat Daya, Nasruddin di Blangpidie, Abdya, Kamis.
Dia menyebutkan lahan sawah milik petani di Abdya seluas 10 ribu hektare, yang sedang proses tanam sekitar 90 persen, diantaranya telah selesai digarap dengan mengunakan traktor 4WD.
Kata dia, sebanyak 45 unit traktor 4WD milik pemerintah sebelumnya diturunkan ke setiap desa khusus mengarap lahan sawah petani agar cepat tanam, upaya mereka menjaga ketahanan pangan ditengah mewabahnya COVID-19.
“Program tanam padi serentak pada musim tanam rendengan 2019-2020 ini kita targetkan tuntas dilakukan petani akhir April ini. Apalagi proses garap lahan sekarang sudah mencapai 90 persen,” katanya.
Nasruddin tidak menjelaskan jenis padi varietas apa saja yang ditanam oleh petani, karena, kata dia, benih padi yang ditanam warga merupakan benih dari hasil swadaya masing-masing petani.
“Tahun ini kita tidak salurkan benih padi gratis ke petani. Jadi, benih padi yang ditanam sekarang hasil swadaya mereka sendiri, terkecuali benih untuk penangkar yang kita salurkan,” katanya, menambahkan.
Dia mengklim bahwa proses tanam padi serentak untuk menjaga ketahanan pangan di daerahnya jauh lebih awal bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain wilayah Barat Selatan Provinsi Aceh.
“Kami berpacu mengarap sawah lebih cepat agar bekal beras dirumah selalu tersedia, apalagi adanya isu penyebaran wabah corona yang semakin marak,” kata Ketua Kelompok Tani Sabe-Sabena Kamaruddin.
Kamaruddin yang merupakan warga Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya mengaku dirinya terus berupaya mengajak petani di daerahnya mempercepat tanam padi agar terhindari dari paceklik.
“Alhamdulillah semua lahan sawah di desa saya sudah tuntas digarap, dan Insya Allah mudah-mudahan akhir bulan ini sudah selesai tanam, sehingga tiga bulan ke depan sudah bisa panen,” katanya.
“Alhamdulillah, proses tanaman padi di Abdya sekarang sudah mencapai 20 persen dari total lahan sawah seluas 10 ribu hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian Aceh Barat Daya, Nasruddin di Blangpidie, Abdya, Kamis.
Dia menyebutkan lahan sawah milik petani di Abdya seluas 10 ribu hektare, yang sedang proses tanam sekitar 90 persen, diantaranya telah selesai digarap dengan mengunakan traktor 4WD.
Kata dia, sebanyak 45 unit traktor 4WD milik pemerintah sebelumnya diturunkan ke setiap desa khusus mengarap lahan sawah petani agar cepat tanam, upaya mereka menjaga ketahanan pangan ditengah mewabahnya COVID-19.
“Program tanam padi serentak pada musim tanam rendengan 2019-2020 ini kita targetkan tuntas dilakukan petani akhir April ini. Apalagi proses garap lahan sekarang sudah mencapai 90 persen,” katanya.
Nasruddin tidak menjelaskan jenis padi varietas apa saja yang ditanam oleh petani, karena, kata dia, benih padi yang ditanam warga merupakan benih dari hasil swadaya masing-masing petani.
“Tahun ini kita tidak salurkan benih padi gratis ke petani. Jadi, benih padi yang ditanam sekarang hasil swadaya mereka sendiri, terkecuali benih untuk penangkar yang kita salurkan,” katanya, menambahkan.
Dia mengklim bahwa proses tanam padi serentak untuk menjaga ketahanan pangan di daerahnya jauh lebih awal bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain wilayah Barat Selatan Provinsi Aceh.
“Kami berpacu mengarap sawah lebih cepat agar bekal beras dirumah selalu tersedia, apalagi adanya isu penyebaran wabah corona yang semakin marak,” kata Ketua Kelompok Tani Sabe-Sabena Kamaruddin.
Kamaruddin yang merupakan warga Desa Ie Lhob, Kecamatan Tangan-Tangan, Abdya mengaku dirinya terus berupaya mengajak petani di daerahnya mempercepat tanam padi agar terhindari dari paceklik.
“Alhamdulillah semua lahan sawah di desa saya sudah tuntas digarap, dan Insya Allah mudah-mudahan akhir bulan ini sudah selesai tanam, sehingga tiga bulan ke depan sudah bisa panen,” katanya.