Padang Aro, (ANTARA) - Rumah milik kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, Basrial di Jorong Sungai Takuak, Kecamatan Sangir Balai Janggo ludes terbakar pada Minggu malam sekitar pukul 23.00 Wib.
"Saat terbakar rumah dalam keadaan kosong, dan petugas pemadam butuh waktu tiga jam untuk memadamkan api, sebab saat tiba di lokasi kondisi api sudah besar," kata Kepala Dinas Pol PP dan Damkar, Epli Rahmat didampingi Kabid Damkar Zainal Abidin di Padang Aro, Senin.
Ia mengatakan, petugas pemadam di Pos Bidar Alam mendapat informasi dari masyarakat sekitar pukul 23.00 Wib dan butuh waktu 10 menit sampai di lokasi.
Saat sampai di lokasi katanya, api sedang besar di loteng rumah sehingga petugas butuh waktu untuk memadamkan api.
"Tidak ada korban jiwa saat kebakaran, sebab rumah dalam keadaan kosong saat kejadian," ujarnya.
Dia menyebutkan, pihaknya masih mencari tau penyebab kebakaran dan berapa kerugian akibat kejadian ini.
Seluruh isi rumah habis terbakar dan hanya satu unit mobil yang terparkir di depan rumah yang bisa diselamatkan oleh masyarakat sekitar.
Kebakaran rumah milik Basrial merupakan yang pertama terjadi pada 2020, sedangkan sepanjang 2019 pihaknya mencatat 37 kali kebakaran bangunan maupun hutan dan lahan.
Dia mengimbau, masyarakat waspada terhadap kebakaran dan saat bepergian selalu cek kompor maupun listrik.
Dia menambahkan, saat ini pemadam membutuhkan mobil suplai air supaya saat terjadi kebakaran proses pemadaman lebih cepat.
"Sekarang mobil Damkar harus mencari air dulu saat operasi, kalau ada mobil suplai kan proses pemadaman bisa berlanjut terus," ujarnya.
Selain itu petugas Damkar Solok Selatan juga tidak memiliki jaket anti api dan itu semua sudah diajukan saat pembahasan anggaran tetapi tidak disetujui.
Saat ini pos damkar Solok Selatan ada tiga yaitu di Sungai Pagu dua mobil melayani tiga Kecamatan Sangir Satu Mobil dan di Sangir Jujuan Satu mobil juga untuk tiga Kecamatan. (*)
"Saat terbakar rumah dalam keadaan kosong, dan petugas pemadam butuh waktu tiga jam untuk memadamkan api, sebab saat tiba di lokasi kondisi api sudah besar," kata Kepala Dinas Pol PP dan Damkar, Epli Rahmat didampingi Kabid Damkar Zainal Abidin di Padang Aro, Senin.
Ia mengatakan, petugas pemadam di Pos Bidar Alam mendapat informasi dari masyarakat sekitar pukul 23.00 Wib dan butuh waktu 10 menit sampai di lokasi.
Saat sampai di lokasi katanya, api sedang besar di loteng rumah sehingga petugas butuh waktu untuk memadamkan api.
"Tidak ada korban jiwa saat kebakaran, sebab rumah dalam keadaan kosong saat kejadian," ujarnya.
Dia menyebutkan, pihaknya masih mencari tau penyebab kebakaran dan berapa kerugian akibat kejadian ini.
Seluruh isi rumah habis terbakar dan hanya satu unit mobil yang terparkir di depan rumah yang bisa diselamatkan oleh masyarakat sekitar.
Kebakaran rumah milik Basrial merupakan yang pertama terjadi pada 2020, sedangkan sepanjang 2019 pihaknya mencatat 37 kali kebakaran bangunan maupun hutan dan lahan.
Dia mengimbau, masyarakat waspada terhadap kebakaran dan saat bepergian selalu cek kompor maupun listrik.
Dia menambahkan, saat ini pemadam membutuhkan mobil suplai air supaya saat terjadi kebakaran proses pemadaman lebih cepat.
"Sekarang mobil Damkar harus mencari air dulu saat operasi, kalau ada mobil suplai kan proses pemadaman bisa berlanjut terus," ujarnya.
Selain itu petugas Damkar Solok Selatan juga tidak memiliki jaket anti api dan itu semua sudah diajukan saat pembahasan anggaran tetapi tidak disetujui.
Saat ini pos damkar Solok Selatan ada tiga yaitu di Sungai Pagu dua mobil melayani tiga Kecamatan Sangir Satu Mobil dan di Sangir Jujuan Satu mobil juga untuk tiga Kecamatan. (*)