Padang, (ANTARA) - Dinas Kesehatan Sumatera Barat mengimbau masyarakat di provinsi itu untuk tidak panik namun tetap waspada dengan wabah Corona Virus Disease (COVID-19) yang marak diberitakan. 

"Kita mengimbau masyarakat supaya tidak panik, namun tetap waspada dengan menjaga kesehatan diri," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Sumbar Linarni Jamil di Padang, Rabu. 

Linarni mengatakan sebelumnya Dinkes Sumbar sudah melakukan upaya terkait beredarnya berita COVID-19 dengan cara membuat surat edaran dari kepala Dinkes dan sekarang sudah melalui surat edaran Gubernur Sumbar. 

"Surat edaran tersebut ditujukan ke Dinkes kabupaten/kota, Puskesmas dan RSUD supaya bisa menanggulangi COVID-19 tersebut. Atau mengedukasi masyarakat  supaya tidak tertular COVID-19," kata dia. 

Baca juga: Warga Sumbar baru pulang dari negara terjangkit COVID-19 diimbau melapor ke rumah sakit

Kemudian menyiagakan rumah sakit rujukan untuk menangani pasien yang diduga mengidap COVID-19 yaitu RSUP M Djamil Padang dengan kelas tipe kelas A. 

"Menggiatkan surveilans aktif rumah sakit, meningkatkan sistem kewaspadaan dini dengan memantau semua kasus influenza, dan melakukan pemantauan pelaku perjalanan dari luar negeri," kata dia.

Ia juga menyebutkan sebetulnya terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi penularan infeksi COVID-19 yaitu terdiri atas menghindari kontak dengan orang yang mengalami infeksi pada saluran pernapasan. 

Kemudian menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat terutama selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, rajin mengonsumsi sayur dan buah, dan rajin berolah raga minimal 10 menit per hari, kata dia. 

"Sebetulnya virus ini dapat dicegah dengan imunitas tubuh yang baik. Kemudian menjaga stamina tubuh dengan mengonsumsi gizi seimbang," kata dia.

Baca juga: Timbun masker dan hand sanitizer? Ancaman 5 tahun penjara dan denda Rp50 miliar menunggu

Selanjutnya, memperhatikan etika batuk dengan cara menutup hidung dan mulut menggunakan tisu atau tangan, dan memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala gangguan saluran pernapasan. 

Ia juga menganjurkan agar menghindari tempat-tempat keramaian. Akan tetapi jika terdesak sebaiknya menggunakan masker. 

"Namun penggunaan masker lebih diutamakan untuk orang yang sakit, bukan orang yang sehat. Pemakaian masker untuk orang yang pilek dan batuk karena tujuannya untuk menghalangi cipratan yang keluar dari mulutnya," katanya menerangkan.

Ia lebih menyarankan pada orang yang sehat untuk menjauhi orang yang sakit agar tidak tertular. Karena orang yang sehat masih memiliki akses untuk melakukan kontak dengan tangannya. 

Kemudian mengenai kelangkaan masker di Padang, ia menjelaskan hal itu disebabkan karena kekurangan bahan baku yang biasa diimpor dari China.

Selanjutnya juga disebabkan karena ketakutan masyarakat akan penularan COVID-19, sehingga mereka langsung memborong masker tersebut.  
"Akan tetapi kita akan segera melakukan pengecekan ke lapangan nantinya," kata dia. (*)

Baca juga: Kelangkaan masker di Padang, ini tanggapan DPRD

Pewarta : Laila Syafarud
Editor : Mukhlisun
Copyright © ANTARA 2024