Padang, (ANTARA) -  Ombudsman perwakilan Sumatera Barat merekomendasikan perlu dibuat pojok informasi berisi edukasi terkait dengan penanganan  Corona Virus Disease (COVID-19) di Bandara Internasional Minangkabau sebagai sarana edukasi bagi calon penumpang.

"Berdasarkan hasil pantauan yang dilakukan di terminal kedatangan penumpang luar negeri di Bandara Internasional Minangkabau secara umum proses pemeriksaan penumpang yang datang sudah sesuai prosedur hanya perlu tambahan pojok informasi," kata Asisten Ombudsman Sumbar Meilisa  Fitri Harahap di Padang, Rabu.

Ia menyampaikan hal itu saat pemaparan hasil pantauan  Ombudsman RI Perwakilan Provinsi Sumatera Barat menindaklanjuti pengawasan pencegahan virus Covid-19 di Bandara Internasional Minangkabau.

Menurutnya berdasarkan temuan di lapangan penumpang yang datang kebanyakan dari Malaysia dan negara tetangga. 

Untuk kedatangan WNA yang berasal dari China telah dilarang masuk ke BIM sampai ada instruksi dari pemerintah.

Sedangkan untuk thermoscan atau pendeteksi suhu di areal  kedatangan domestik sudah tersedia, namun belum difungsikan karena perlu koordinasi dengan pihak Angkasa Pura II, kata dia

Selain itu ia menyoroti belum ada informasi manual tentang mitigasi penanganan virus Covid-19, namun pengelola bandara  dalam waktu dekat akan menyediakan layanan informasi berupa banner, running text dan monitor TV 

Saat ini pihak bandara  telah menyediakan hand sanitizer di berbagai sudut bandara untuk penumpang, dan telah mengimbau penumpang untuk rajin mencuci tangan, ujarnya.

Ia menilai kecukupan peralatan dan petugas dalam melakukan scanner harus menjadi perhatian, adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) pemeriksaan pada kedatangan dan keberangkatan penumpang yang jelas dan dapat dipahami oleh masyarakat menjadi hal yang sangat penting.

Sebelumnya PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman, Sumatera Barat memperketat prosedur pengawasan penumpang mengantisipasi  Corona Virus Disease (COVID-19).

Executive General Manager PT Angkasa Pura II  BIM Yos Suwagiyono  mengatakan untuk memperketat pengawasan pihaknya sudah berkoordinasi intensif d dengan Otoritas Bandara Wilayah VI, Karantina, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan pemangku kepentingan terkait.

“Tim fasilitator   dipimpin oleh Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah VI  Agoes Soebagyo diaktifkan sebagai wadah koordinasi di antara  pemangku kepentingan di BIM,” ujarnya.

Ia menyampaikan saat ini di Bandara Internasional Minangkabau   telah dilengkapi berbagai sarana untuk mencegah penyebaran COVID-19 mulai  thermal scanner atau pemantau suhu tubuh juga terdapat thermo gun, ruang isolasi, hingga penempatan hand sanitizer dan pembagian masker secara berkala.

Ia memastikan seluruh  penumpang yang baru tiba dari luar negeri akan melalui pemeriksaan suhu tubuh  dibagi dalam beberapa lajur. 

"Maskapai juga akan menginformasikan kepada penumpang mengenai keharusan mengisi Health Alert Card,” katanya.

Dalam hal ini Kantor Kesehatan Pelabuhan yang berada di bawah Kementerian Kesehatan bertugas memonitoring penumpang pesawat yaitu  melakukan pengecekan suhu tubuh terhadap seluruh penumpang yang tiba di luar negeri.

Pengecekan suhu tubuh dilakukan dengan alat thermal scanner yang terdapat di terminal, serta thermo gun yang dipegang oleh personel KKP. 

Di samping itu, penumpang dari luar negeri juga diharuskan mengisi formulir Health Alert Card (HAC) guna memonitor kemungkinan penumpang pesawat terjangkit COVID-19, ujarnya. 


 

Pewarta : Ikhwan Wahyudi
Editor : Joko Nugroho
Copyright © ANTARA 2024