Jakarta, (Antara) - Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Ma'arif Nahdlatul Ulama (Ma'arif NU) menyesalkan carut marut pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2013 yang berujung penundaan pelaksanaan UN di 11 provinsi. Persiapan yang tidak matang menjadi penyebab carut marut UN 2013 hingga mengakibatkan penundaan pelaksanaannya di 11 provinsi, kata Ketua PP Ma'arif NU Zainal Arifin Junaidi di Jakarta, Senin. "Ini adalah pertama kali sepanjang sejarah pelaksanaan UN. Ini tidak semestinya terjadi, dan tidak boleh terjadi lagi di waktu mendatang," katanya. Ma'arif NU meminta carut marut pelaksanaan UN tidak diperparah dengan politisasi yang bisa mengakibatkan psikologi siswa peserta semakin jatuh. "Hindarkan UN dari isu-isu meresahkan," katanya. Untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif, PP Ma'arif NU meminta pengurus di tingkat wilayah dan cabang, terutama di 11 provinsi yang tertunda melaksanakan UN, dapat bekerja lebih maksimal. Pengawasan diminta bisa dijalankan lebih optimal. "Kami instruksikan pengurus Ma'arif di daerah, baik di wilayah maupun di cabang untuk melaksanakan pengawasan lebih ketat. Jangan sampai terjadi kebocoran dan kecurangan dalam bentuk lain, agar UN tahun ini tidak semakin ternoda," kata Arifin. Pengurus Ma'arif di daerah juga diminta terus berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di wilayah masing-masing, agar penjelasan terbaik bisa disampaikan kepada siswa peserta UN. Sementara kepada siswa peserta UN ditekankan agar tidak tergoda isu bocoran soal maupun kunci jawaban, sehingga bisa tetap fokus terhadap pelaksanaan UN sesuai dengan persiapan yang telah dijalaninya. "Terakhir kami ingin meminta kepada pihak terkait, dalam hal ini tentunya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, agar menindak terjadinya keterlambatan penyiapan soal UN ini. Sekali lagi kami tekankan agar pengunduran jadwal UN tidak terulang lagi di waktu mendatang," kata Arifin.

Pewarta : 172
Editor :
Copyright © ANTARA 2024