Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) tetap melaksanakan Ujian Seleksi Masuk (SIMAK) untuk jenjang Pascasarjana (Program S2, S3, Profesi dan Spesialis) yang diikuti oleh sekitar 5.000 peserta.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Rosari Saleh di Kampus UI Depok, Minggu mengatakan pada Sabtu (14/3) pihaknya telah dilakukan serangkaian proses pembersihan meja dan komputer menggunakan cairan disinfektan.
Tidak hanya itu, disediakan juga alat pembersih tangan di depan ruang ujian beserta kertas tisu, sedangkan sabun cuci tangan juga telah disiapkan di toilet beserta tisu.
"Gagang pintu, hand rail tangga serta tombol lift juga dibersihkan dengan cairan disinfektan. Total ruangan yang digunakan untuk ujian SIMAK ini ialah 130 ruangan tes tulis dan 24 ruangan tes via komputer," katanya.
Terkait dengan Surat Edaran Rektor UI tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Infeksi COVID-19 di Lingkungan Universitas Indonesia, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UI telah menyiapkan serangkaian upaya perlindungan dan kenyamanan proses tes SIMAK.
"Tim PMB UI telah menyiapkan 32 petugas (mahasiswa) untuk melakukan termo scanner ke seluruh peserta ujian. Lokasi ujian SIMAK akan dilangsungkan di 16 gedung yang tersebar di tujuh fakultas," katanya.
Setiap gedung akan dilengkapi oleh dua orang petugas termo scanner, dan satu orang petugas keamanan serta satu orang petugas Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
"Bagi peserta SIMAK yang memasuki ruang ujian, dan kedapatan di termo scanner menunjukkan temperatur di atas 37,7 derajat, maka peserta tersebut tidak diizinkan masuk ke ruang ujian," ujarnya.
Mereka akan diarahkan oleh petugas PMB ke sekretariat PJL (penanggung jawab lokasi) untuk diberikan arahan agar pulang, atau menuju ke unit kesehatan. Peserta yang tidak lolos tersebut tetap akan diberikan kesempatan mengikuti SIMAK gelombang kedua, dengan keringanan tidak perlu membayar uang pendaftaran kembali.
"Untuk peserta yang telah lolos screening, mereka dipersilahkan menuju ruang ujian lalu diwajibkan menggunakan pembersih tangan yang telah disediakan oleh panitia di depan ruang ujian," kata Rosari Saleh, Guru Besar Fakultas MIPA.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI Rosari Saleh di Kampus UI Depok, Minggu mengatakan pada Sabtu (14/3) pihaknya telah dilakukan serangkaian proses pembersihan meja dan komputer menggunakan cairan disinfektan.
Tidak hanya itu, disediakan juga alat pembersih tangan di depan ruang ujian beserta kertas tisu, sedangkan sabun cuci tangan juga telah disiapkan di toilet beserta tisu.
"Gagang pintu, hand rail tangga serta tombol lift juga dibersihkan dengan cairan disinfektan. Total ruangan yang digunakan untuk ujian SIMAK ini ialah 130 ruangan tes tulis dan 24 ruangan tes via komputer," katanya.
Terkait dengan Surat Edaran Rektor UI tentang Kewaspadaan dan Pencegahan Infeksi COVID-19 di Lingkungan Universitas Indonesia, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UI telah menyiapkan serangkaian upaya perlindungan dan kenyamanan proses tes SIMAK.
"Tim PMB UI telah menyiapkan 32 petugas (mahasiswa) untuk melakukan termo scanner ke seluruh peserta ujian. Lokasi ujian SIMAK akan dilangsungkan di 16 gedung yang tersebar di tujuh fakultas," katanya.
Setiap gedung akan dilengkapi oleh dua orang petugas termo scanner, dan satu orang petugas keamanan serta satu orang petugas Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L).
"Bagi peserta SIMAK yang memasuki ruang ujian, dan kedapatan di termo scanner menunjukkan temperatur di atas 37,7 derajat, maka peserta tersebut tidak diizinkan masuk ke ruang ujian," ujarnya.
Mereka akan diarahkan oleh petugas PMB ke sekretariat PJL (penanggung jawab lokasi) untuk diberikan arahan agar pulang, atau menuju ke unit kesehatan. Peserta yang tidak lolos tersebut tetap akan diberikan kesempatan mengikuti SIMAK gelombang kedua, dengan keringanan tidak perlu membayar uang pendaftaran kembali.
"Untuk peserta yang telah lolos screening, mereka dipersilahkan menuju ruang ujian lalu diwajibkan menggunakan pembersih tangan yang telah disediakan oleh panitia di depan ruang ujian," kata Rosari Saleh, Guru Besar Fakultas MIPA.